7 Ciri-Ciri Toxic Backlink – “Beracun” untuk Situs?
A mengerinyitkan kepala setelah melihat ada backlink masuk ke situsnya. Bukan karena senang, ia hampir naik darah karena backlink yang mengarah ke situsnya memiliki ciri-ciri toxic backlink.
Toxic backlink berbahaya dalam optimasi mesin pencari karena bisa menyebabkan situs kita dipenalti oleh Google, sehingga kita harus mengenali ciri-cirinya.
Apa saja karakteristik dari backlink yang “beracun” ini (ciri-ciri toxic backlink)?
1. Spam Score Tinggi
Ini merupakan ciri-ciri toxic backlink yang perlu diperhatikan pertama kali meski merupakan parameter 3rd party yang berasal dari MoZ (sama seperti domain authority).
Dikutip dari MoZ, spam score di-update secara rutin dan kalkulasinya menggunakan machine learning dengan identifikasi 27 fitur umum dari jutaan hingga milyaran situs yang dipenalti oleh Google.
Meski spam score tinggi bukan sama dengan situs spam. Lebih baik pakai prinsip better safe than sorry.
2. Terdapat Backlink dari Situs “Terlarang”
Saat outreach, backlink profile, atau memakai cara apa pun untuk mendapatkan backlink, cek dulu juga backlink yang mengarah ke situs yang mau kita jadikan backlink.
Kalau ada backlink dari situs terlarang seperti pornografi, judi, atau NAPZA, lebih baik tinggalkan saja. Besar kemungkinan spam score-nya akan naik di masa depan.
3. Tidak Banyak Laman yang Terindeks (atau bahkan Tidak Ada Laman yang Terindeks)
Jika situsnya punya SEO yang “sehat”, harusnya mudah untuk indeks atau dengan kata lain jumlah halaman yang terindeks sangatlah banyak.
Kalau suatu situs punya domain authority tinggi, tetapi laman yang terindeks sedikit sekali, perlu dipertanyakan bagaimana pengelolaan situs dan optimasinya.
4. Sudah Lama Tidak Upload Konten
Google menyukai situs yang rutin update konten. Kita sebagai user pastinya menginginkan informasi yang terbaru dan tidak ketinggalan zaman bukan (meski topiknya evergreen sekalipun)?
Nah, salah satu ciri toxic backlink adalah konten yang sudah lama tidak upload konten blog sama sekali. Misalnya, terakhir update 2-3 bulan, atau bahkan tahun lalu. Mirip-mirip rumah yang sudah lama ditinggalkan oleh penghuninya. Yakin kalau kita mau pasang backlink di tempat seperti itu? Bahkan pemilik situsnya belum tentu menjawab pesan kita (kemungkinan).
5. Sedikit/Banyak Bahasan Terlarang
Jangan pernah menanam backlink di situs yang membahas niche terlarang seperti pornografi, judi, dan NAPZA. Tidak hanya “beracun” saja, kita juga rugi karena tidak dapat eksposur untuk brand awareness karena situs tersebut besar kemungkinan akan diblokir oleh pemerintah.
6. Ada Riwayat Traffic Turun Drastis
Salah satu ciri toxic backlink adalah berasal dari situs yang dulunya traffic tinggi, lalu turun drastis. Misalnya, pernah ada riwayat traffic 100000 per bulan, kemudian baru-baru ini, traffic-nya hanya 2000. Lihat saja penurunan yang tajam itu. Kemungkinan antara mendapatkan penalti dari Google atau banyak konten yang dihapus.
Jika masih ingin menanam backlink di situs seperti ini, cari penyebab mengapa traffic situsnya turun drastis.
7. Melanggar Google Spam Policies atau dengan Kata Lain Black Hat SEO
Situs yang menggunakan teknik black hat SEO wajib dihindari penanaman backlink-nya di sana.
Contoh teknik black hat SEO:
- Cloaking
- Sneaky redirect
- Memakai warna font yang sama dengan warna layar
- Keyword stuffing
Kenali Ciri Toxic Backlink dan Hindari Bahayanya
Tentunya kita melakukan link building seperti outreach dan blogwalking dengan tujuan untuk meningkatkan performa off-page SEO, brand awareness, dan mencapai tujuan bisnis, bukan justru menerima penalti dari Google, sehingga kehilangan potensi traffic.
Mengenali ciri-ciri toxic backlink dapat menghindarkan kita dari bahaya saat mengoptimasi seperti mendapatkan penalti dari Google.
Selain itu, kalau ada kenaikan link velocity, namun berasal dari toxic backlink, itu berarti ada indikasi negative SEO. Mari waspada!
Membangun backlink memang tidak semudah yang dibayangkan. Harus rajin dan pintar memilih tempat. Nice udah sharing!