Apakah Content Writer harus bisa Desain Grafis?
Jika melihat lowongan kerja content writer, mungkin kita pernah melihat persyaratan seperti bisa menggunakan aplikasi pengedit gambar atau desain grafis. Loh, memangnya content writer harus bisa desain grafis? Apakah graphic design wajib dikuasai oleh content writer?
Content Writer Tidak Wajib bisa Desain Grafis
Menurut pendapat pribadi penulis, content writer tidak wajib bisa desain grafis karena fokus content writer ada pada media tulisan saja. Berbeda dengan content creator.
Seharusnya, pekerjaan content writer dan graphic designer itu dipisah.
Apakah Content Writer harus Mengabaikan Desain Grafis?
Jawabannya adalah tidak. Meski tidak wajib bisa desain grafis, content writer bukan berarti mengabaikan desain grafis sepenuhnya karena jika kita menggunakan content management system, ada beberapa faktor UX design yang harus kita pertimbangkan seperti kecukupan ruang, ukuran font, warna, dll.
Toh, peletakkan gambar andai kita menulis artikel juga tidak bisa asal-asalan kan? Disitulah ilmu desain grafis terpakai.
Lebih baik, content writer dan graphic designer bekerja sama untuk menghasilkan konten yang verbal dan visualnya top markotop.
Kelebihan Content Writer yang bisa Desain Grafis
Content writer yang bisa desain grafis sebenarnya jadi punya nilai plus. Misalnya:
- Punya opsi mendapatkan uang lewat desain grafis
- Tidak perlu repot-repot merekrut desainer
- Bekerja/berkomunikasi lebih baik dengan desainer grafis
- Peluang menang lomba blog meningkat
Kesimpulan: Content Writer Tidak Wajib bisa Desain Grafis
Kesimpulannya, content writer memang tidak wajib bisa desain grafis. Namun, tentunya content writer yang bisa desain grafis punya nilai plus seperti jalur mendapatkan uang jadi lebih banyak, tidak perlu membayar desainer grafis, komunikasi dengan tim desainer grafis lebih lancar, serta peluang menang lomba blog meningkat.
Saran penulis artikel ini, content writer sebaiknya belajar desain simpel dulu saja seperti di Canva.
Happy writing!