6 Cara Membuat Paragraf yang Bagus agar Tulisan Berkualitas
“Satu paragraf harus berapa kalimat ya?” Mungkin ini adalah pertanyaan sejuta umat penulis yang suka terngiang-ngiang di kepala. Pertanyaan tersebut menjadi basis dari cara membuat paragraf yang bagus dan kuat.
Apa ciri-ciri paragraf yang bagus? Bagaimana cara membuatnya?
Ciri-Ciri Paragraf yang Bagus
Beberapa ciri paragraf yang bagus adalah:
- Efektif
- Ide/gagasan pokok jelas, misal pada paragraf deduktif, gagasan pokok ada di awal kalimat pada paragrafnya
- Fokus pada tema tulisan
- Tidak terlalu banyak kata
- Jika terdapat lebih dari satu kalimat, ada kata hubung/transition word yang sesuai (kalimat majemuk yang jelas)
- Terdiri dari pembuka, isi, dan penutup
Sebaiknya Ada Berapa Banyak Kalimat dalam Paragraf?
Hal ini tergantung pada jenis medianya. Jika blog, bahkan satu kalimat, asalkan jelas gagasan pokoknya itu tidak masalah. Berbeda dengan jurnal penelitian yang bisa satu paragraf bisa tiga-enam kalimat.
Jika kamu membuat blog, dianjurkan untuk membuat paragraf dengan sedikit kalimat dan poin yang jelas karena kebanyakan pengguna internet menggunakan HP. Jadi, kalimat yang terlalu banyak dalam paragraf akan mengganggu experience.
Jumlah kalimat yang banyak di satu artikel/wacana mungkin kita bisa temukan di soal tes bahasa Inggris seperti TOEFL ITP/jurnal penelitian.
Mengapa harus Membuat Paragraf yang Bagus?
Paragraf yang bagus tidak hanya memudahkan pembaca dalam mengonsumsi informasi yang kita tulis, tetapi juga bisa membantu kita (penulis) dalam proses penyuntingan dan evaluasi untuk meningkatkan kemampuan menulis, serta menilai seberapa baik kita dalam mengorganisir ide dan menyampaikannya dalam bentuk tulisan.
Bagaimana Cara Membuat Paragraf yang Bagus?
Berikut beberapa cara membuat paragraf yang bagus:
1. Gunakan Outline
Outline atau kerangka tulisan harus dibuat terlebih dahulu sebelum membuat paragraf yang bagus.
Dengan outline, kita jadi punya rencana berapa banyak paragraf yang kita buat dalam tiap sub judul.
Jika kamu merasa stuck/writer’s block, metode free writing bisa membantu.
2. Buat Kalimat Pertama sebagai Gagasan Pokok
Mungkin ada juga ide pokok dalam paragraf yang berada di tengah (jarang) atau akhir paragraf, tetapi bagi pemula atau ingin cara yang lebih mudah, memasukkan gagasan pokok dalam kalimat pertama dalam paragraf adalah ide yang cerdik.
Hal ini akan membantu kita untuk menyusun paragraf lebih terstruktur dan bersambung. Lau, kalimat di tengah dan akhir dari paragraf akan menjadi supporter dari gagasan pokok.
3. Dukung Gagasan Pokok
Setelah kalimat pertama selesai, mulailah untuk membuat kalimat lain untuk men-support gagasan pokok. Caranya? Bisa dibantu dengan kata hubung dan hal yang masih satu topik dengan gagasan pokok.
Biasanya, paragraf penjelas/pendukung gagasan pokok akan mengelaborasi (menjelaskan) lebih detail daripada kalimat pertama yang merupakan gagasan pokok.
Contohnya: Serigala berbulu domba memang berbahaya, tetapi tahukah kamu kalau pencemaran itu lebih merusak? Bahkan tidak hanya untuk diri sendiri, bahaya pencemaran itu memengaruhi Bumi secara keseluruhan. Jadi, mari kita cegah pencemaran sebelum dampaknya lebih parah untuk Bumi kita!
4. Jadikan Kalimat Penutup sebagai Kesimpulan
Akhiri suatu paragraf dengan kesimpulan dari paragrafnya. Meski sebenarnya untuk paragraf deduktif, hal ini bisa berbeda.
Contohnya: Serigala berbulu domba memang berbahaya, tetapi tahukah kamu kalau pencemaran itu lebih merusak? Bahkan tidak hanya untuk diri sendiri, bahaya pencemaran itu memengaruhi Bumi secara keseluruhan. Jadi, mari kita cegah pencemaran sebelum dampaknya lebih parah untuk Bumi kita!
5. Ketahui Kapan harus Memulai Paragraf Baru
Mengetahui kapan harus memulai paragraf baru juga penting. Mengapa? Karena bisa jadi satu paragraf memiliki terlalu banyak kalimat atau ada pembahasan yang keluar jalur dari ide pokok.
Dalam free writing, mungkin kita memang bebas menulis sesuai dengan apa yang ada di pikiran kita, tetapi dengan latihan menulis yang cukup, kita bisa tahu kapan harus memulai paragraf baru dengan sendirinya.
Jangan lupa untuk tidak melewatkan proses penyuntingan untuk belajar membuat paragraf yang bagus.
6. Maksimalkan Kata Hubung
Jika satu paragraf memiliki banyak kalimat, lima atau bahkan lebih, maksimalkan penggunaan kata hubung untuk menyambungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya.
Bisa dibilang, kata hubung ini akan membuat tulisan dengan kalimat majemuk yang rapih dan jelas.
Contoh kata hubung adalah:
- dan
- atau
- tetapi
- lalu
- kemudian
- namun
Yuk Buat Paragraf yang Bagus!
Cara membuat paragraf yang bagus bukan dimaksudkan untuk merepotkan menulis, tetapi untuk membantu dalam proses penulisan agar pembaca bisa mengerti tulisan kita. Bonus jackpot dan bukti skill menulis yang baik kalau mereka pada akhirnya mau melakukan call to action yang dibuat.
Kalau kamu memang penulis sejati, mari buat paragraf yang bagus!
Sumber:
https://www.masterclass.com/articles/how-to-write-a-perfect-paragraph
https://www.grammarly.com/blog/paragraph-structure/#:~:text=Good%20paragraphs%20begin%20with%20a,of%20support%20to%20wrap%20up.