KarirPenyuntingan

9 Tugas Editor Artikel – Tidak hanya Sekedar Menyunting!

Sebuah artikel harus melewati proses penyuntingan terlebih dahulu sebelum dipublikasikan. Nah, tugas editor artikel itu banyak terlibat dalam proses tersebut (penyuntingan). Proses ini dilakukan setelah tulisan selesai.

Profesi editor artikel lahir dari ketidaksempurnaan penulis. Mau penulis sejago apa pun pasti akan membuat kesalahan pada draft pertamanya.

Jadi, apa saja tugas editor artikel?

Apa Itu Editor?

Editor adalah profesi yang memiliki tanggung jawab untuk menyunting dan memastikan/menilai bahwa suatu karya sudah layak dipublikasikan atau belum.

Profesi ini tidak hanya khusus untuk artikel populer saja, tetapi juga bentuk tulisan lain seperti berita dan buku.

Kalau dianalogikan dengan profesi yang berkaitan dengan koding. Editor itu mirip quality assurance dalam tim engineer. Jadi, mereka menjadi semacam gatekeeper.

Mengapa Editor Itu Penting?

Editor itu penting karena apa pun bentuk konten yang dibuat, harus dicek dan dievaluasi terlebih dahulu agar layak ditayangkan dan dikonsumsi oleh pembaca/konsumen konten.

Apa saja Tugas Editor Artikel?

a. Menjadi Pembaca Pertama Artikel

Tugas editor artikel tentu saja adalah menjadi pembaca pertama artikel.

Sebagai pembaca pertama, seorang editor bisa melihat kesalahan dalam penulisan dan ketidaksempurnaan. Jadi, artikel bisa disunting agar menjadi lebih baik.

b. Melakukan Penyuntingan

Penyuntingan adalah tugas editor yang paling utama. Mereka akan memperbaiki kesalahan dalam penulisan seperti:

Jadi, editor tidak sekedar hanya membaca saja, tetapi juga melihat kesalahan dalam penulisan dan memperbaikinya.

Untuk keperluan SEO, kesalahan seperti penggunaan H1 lebih dari satu kali, dan tidak ada penggunaan H2 harus diperhatikan. Selain itu, optimasi gambar seperti menginput alt tag dan menggunakan format webp juga harus dicek ulang.

c. Membuat Content Brief atau Outline 

Sebelum artikel dibuat, editor juga bisa membuat content brief atau outline dari artikel agar penulis punya gambaran yang jelas tentang apa saja yang harus mereka tulis.

Kalau untuk SEO, mereka bisa ada tambahan content brief seperti penempatan keyword, jumlah keyword, dan memakai meta tag, serta anchor text tertentu.

Content brief di sini sudah termasuk tujuan, gaya bahasa, jumlah kata, dan standar dalam artikelnya.

Dengan adanya content brief, editor juga bisa terbantu karena kesalahan dalam penulisan bisa diminimalkan.

d. Berkoordinasi dengan Tim yang Berhubungan dengan Konten

Tidak hanya dengan penulis saja. Editor harus berkolaborasi dengan tim lain, misalnya desainer, animator, fotografer, dll. agar artikelnya tidak hanya punya tulisan yang bagus saja, tetapi visual yang luar biasa. Selain itu, koordinasi juga perlu agar semua tim punya satu visi/prinsip kerja.

Untuk itu, seorang editor memerlukan skill komunikasi dan kerja tim yang bagus.

e. Mempelajari Aturan dalam Dunia Konten

Eits, mengetahui aturan yang berlaku juga tidak hanya tugas tim legal loh. Tim editor juga harus tahu/mempelajari aturan yang berlaku dalam dunia perkontenan. Misalnya, peraturan tentang:

  • Etika jurnalisme
  • Hak cipta
  • Plagiarisme
  • Hoax

Tidak hanya bagus saja. Sebuah konten harus memenuhi aturan dan syarat yang berlaku.

Buat apa konten bagus, tetapi ujungnya berurusan dengan penegak hukum?

f. Memimpin Tim Penulis

Seorang editor biasanya punya bawahan berupa beberapa penulis yang memberikan artikel mereka kepadanya.

Untuk memimpin penulis, diperlukan kemampuan memimpin yang baik. Contohnya adalah memberikan instruksi yang jelas dan berempati.

Sebenarnya, akan lebih baik kalau editor adalah seorang penulis yang sudah matang karena sejatinya profesi editor lahir karena ketidaksempurnaan penulis. Tanpa adanya penulis, tidak ada akan ada namanya editor.

Editor yang hanya menilai artikel atau sekedar jadi penegak standar hanya akan dibenci oleh penulis.

g. Mempublikasikan Konten

Setelah konten selesai disunting, tugas editor selanjutnya adalah mempublikasikan konten tersebut.

Sebelum mempublikasikan kontennya, recheck lagi untuk terakhir kali apakah masih ada kesalahan dalam penulisan atau ada yang kurang lengkap.

Jangan lupa untuk mengecek performa kontennya secara berkala setelah dipublikasikan dan refresh konten secara berkala, terutama jika kontennya butuh update seperti harga aset, jalur rekayasa lalu lintas, peraturan perundang-undangan, dll.

h. Mewawancarai Calon Penulis

Kalau ada interview user untuk profesi penulis, maka biasanya, user-nya adalah editor. Nah, editor bisa mewawancarai penulis untuk menceritakan workload, jam kerja, budaya, dll. saat sedang wawancara.

Beberapa pertanyaan ini bisa ditanyakan kepada calon penulis saat wawancara:

  • Sanggup berapa kata artikel per hari?
  • Suka menulis di niche apa?
  • Bagaimana artikel di situs kami menurut Anda?
  • Bagaimana Anda menanggapi kritik terhadap artikel Anda?
  • Bagaimana metode Anda dalam menulis?
  • Biasa menulis di platform apa?
  • Apakah pernah menang lomba blog/menulis?

Jika ada banyak kecocokan, editor bisa melakukan short list kandidat penulis tersebut.

i. Memberikan Ide Terkait Content Plan

Meski tugas utama ini dijalankan oleh content planner, seorang editor juga boleh-boleh saja memberikan ide agar content plan bisa lebih baik. Hal ini karena editor berinteraksi dengan artikel secara langsung, sehingga punya gambaran tentang turunan bahasan dari suatu artikel.

Contohnya, kalau membahas artikel tentang pembuka artikel, maka turunan bahasannya adalah isi dan penutup artikel.

Skill Apa saja yang harus Dimiliki oleh Editor Artikel?

Karena tugas editor artikel itu ada banyak sekali, maka mereka harus menguasai kemampuan ini:

  • Attention to detail 
  • Membaca cepat
  • Komunikasi
  • Kepemimpinan
  • Cepat belajar hal baru
  • Tata bahasa
  • Fokus
  • Gaya penulisan
  • Menetapkan standar kualitas

Jadi, tidak hanya soal hard skill saja. Seorang editor juga perlu soft skill.

Pembasan lebih lengkap soal skill editor artikel bisa kamu akses pada tautan ini.

Siap Menjadi Editor Artikel yang Handal?

Tugas editor itu sebenarnya berat karena mereka yang bertanggung jawab atas konten yang dipublikasikan. Adanya hoax, typo, dan kesalahan lainnya saat artikelnya sudah disebarkan menjadi tanggung jawab editor.

Ditambah lagi, seorang editor wajib fokus untuk memastikan bahwa suatu artikel sudah layak tayang. Bayangkan pada artikel 2000 kata, ada satu typo. Hal itu bak menemukan jarum dalam tumpukan jerami. Karena itulah, editor itu benar-benar harus fokus dan punya attention to detail yang tinggi.

Selain hard skillsoft skill juga diperlukan editor karena mereka akan berinteraksi dengan penulis. Terkadang, editor dan penulis bisa berbeda pendapat dan berkelahi. Karena itu lah seorang editor perlu skill komunikasi dan empati. Menulis tanpa editor itu sulit, jadi bantulah penulis untuk menciptakan konten terbaik.

Siap menjadi editor artikel yang handal? Ayo kuasai kemampuan dan laksanakan tugas yang ditulis di blog ini!

Untuk mengetahui berapa gaji editor, kamu bisa mengetahuinay di tautan ini.

Sumber:

Editor job description

Author

Faris Yudza Ghifari, S.Si. (Certified Impactful Writer)

Faris Yudza Ghifari. Senior SEO Consultant di Sirka. Berpengalaman di niche kesehatan, pemasaran, dan engineering (alat laboratorium dan energi terbarukan)

5 thoughts on “9 Tugas Editor Artikel – Tidak hanya Sekedar Menyunting!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *