16 Jenis Keyword di Dunia SEO – Mana Jenis yang Terbaik?
Terdapat berbagai jenis keyword/kata kunci di dunia SEO loh. Hal ini perlu kita ketahui sebagai praktisi SEO agar riset keyword bisa memberikan output yang lebih berkualitas.
Jenis keyword ini ada banyak, bisa berdasarkan jumlah kata, penargetan lokasi, search intent, dll.
Yuk kita ketahui lebih lanjut, apa saja jenis keyword yang ada di dunia SEO?
1. Seed Keyword
Seed keyword merupakan keyword yang dijadikan pilar dalam suatu situs.
Keyword ini biasanya dijadikan patokan agar pembahasan konten di suatu situs tidak keluar jalur.
Contoh seed keyword di blog ini adalah “content writer”.
Penjelasan secara lengkap tentang seed keyword ada di tautan ini.
2. Intent Targeting Keyword
Jenis keyword ini menarget search intent spesifik. Misalnya:
a. Informational, contohnya “cara mencuci sprei kotor”
b. Navigational, contohnya “PT Elnusa tbk”
c. Commercial, contohnya “sepatu Adidas vs sepatu Nike”
d. Transactional, contohnya “beli es krim”
3. Short Tail Keyword
Short tail keyword adalah keyword dengan jumlah 1-2 kata saja.
Ciri khas dari jenis keyword ini adalah tingginya volume pencarian dan persaingan beserta search intent yang kurang jelas.
Contoh short tail keyword adalah “apel”.
Penjelasan lengkap short tail keyword ada di tautan ini.
4. Long Tail Keyword
Long tail keyword adalah keyword dengan jumlah 3 kata atau lebih dari itu.
Ciri khas dari long tail keyword adalah rendahnya volume pencarian dan persaingan, namun punya search intent yang jelas.
Contoh long tail keyword adalah “cara berkebun di musim kemarau”.
Penjelasan lengkap long tail keyword ada di tautan ini.
5. Geo-targeted Keyword
Geo-targeted keyword adalah keyword yang menyertakan suatu lokasi dan lumrah dipakai dalam konten dengan intent transactional/commercial dan optimasi local SEO.
Contoh geo-targeted keyword adalah “nasi goreng terenak di Bandung”.
6. Branded Keyword
Branded keyword adalah keyword yang menyertakan nama suatu brand atau jenama. Karena itu, sering kali keyword ini punya intent berupa navigational hingga commercial dan transactional.
Jenis keyword ini punya volume pencarian tinggi jika brand-nya terkenal.
Contoh branded keyword adalah “sabun Unilever”.
Penjelasan branded keyword ada di tautan ini.
7. Non-branded Keyword
Kebalikan dari branded keyword, non-branded keyword adalah keyword yang tidak menyertakan nama brand sama sekali.
Jenis keyword ini pastinya lebih banyak dipakai daripada branded keyword dalam pembentukan topical authority.
Contoh unbranded keyword adalah “cara mengepel lantai”.
8. Broad Match Keyword
Broad match keyword adalah keyword yang punya banyak makna, sehingga bisa ranking di berbagai kueri yang ada typo atau sinonimnya.
Untuk melihat jenis keyword ini, kita bisa melihat SERP, apakah dengan mengetik kueri di penelusuran, apakah ada hasil di SERP dengan sinonimnya?
Contoh broad match keyword adalah “cara menurunkan berat badan” – “cara mengurangi berat badan”.
9. Exact Match Keyword
Exact match keyword adalah keyword dengan makna spesifik atau kebalikan dari broad match keyword.
Contoh dari keyword ini adalah “program diet Sirka”.
10. Phrase Match Keyword
Jenis keyword ini bisa dibilang tengah-tengah antara broad match dan exact match. Terlalu umum tidak, terlalu spesifik juga tidak.
Contoh dari keyword ini adalah “baju renang wanita”. Secara umum menarget baju renang dan wanita, namun tidak menyebutkan spesifik tentang jenis baju renangnya.
11. Niche Keyword
Niche keyword adalah keyword yang punya niche tertentu, bahkan bisa dibilang sangat kecil ukuran target market-nya.
Contohnya, di niche sains, jenis keyword ini banyak menghasilkan SERP dengan situs universitas atau jurnal ilmiah.
Contoh niche keyword adalah “teori relativitas umum einstein”.
12. Competitor Keyword
Competitor keyword adalah keyword yang dipakai oleh kompetitor situsmu.
Kita bisa menarget keyword yang sama dengan kompetitor dengan harapan outranking mereka.
Contoh keyword ini relatif bergantung pada kompetitor situsmu.
Contoh competitor keyword dari blog ini adalah “cara menyunting artikel”.
13. LSI Keyword
LSI (latent semantic indexing) keyword adalah keyword yang punya berbagai banyak makna.
Contoh dari keyword ini adalah “Matahari”, ada matahari yang merupakan bintang atau pusat tata surya dan ada juga yang merupakan Matahari departement store.
Kita harus cukup hat-hati dalam menarget keyword ini karena persaingannya cukup ketat dan punya makna ambigu.
14. Evergreen Keyword
Evergreen keyword adalah keyword yang menarget konten yang bersifat timeless atau evergreen. Tidak ada unsur musiman dalam keyword ini.
Ciri-ciri dari keyword ini adalah search volume yang konstan sama atau tidak jauh berbeda tiap bulannya.
Contoh evergreen keyword adalah “diabetes tipe 2”.
15. Seasonal Keyword
Seasonal keyword adalah keyword yang memiliki unsur musiman.
Tidak heran, search volume dari keyword ini biasanya melonjak di musim tertentu.
Untuk riset keyword ini pun, kita bisa dibantu dengan Google Trend untuk melihat kapan puncak dari musimnya.
Contoh seasonal keyword adalah “payung untuk musim hujan”.
16. Unicorn Keyword
Unicorn keyword atau golden keyword adalah keyword dengan volume pencarian yang tinggi disertai dengan tingkat kompetisi yang rendah. Bisa dibilang hal ini adalah low-hanging fruit di dunia SEO.
Contoh keyword ini ada banyak, namun semakin kompetitif niche-nya, semakin sulit untuk menemukan keyword ini.
Jenis Keyword Mana yang Merupakan yang Terbaik?
Menurut kalangan blogger, unicorn keyword merupakan yang terbaik karena banyak sekali yang mencari dan persaingan relatif rendah. Sangat wajar karena mereka mendapatkan uang dari traffic saja.
Bagi website untuk bisnis, jenis keyword terbaik sangat relatif bergantung pada tujuan dari bisnisnya.
Sebagai contoh, jika tujuannya baru awareness dan baru mulai membangun topical authority, menarget informational keyword, unbranded keyword, dan evergreen keyword bisa jadi opsi terbaik untuk dijalani.
Situs baru juga sebaiknya menarget long tail keyword karena persaingan di short tail keyword sangatlah ketat.
Mengapa Jenis Keyword Penting untuk Diketahui?
Simpelnya, kita perlu mengetahui jenis keyword agar riset keyword yang kita lakukan dapat memberikan output terbaik dan menghindari kesalahan saat riset keyword.
Pemilihan keyword berdasarkan jenisnya sangat bergantung pada tujuan situsnya, sesuai dengan penjelasan di sesi sebelumnya.
Salah menarget jenis keyword? Sama saja kita membuang energi dan waktu kita dalam optimasi alias merugikan.
Yuk Target Jenis Keyword yang Sesuai dengan Tujuan Situsmu!
Beda situs, beda juga jenis keyword yang sebaiknya ditarget.
Misalnya, brand kecil sebaiknya fokus pada membangun kepercayaan lewat unbranded keyword karena branded keyword-nya belum punya volume pencarian yang tinggi.
Kalau kamu sendiri, paling sering menarget jenis keyword apa?
Happy optimizing!
Referensi:
https://ahrefs.com/blog/types-of-keywords/
https://seomator.com/blog/different-types-of-keywords