Content Writing

9 Kondisi Lomba Blog yang Ideal dari POV Peserta

Halo semua, kali ini penulis akan membahas soal bagaimana lomba blog yang ideal dari POV penulis atau dengan kata lain peserta. Sebelumnya, blog ini juga pernah membahas seputaran lomba blog seperti:

Dari POV penyelenggara, lomba blog yang ideal itu pastinya:

  • Pesertanya banyak
  • Peserta memiliki situs yang berotoritas tinggi dan relevan serta traffic besar
  • Storytelling yang bagus dari peserta
  • Awareness yang tinggi karena peserta diharuskan sharing di berbagai media sosial

Nah, bagaimana lomba blog yang ideal dari POV peserta?

1. Punya Timeline yang Jelas

Lomba blog yang ideal pastinya punya jadwal/timeline yang jelas mulai dari tanggal penyetoran blog, masa penjurian, hingga pengumuman pemenang.

Meski jarang, ada penyelenggara yang terkadang tidak menampilkan timeline lomba blog dengan jelas. Tentunya hal ini membuat bingung peserta lomba.

2. Hadiah yang Worth It

Terkadang, penulis melihat ada penyelenggara lomba blog yang hanya memberikan sedikit uang atau penghargaan pada hadiah lomba. Lucunya bahkan ada yang minta bayaran kepada pemenang seperti piala dan ongkir.

Kalau mau pesertanya banyak, ya harusnya berikan hadiah yang sangat worth it, sehingga banyak blogger atau penulis yang mau ikutan lombanya dong.

Menulis blog itu kan bukan hal remeh, apalagi untuk lomba. Pasti orang-orang serius dalam membuatnya karena ada hadiah dan prestasi yang ingin didapatkan.

3. Tidak Ada Perpanjangan Durasi Lomba

Kalau pesertanya kurang banyak, biasanya penyelenggara lomba akan memperpanjang durasi lomba. Sebenarnya, hal ini merugikan peserta karena pastinya mereka telah melakukan perencanaan sesuai dengan timeline lomba.

Dengan memperpanjang durasi lomba, peserta lomba bisa melakukan benchmark konten dengan peserta lainnya. Untuk hal ini, yang dirugikan pastinya adalah blogger yang menyetor sesuai dengan jadwal lomba di awal.

“Cara mudah menghukum/tidak menghargai orang yang tepat waktu adalah mengakomodir orang-orang yang terlambat”.

4. Juri yang Kompeten

Juri yang kompeten tentu saja diharapkan oleh peserta lomba blog. Hal tersebut menandakan bahwa penilaian dilakukan secara fair dan ahli di bidangnya.

Terkadang, ada blog yang mungkin belum layak untuk menang lomba blog. Yah, meski alasan ini terdengar seperti pecundang, hal ini terjadi beberapa kali (sepengalaman penulis). Contohnya adalah tulisan sederhana, bahkan ada yang tulisan juara 3 atau tidak juara, namun lebih baik dari juara 1.

Kembali lagi, tulisan itu soal selera. Karena itu, kita sebagai peserta perlu mengetahui bagaimana selera juri. Contohnya adalah mengetahui riwayat juri dan blog apa yang juara ketika mereka menjadi juri.

5. Transparan

Penulis pernah mengikuti lomba yang mana penyelenggaranya tidak transparan dalam mengumumkan juara lomba. Alih-alih diumumkan secara publik dan disebarkan tulisan pemenangnya, mereka malah mengirimkan dm ke pemenang.

Halo, kalau begini, kesannya penyelenggara memberikan juara kepada orang dalam. Mereka dapat brand awareness gratis lewat jerih payah blogger. Sekalipun bukan orang dalam yang menang, hal ini mencederai sportivitas.

Dear penyelenggara, tidak hanya transparan soal pemenang dan tulisannya. Akan lebih baik jika memberikan penilaian pada masing-masing konten dari bloggernya loh.

6. Hukuman untuk yang Melakukan Kecurangan

Yah, sejauh ini penulis belum pernah menemukan peserta yang curang ketika lomba blog. Namun, kalau ada, sebaiknya peserta yang melakukan kecurangan ini sebaikya di-black list dari lomba blog mana pun dan situsnya ditandai agar tidak ada kecurangan lagi di masa depan.

7. Syarat yang Tidak Aneh-Aneh

Terkadang, penulis menemukan syarat yang agak lucu dalam lomba blog seperti usia domain harus minimal usia tertentu dan usia peserta ada batas maksimal/minimalnya.

Kalau minimal usia, mungkin penyelenggara ingin meminimalkan peluang mendapatkan spam backlink. Namun, untuk minimal atau maksimal usia. Bukankah syarat ini cukup absurd? Orang-orang di semua umur, bahkan dari tingkat pendidikan mana pun berkesempatan untuk menjadi blogger.

8. Pengumuman Pemenang Lomba Tidak Ditunda/Tepat Waktu

Dua tahun pengalaman mengikuti lomba blog, hal ini yang paling bikin jengkel penulis, yaitu pengumuman pemenang lomba ditunda. Banyak alasan umum yang terjadi seperti terlalu banyak peserta, kesibukan, atau bahkan penyelenggara tidak terbuka dengan alasannya.

Dear penyelenggara, pasti sebelum melaksanakan lomba blog, kalian punya perencanaan kan seperti berapa kira-kira yang ikut atau benchmark kan? Atau asal-asalan saja dalam merencanakannya? Tolong jangan remehkan pekerjaan blogger.

Pengumuman pemenang yang ditunda juga menimbulkan perspektif negatif. Bisa jadi ada asumsi kalau ada intervensi macam-macam.

9. Hadiah Cepat Cair

Saat menang lomba blog dulu, penyelenggara biasanya menghubungi pemenang atau para pemenang diminta untuk menghubungi panitia.

Salah satu hal yang kurang nyaman adalah hadiah lomba blog yang lama sekali cairnya, padahal kalau hadiahnya uang dan kebetulan lagi BU (butuh uang), maka hadiah dari lomba blog bisa membantu.

Kami tahu pastinya penyelenggara (biasanya tim marketing) akan berurusan dengan finance kantor. Namun, ingat bahwa kalian juga mempertaruhkan reputasi. Semakin lama pencairan hadiah, semakin jelek juga nama brand kalian. Worst case, bisa jadi ada pemenang yang merasa kalau lombanya adalah penipuan, karena saking lamanya hadiah tidak ditransfer ditambah dengan tidak ada kepastian pencairan hadiah dari penyelenggara.

Jangan Meremehkan Penyelenggaraan Lomba Blog

Dear penyelenggara (biasanya brand), lomba blog itu adalah salah satu campaign marketing yang kalian lakukan. Jangan sampai tujuannya adalah memasarkan brand, namun yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu kehancuran dan rusaknya kepercayaan terhadap brand karena lomba blog yang berjalan secara tidak profesional.

Bisa dibilang, lomba blog adalah pedang bermata dua. Jadi, selenggarakan dengan serius!

Mari buat lingkungan lomba blog yang lebih baik! Panitia dapat tujuan dari lombanya, peserta juga mendapatkan hadiah dan penghargaan yang pantas.

Bagaimana menurutmu? Tulis di kolom komentar ya 🙂

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *