Content Writing

Apa yang harus Dilakukan setelah Menulis Artikel/Blog?

Dalam proses end-to-end pembuatan artikel/blog, terdapat hal yang harus dilakukan setelah draft pertama selesai. Tepatnya, tentang apa yang harus dilakukan setelah menulis artikel/blog.

Eh, tidak langsung dipublikasikan ya. Ada beberapa hal yang harus dilakukan sebelum masuk ke fase tersebut.

Berikut beberapa hal yang harus dilakukan setelah menulis artikel/blog!

1. Self Editing

Self editing adalah menyunting artikel, namun proses ini tidak dilakukan oleh orang lain, namun oleh diri sendiri.

Biasanya, proses ini dilakukan oleh diri sendiri dengan cara membaca ulang draft pertama yang kita buat.

Kelemahannya, terkadang kita bisa tidak sadar tentang kesalahan yang kita buat sendiri. Lagipula, menilai diri sendiri adalah yang tersulit bukan?

2. Memberikan Draft kepada Editor/Kurator

Kalau kita punya editor/kurator, setelah self editing, maka kita harus memberikan draft yang kita buat kepada mereka.

Biarkan mereka mengomentari draft kita sebelum melakukan revisi atau biasanya mereka bisa melakukan penyuntingan sendiri kalau kesalahan atau apa yang perlu diperbaiki tidak terlalu banyak.

3. Membaca Feedback dari Editor dengan Seksama

Kalau hal yang perlu direvisi cukup banyak, biasanya editor akan memberikan komentar terhadap tulisan yang kita buat. Bisa berupa bagaimana cara agar paragraf bisa lebih baik, adanya kesalahan seperti typooutline yang kurang enak flow-nya, dan lain-lain.

4. Mulai Memperbaiki Tulisan Berbekal dari Feedback Editor/Kurator

Feedback dari editor menjadi guideline bagi kita dalam memperbaiki tulisan.

Di bagian ini, kita tidak perlu memperhatikan bagian yang tidak di-highlight, cukup fokus pada masukan yang diberikan oleh editor.

5. Mengembalikan Draft yang sudah Diperbaiki kepada Editor/Kurator

Setelah perbaikan, waktunya mengembalikan artikel yang kita perbaiki kepada mereka.

Kalau mereka puas, harusnya tulisannya akan segera dipublikasi. Jika belum, maka langkah tiga akan diulang lagi sampai menurut editor, artikelnya telah layak di-posting.

6. Publikasi

Akhirnya, setelah proses penyuntingan, waktunya publikasi.

Jika menggunakan content management system seperti WordPress. Ada tombol publish untuk mempublikasikan blog yang kita buat.

7. Evaluasi

Eits, publikasi bukanlah bagian terakhirnya loh. Setelah dipublikasi, waktunya evaluasi tulisan yang kita buat.

Beberapa metrik yang bisa dievaluasi adalah:

Feedback seperti komentar pada blognya (blogwalking) juga bisa jadi masukan yang bagus selama relevan.

Jangan Langsung Posting setelah Draft Pertama Beres!

Sudah capek-capek membereskan tulisan kita, bukan berarti langsung posting begitu saja. Ada lagi proses yang dilalui setelah menulis artikel/blog, mulai dari penyuntingan, feedback dari editor (jika ada), publikasi, dan evaluasi.

Semoga dari seluruh proses end-to-end pembuatan artikel/blog, performanya sangat apik!

Untuk persiapan sebelum menulis, kamu bisa mengetahuinya di tautan ini.

Happy writing!

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *