13 Cara Menjadi Content Writer yang Sukses
Di dunia digital sekarang di mana ada ratusan hingga ribuan tulisan yang dibuat setiap harinya, profesi content writer memiliki demand yang tinggi. Pertanyaannya, bagaimana cara menjadi content writer yang sukses (tidak hanya soal uang dan personal branding)? Apalagi kalau baru mulai jadi content writer karena banting stir dari pekerjaan/industri sebelumnya.
Sebenarnya, cara menjadi content writer yang sukses itu bisa dilakukan kalau kita punya determinasi dan kemauan. Jadi, bagaimana caranya? Ini dia!
1. Menulis dengan Bebas
Untuk awal, lupakan outline, peraturan menulis, dan tetek bengek lainnya. Cobalah untuk menulis dengan bebas alias tanpa aturan.
Terserah mau paragrafnya berapa, jumlah kalimat dalam satu paragraf, apa yang mau dibahas, pembuka, dan penutupnya, serta hal lainnya.
Menulis dengan bebas dimaksudkan agar kita bisa menulis tanpa tekanan dan aturan, sehingga kreativitas tidak dikekang.
Sebelum memulai menulis dengan aturan (naik level), coba dulu untuk menulis dengan bebas.
Pro tip: dalam menulis dengan bebas, gunakan materi dan bahasa yang kamu pahami di luar kepala.
2. Rutin Membaca
Cara menjadi content writer yang sukses juga adalah rutin membaca.
Bagaimana caranya kita menulis hal yang kita tidak tahu? Masa kita menulis dengan asal-asalan dan tidak sesuai dengan etika (plagiat atau hoax)?
Sebelum menulis, mari mulai dengan membaca informasi tentang apa yang kita tulis.
Mirip dengan berpikir dulu baru bertindak. Membacalah terlebih dahulu sebelum menulis.
Rutin membaca juga melatih kita untuk fokus. Hal ini penting karena penulis pasti akan membaca content brief sebelum menulis dan riset dalam pembuatan konten.
Rutin membaca juga bisa melatih kita untuk membaca dengan cepat, sehingga bisa membantu kita dalam pekerjaan menulis. Apalagi kalau kita bisa mengetik dengan cepat.
3. Menguasai Tata Bahasa
Seorang content writer juga perlu menguasai tata bahasa, terutama pada tulisan yang akan ia buat.
Tata bahasa yang dimaksud adalah:
Tidak hanya berlaku di bahasa Indonesia dan Inggris saja. Apa pun bahasa yang digunakan, sebaiknya kita paham bahasanya terlebih dahulu agar tidak terjadi miskomunikasi.
Ingat bahwa komunikasi secara tulisan dan lisan itu memiliki kesan yang berbeda.
4. Menentukan Niche
Sebagai penulis, tentunya kita tidak bisa menguasai seluruh niche. Dalam mempelajari niche, dibutuhkan dedikasi, waktu, usaha, dan pengorbanan.
Niche yang dipilih bisa berdasarkan gelar , hal yang disukai, atau niche yang kita tidak merasa berat dalam menulisnya.
Beberapa niche tulisan adalah:
Fokuslah pada sedikit niche saja agar branding semakin kuat. Misalnya, kita dikenal penulis yang ahli traveling karena suka memberikan review tempat wisata yang dikunjungi.
5. Konsisten Menulis
Tentunya, cara menjadi content writer yang sukses adalah konsisten menulis.
Menulis dengan konsisten di sini bisa sekali per hari, sekali per tiga hari, atau sekali per minggu.
Tidak harus 2000 kata per artikel. 300 kata per artikel asal memenuhi search intent, sesuai dengan target pembaca, dan enak dibaca itu cukup.
Konsisten menulis juga membuat kemampuan menulismu semakin terasah.
6. Paham SEO
Sepertinya, di lowongan kerja jaman sekarang, hampir semua content writer diwajibkan paham SEO agar tulisan lebih mudah dicari oleh mesin pencari, meski sebenarnya ada perbedaan antara SEO content writer dan content writer biasa.
Tidak harus sampai technical. Sebagai content writer, minimal kita paham:
- Search intent
- Meta tag
- Penggunaan heading
- Cara kerja mesin pencari
Jadi, tidak perlu risau. Dengan paham akan hal ini, konten kita akan semakin banyak pembacanya.
Semakin banyak pembacanya, maka konten kita akan semakin berdampak untuk banyak orang.
7. Punya Platform Menulis dan Bisa Mengoperasikan Aplikasi Pengolah Kata
Kalau mau jadi content writer, maka kita harus punya platform menulis. Untuk lebih dikenal, sebaiknya gunakan platform digital.
Beberapa platform menulis ini bisa jadi rujukan untuk menulis:
- WordPress
- Blogspot
- Wix
- Medium
- Tumblr
- Threads
- Kaskus
Penulis menyarankan untuk menulis di blog pribadi seperti wordpress dan blogspot. Lalu, kalau ada modal, jadikan tempat menulis kita (WordPress atau Blogspot) sebagai top level domain. Kalau belum ada modal itu tidak masalah, yang penting platform menulisnya terisi dengan tulisan kita.
Jangan lupa untuk registrasi domainmu di Google Search Console agar Google bisa mengindeksnya lebih mudah dan orang-orang bisa menemukan situs kita.
Selain platform menulis, content writer juga harus menguasai aplikasi pengolah kata seperti:
- Google docs
- Microsoft word
8. Mau Belajar Hal Baru
Kenyataannya, kita tidak hanya menerima pesanan dari niche yang kita kuasai. Jadi, mau tidak mau, cara menjadi content writer yang sukses adalah mau belajar hal baru setiap harinya. Hari Senin kita belajar ekonomi, bisa saja esok harinya kita belajar sejarah.
Mencari bacaan untuk mempelajari hal baru bisa dilakukan dengan:
- Googling
- Ke perpustakaan
- Mencari e-book
- Bertanya kepada ahlinya
Jangan bosan untuk riset, riset, riset, belajar, belajar, dan belajar kalau mau jadi content writer yang sukses. Tidak terpaku dengan tugas standar dari content writer.
Siapa tahu kita menemukan niche baru yang mana kita tertarik untuk melakukan penulisan di topiknya.
Tidak hanya itu, content writer juga bisa menguasai skill menulis lainnya seperti copywriting, technical writing, dan bahkan menulis novel/buku kalau punya keinginan belajar.
9. Mencari Mentor
Orang sesukses apa pun pasti punya mentor. Jadi, kalau mau sukses sebagai content writer, kita harus mencari mentor yang bisa mengajari kita.
Sekedar teori saja terkadang tidak cukup. Banyak insight menarik yang tidak ditemukan pada sumber di internet atau buku lewat pengalaman dari mentor kita.
Selain mendapatkan insight menarik, mentor kita berperan dalam memberikan jalan yang tepat kepada kita untuk mencapai kesuksesan. Jadi, metode latihan/belajaran kita tidak asal-asalan atau lompat-lompat.
10. Tahan Banting dengan Kritikan
Pernah kesal karena komentar dari editor? Seorang penulis yang sukses wajib tahan banting akan kritikan atas tulisannya.
Untuk draft pertama, wajar saja banyak kesalahan. Yang terpenting adalah bagaimana proses penyuntingannya.
Dengarkanlah masukan dan kritik dari editor karena mereka adalah pembaca pertamamu. Jadikan kritikan/masukan mereka sebagai evaluasi.
Kalau kita tidak mau dikritik, ya jangan berkarya. Tempel saja karyanya di pigura dan simpan di lemari. Sesimpel itu!
Ingat bahwa semakin di atas posisi kita, semakin kencang angin yang menerpa.
11. Bisa Berkomunikasi dengan Baik
Tidak hanya berkomunikasi secara tulisan. Seorang content writer sukses juga wajib punya skill komunikasi lisan karena bisa saja terjadi brainstorming yang butuh tatap muka.
Komunikasi yang baik juga memperkecil peluang terjadinya kesalahan yang tidak perlu, sehingga terjadi penyuntingan akibat dari miskomunikasi.
Berkomunkasi dengan audiens lewat tulisan bagus, berkomunikasi dengan klien/atasan/teman kerja juga tidak boleh kalah bagusnya.
12. Punya Manajemen Waktu dan Workload
Cara menjadi content writer yang sukses juga salah satunya adalah punya manajemen waktu dan workload yang baik.
Penulis paham bahwa terkadang ada yang mengambil workload berlebih untuk uang tambahan, sayangnya hal tersebut mengorbankan waktu dan kesehatannya.
Kalau kita menulis ketika burnout, pasti banyak sekali yang harus direvisi.
Manajemen waktu dan workload yang baik perlu dimiliki agar tulisan kita berkualitas dan kesehatan kita terjaga. Jangan main asal terobos acc projek atau tugas baru tanpa mempertimbangkan manajemen waktu dan workload yang kita punya.
Lebih baik dua tulisan berkualitas tinggi ketimbang enam tulisan yang tidak punya kualitas sama sekali.
13. Membangun Personal Branding
Seorang content writer yang sukses pastinya juga membangun personal branding-nya dengan baik.
Membangun personal branding bisa dilakukan dengan cara:
- Membuat tulisan yang berkualitas
- Menang lomba blog
- Sharing tulisan di media sosial
- Punya portfolio yang kinclong
- Mengikuti komunitas/berjejaring
Setelah membangun personal branding. Jangan lupa untuk menjaga reputasi baik-baik. Ingat bahwa reputasi itu dibangun dalam waktu yang lama, tetapi dapat hancur dalam sekejap mata.
Menjaga reputasi bisa dilakukan dengan cara:
- Tidak melakukan plagiarisme
- Berkomunikasi dengan baik
- Bijak dalam menggunakan media sosial
- Meminimalkan kesalahan
- Menjadi penulis yang beretika
- Tidak melanggar NDA/kesepakatan kerja yang disepakati
- Mengabari klien/editor/atasan jika ada hal yang membuat tulisan tidak terselesaikan
- On time/bekerja sesuai dengan deadline
Siap Jadi Content Writer yang Sukses?
Cara menjadi content writer yang sukses sebenarnya bisa diterapkan oleh siapa pun. Tinggal masalah konsistensi, determinasi, kerja keras, interview, ketekunan, koneksi, dan keberuntungan, serta kehendak tuhan saja yang menentukan agar bisa menapaki jenjang karir yang bagus.
Pastinya sulit bukan untuk menulis dengan konsisten? Atau belajar hal baru? Hal inilah yang merupakan tantangan untuk menjadi content writer yang sukses.
Apakah kamu siap menjadi content writer yang sukses? Jika iya, ayo terapkan cara yang dijelaskan di blog ini.
Hingga saat ini, AI belum bisa menggantikan content writer.
Happy writing!
Sumber:
https://www.semrush.com/blog/content-writer/?kw=&cmp=AA_SRCH_DSA_Blog_EN&label=dsa_pagefeed&Network=g&Device=c&utm_content=665538831545&kwid=dsa-2147915039987&cmpid=18361936995&agpid=154786724521&BU=Core&extid=91705104917&adpos=&gclid=CjwKCAjwq4imBhBQEiwA9Nx1BsQar_zd0O0oixMr-STImJsJSw76A3sQKK5JzTKl7Ul3M1URw_OK5BoCGdYQAvD_BwE
https://www.simplilearn.com/how-to-become-content-writer-article
Pingback: Cara Menghasilkan Uang Dari Menulis | Pinartwriters