Content Writing

6 Cara Membaca Jurnal Ilmiah – Simpel dan Cepat!

Sebagai penulis, tentunya tulisan yang kita buat wajib bersumber dari referensi yang kredibel, contohnya adalah jurnal ilmiah/paper. Kalau melihat bahasanya yang super berat dan banyak sekali bahasannya, kelihatannya ribet dan bikin kepala pusing ya, padahal sebenarnya ada cara membaca jurnal ilmiah agar kita bisa menyadurnya dengan baik untuk tulisan kita.

Cara membaca jurnal ilmiah yang bahasanya berat-berat dan akademis itu sebenarnya bisa dilakukan dengan simpel dan tidak memakan waktu kok, bahkan bisa dibaca dengan cepat. Berikut caranya!

1. Baca Abstrak Terlebih Dahulu

Dalam jurnal/penelitian ilmiah, pasti ada namanya abstrak. Abstrak adalah rangkuman dari jurnal ilmiah. Jadi, bahasan dari introduction, metode, data, diskusi, hingga kesimpulan tercatat di abstraknya.

Daripada baca keseluruhan jurnal ilmiah yang mungkin saja kita tidak paham, sebaiknya baca abstrak dan gali apa inti dari jurnal ilmiah tersebut.

Di bawah abstrak, ada keyword atau kata kunci. Bagian tersebut adalah kata yang akan sering keluar di jurnal ilmiah.

2. Perhatikan Bagian Metode

Jangan sampai stop baca di abstrak ya! Perhatikan juga metode penelitian yang dipakai. Biasanya tercatat sifat dari penelitian (kualitatif/kuantitatif), bagaimana datanya diambil, profil dari sampel/populasi yang diteliti, dan perlakuan apa saja yang diberikan kepada sampel penelitiannya.

Mengapa penting? Hal ini karena beda sampel/populasi dan perlakuan bisa jadi beda hasil penelitiannya. Contoh paling mudah: populasi Uganda dan Indonesia jelas berbeda dong?

Perlakuan yang berbeda juga bisa berpengaruh dalam metode. Misalnya, pemberian obat dengan dosis 300 mg dan 1000 mg pastinya akan menimbulkan efek yang berbeda.

3. Kutip Poin Penting di Bagian Pembahasan

Kalau kamu pusing membaca data dan grafik, maka kamu bisa langsung skip saja ke sesi diskusi/pembahasannya. Biasanya di sesi diskusi tercatat pembahasan mengapa data penelitiannya bisa demikian dan kemungkinan interpretasinya. Contohnya, A mengalami kenaikan berat badan yang linear saat makan snack A, hal ini dikarenakan konsumsi snack A sebanyak 3 bungkus per hari yang mana snack A memiliki kandungan energi sebesar 700 kkal.

Jangan langsung lompat ke kesimpulan ya!pen

4. Menyimpulkan sesuai dengan Kesimpulan dari Jurnal Ilmiah

Biasanya, penulis yang tidak mau ribet akan langsung skip ke kesimpulan saja saat ingin membaca dan menyadur jurnal ilmiah tersebut. Sebenarnya hal ini tidak direkomendasikan, kecuali penulis sudah paham betul tentang paper ilmiahnya.

Kesimpulan dari penelitian biasanya berupa kutipan tentang hasil dari jurnal ilmiah atau pembuktian benar/salahnya suatu hipotesa. Contohnya A: Bermain dengan Durasi lebih dari 5 jam berkaitan dengan risiko kecanduan gaming pada laki-laki.

Karena mengambil dari jurnal ilmiah, jangan lupa mengutip di tulisan dengan cara berikut ini: “menurut penelitian pada tahun X yang melibatkan “jumlah dan karakteristik sampel”, ditemukan bahwa “kesimpulan”, hal ini terjadi karena “sesi diskusi/pembahasan”.

Contoh: Menurut penelitian pada tahun 2021 yang melibatkan 5000 orang wanita, ditemukan bahwa terjadi penurunan kemampuan atletik setelah 1 bulan tidak berolahraga. Hal ini terjadi karena semakin lama tidak berolahraga, maka otot akan kehilangan kekuatannya.

Jangan lupa singgung tentang limitasi dari penelitiannya (terutama jika disebutkan oleh penelitinya). Contohnya, karena penelitian hanya dilakukan pada orang dewasa, maka hasil penelitiannya belum tentu sama dengan anak-anak.

5. Gali Referensi Lain yang Tertera pada Jurnal Ilmiah

Kalau penjelasan di jurnal ilmiahnya kurang jelas atau kita belum puas dengan penjelasannya. Maka, kita bisa gali lagi dari sumber yang tertera di bagian referensi.

Tenang saja, biasanya di bagian referensi ada banyak sekali referensi yang bisa ditemukan. Kita tinggal pilih saja berdasarkan informasi yang ingin dicari.

6. Pro Tip – Maksimalkan Ctrl + F

Cara membaca jurnal ilmiah sebenarnya juga tidak jauh-jauh dari scanning yang biasa dilakukan saat membaca referensi dari suatu situs berita.

Jurnal ilmiah biasanya banyak sekali kata-katanya dan diksinya berat-berat. Agar bisa lebih cepat dalam membacanya, kita bisa memanfaatkan fitur ctrl + f yang berguna untuk mencari suatu kata dalam sebuah situs.

Cari kata kunci yang merupakan hal yang sedang ingin kita cari agar bisa langsung ke inti pembahasan.

Berbeda dengan membaca di buku yang harus lihat daftar isi dulu. Jurnal ilmiah di internet bisa kita langsung scanning dengan ctrl + f. Jadi, maksimalkan ctrl + f sebagai cara membaca jurnal ilmiah.

Cara Membaca Jurnal Ilmiah Itu Tidak Ribet Bukan?

Meski terlihat ribet kalau kita riset dari jurnal ilmiah/paper penelitian, sumber tersebut merupakan sumber dengan kredibilitas kuat, terutama jika memenuhi prinsip penelitian ilmiah dan banyak yang menyitasi penelitian tersebut. Perbedaan jurnal ilmiah dengan artikel inilah yang membuat ada cara khusus untuk membaca jurnal ilmiah.

Cara membaca jurnal ilmiah yang dijelaskan di blog ini adalah tips untuk para penulis yang sedang kesulitan dalam membaca referensi yang berat-berat seperti jurnal ilmiah. Contohnya adalah penulis di niche kesehatan, sains, dan teknik.

Mari terapkan cara membaca jurnal ilmiah yang dijelaskan di blog ini! Semakin kuat sumber referensi yang dipakai, maka tulisan kita juga akan semakin bagus dan kuat, terutama jika tulisannya bertipe eksposisi. Jangan ragu atau takut lagi untuk menyadur dari jurnal ilmiah ya.

Agar tulisan kita semakin meyakinkan, coba minta pendapat juga dari ahli di bidangnya. Biasanya mereka punya insight menarik dan bisa menilai paper ilmiah lebih baik (karena mereka ahli di bidang yang terkait).

Happy writing, happy reading! 🙂

Author

2 thoughts on “6 Cara Membaca Jurnal Ilmiah – Simpel dan Cepat!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *