7 Kekurangan Menjadi Penulis – Siap dengan Realitanya?
Penulis pernah menulis tentang kelebihan menjadi penulis di tautan ini. Nah, bagaimana dengan sebaliknya? Apa kekurangan menjadi penulis? Ternyata, tidak jauh berbeda jumlahnya dengan kelebihannya!
Berikut beberapa kekurangan menjadi penulis. Apakah kamu siap dengan realita ini?
1. Bayaran (Seringnya) Kecil
Dikutip dari Dibimbing, umumnya, gaji content writer berkisar di antara 4-7 juta rupiah per bulan, bergantung pada pengalaman, industri, dan lokasi kerjanya.
Kalau di Indonesia, jangan heran kalau klien atau agensi membayar gaji penulis yang bisa bikin mengelus dada karena budget pemasaran yang rendah dan praktek predatory pricing.
Jika ingin mendapatkan besar, antara harus pindah industri/tempat kerja (contohnya klien luar negeri), atau banting stir karir sekalian.
2. Screen Time yang Tinggi
Menjadi penulis, itu berarti tidak hanya membaca buku saja. Seringkali kita harus googling untuk mendapatkan referensi. Belum lagi menulis dengan aplikasi pengolah kata. Hal ini mengakibatkan screen time yang cukup tinggi di kalangan penulis.
Screen time tinggi dapat menurunkan kesehatan mata dan membiasakan gaya hidup sedenter (tidak aktif).
Karena itu, di luar jam menulis, sebaiknya penulis tidak berada di depan laptop dan beraktivitas fisik agar screen time dan aktivitas fisiknya berimbang.
Standar dari WHO, aktivitas fisik dalam seminggu adalah 150 menit.
3. Sering Disepelekan
Penulis yakin, tidak sedikit yang meremehkan profesi ini. “Ah nulis doang kan gampang” mungkin pernah pembaca dengar. Loh, kalau memang gampang, kenapa yang banyak omong seperti menggampangkan profesi ini yang menulis? Penulis yakin, baru 200 kata saja paling-paling sudah panas kepalanya.
Selama orang di negara ini tidak bisa menghargai pekerjaan kreatif seperti menulis dan desain, pekerjaan ini akan terus disepelekan dan termasuk kekurangan menjadi penulis yang harus dihadapi.
4. Wajib Tahan Kritik/Saran
Setiap tulisan kita pastinya tidak sempurna, apalagi draft pertama. Pasti ada kesalahan seperti typo.
Ada editor untuk memperbaiki tulisan kita, namun, tidak semua editor bisa memberikan masukan konstruktif atau kritik yang membangun. Malah ada yang bikin sakit hati.
Kalau kamu orangnya baperan, lebih baik pikir lagi kalau mau jadi penulis. Profesi ini harus terbiasa mendapatkan kritik dan saran. Apalagi kalau tulisanmu banyak yang membaca dan nama semakin terkenal
5. Writer’s Block
Kehabisan ide bukanlah hal baru untuk penulis. Kalau kamu memutuskan untuk menjadi penulis, mungkin saat bekerja, kamu berhadapan dengan batu sandungan yang bernama writer’s block, padahal ada kuota tulisan yang harus dipenuhi.
Tentu saja writer’s block ini membuat stres. Apalagi kalau idenya tidak muncul-muncul.
6. Bersaing dengan AI
Dengan munculnya AI untuk menulis seperti Chat GPT, profesi penulis antara mau punah atau beradaptasi agar tidak digantikan. Dari riset kecil-kecilan penulis, lowongan penulis sudah semakin berkurang. Tidak seperti tahun 2020-2021 silam.
Pilihannya antara menjadi prompt writer atau menjadi penulis unik yang tidak bisa digantikan AI.
Untuk perbandingan AI vs penulis manusia bisa kamu ketahui di sini!
7. Penolakan
Ditolak perempuan yang disukai memang bikin sakit hati. Namun, ternyata penulis harus terbiasa juga menghadapi penolakan. Contohnya:
- Penulis buku mungkin terbiasa ditolak oleh penerbit
- Penulis konten ditolak oleh editor
- Penulis script video ditolak oleh sutradara/produser
- Penulis opini ditolak oleh media
Sebagai penulis, kita harus terbiasa dengan penolakan tersebut. Tentu saja hal ini butuh kelapangan dada karena tulisan itu bagian dari kita, sehingga wajar kalau sakit andai ditolak.
Terus mencoba, jangan menyerah!
Masih Mau Menjadi Penulis?
Wah-wah, ternyata tidak hanya kelebihan, ternyata ada juga kekurangan menjadi penulis. Terlihat nyesek ya habis membaca artikel ini. Realitanya tidak seindah itu.
Eh, bukan berarti harus berhenti jadi penulis loh. Artikel ini dibuat untuk mengarfimasi ulang, apakah kamu masih mau menghadapi risiko/realita yang disebutkan di atas?
Jika siap, maka jangan pernah ragu atau mundur sedikit pun!
Ingat bahwa satu tulisan kita saja bisa berdampak untuk orang banyak.
Happy writing!
Referensi:
https://dibimbing.id/blog/detail/panduan-gaji-content-writer-terbaru