Apakah di Indonesia Ada Sertifikasi Skill Menulis/Content Writing?
Buat content writer, mungkin pernah muncul pertanyaan di benak soal apakah di Indonesia ini ada sertifikasi skill menulis atau sertifikasi penulis?
Punya sertifikasi ini tentunya jadi hal yang berharga. Terdapat banyak sertifikasi profesi, terutama di dunia teknik untuk menjamin mutu/kualitas dari profesi seseorang. Kalau tidak punya sertifikasi tertentu, maka tidak diperbolehkan untuk menjalani profesi tertentu. Contohnya, seorang ahli seismik yang menggunakan bahan peledak/dinamit dalam akuisisi datanya harus punya sertifikasi khusus untuk bisa mengakuisisi data dengan metode khusus tersebut. Alasannya adalah butuh keterampilan, manajemen risiko, dan kesiapan.
Sertifikasi juga jadi social proof atau nilai tambah bagi seorang calon karyawan di mata rekruter/perusahaan.
Jadi, apakah di Indonesia ada sertifikasi menulis?
Sertifikasi Skill Menulis/Penulis di Indonesia
Hingga saat ini, BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) tidak pernah mengadakan sertifikasi khusus untuk skill content writing atau kemampun menulis.
Namun, jangan berkecil hati, meski tidak ada sertifikasi menulis dari BNSP, ada banyak lembaga non BNSP lain yang mengadakan pelatihan dan sertifikasi menulis loh.
Dengan googling, sebenarnya ada beberapa hasil yang keluar untuk kueri sertifikasi content writer, yaitu:
- Certified Impactful Writer
- Sertifikasi SMK (dari Sekolah.mu)
- Menjadi content writer andal (Skill Academy)
- Tempo Institute
- Kelas copywriting dari LSP TIK
- Arkademi content writer untuk pemula
- Mastering content writing by Digitalskola
Jika browsing ke bawah SERP, akan semakin banyak lembaga yang mengadakan sertifikasi ini.
Penulis sendiri pernah mengikuti certified impactful writer dan berhasil lulus sebagai penulis terbaik kedua pada program tersebut.
Testimoni lengkapnya pernah penulis ulas di tautan ini.
Manfaat Mengikuti Sertifikasi Profesi
Pada dasarnya, manfaat mengikuti sertifikasi profesi adalah sebagai bentuk pengakuan dan nilai tambah di mata calon pemberi kerja.
Coba bayangkan jika kamu sebagai rekruter, dihadapkan dengan pilihan antara calon pegawai yang punya sertifikasi dengan yang tidak. Pastinya, calon pegawai yang punya sertifikasi akan punya “kekuatan/posisi” yang lebih tinggi.
Meski bisa saja kita terjebak dari bias kognitif dari sertifikasi seperti authority bias atau pun halo effect dan social proof. Sertifikasi adalah bukti bahwa skill seseorang pernah diakui. Jadi, jangan remehkan sertifikasi apa pun.
Mengikuti sertifikasi juga bisa dijadikan ajang untuk networking dalam satu profesi yang sama (bergabung dengan komunitas penulis misalnya), sehingga kita berpeluang untuk mendapatkan projek/pekerjaan dengan jalur koneksi.
Tips Memilih Sertifikasi
Tentu saja kita tidak boleh memilih sertifikasi secara asal-asalan. Berikut tips untuk memilih sertifikasi agar karirmu makin mantap:
- Perhatikan siapa yang menjadi mentor/pengajarnya. Cek latar belakangnya, apakah benar bahwa mereka merupakan profesional/ahli di bidang yang mereka ajarkan?
- Cek lembaga yang mengadakan sertifikasi. BNSP adalah patokan, namun jika tidak ada sertifikasi skill-nya dari BNSP, maka lihat poin sebelumnya
- Baca silabus/kurikulum dari sertifikasi/pelatihannya. Terkadang, ada yang kaget karena silabusnya kurang cocok dengan dirinya
- Bertanyalah soal masa berlaku sertifikasi. Contohnya, sertifikasi seperti TOEFL hanya berlaku 2 tahun saja
- Pastikan kalau sertifikasi yang kamu ikuti sesuai dengan budget dan keuangan yang kamu miliki. Penulis tidak merekomendasikan untuk menyicil, kecuali kamu sudah memperhitungkannya dengan baik
- Bagaimana dengan tujuanmu? Sertifikasi yang kamu ikuti sebaiknya bisa menunjang karirmu. Contohnya, ada sertifikasi khusus di dunia engineering seperti K3 jika ingin menjadi HSE
- Apakah ada testimoni dari orang yang pernah mengikuti sertifikasinya? Bagaimana karir/nasib mereka setelah mengikuti sertifikasinya?
- Apakah ada jejaring alumni sertifikasinya? Kalau ada, akan jadi nilai tambah
Untuk sertifikasi penulis/skill menulis, kamu tetap bisa memakai tips di atas.
Yuk Ikuti Sertifikasi Skill Menulis!
Meski tulisan itu penilaiannya subjektif dari pembaca, mengikuti sertifikasi skill menulis tetap worth it karena selain menguji kualitas diri, sertifikasi tersebut juga berisikan ilmu baru yang mungkin belum kita ketahui dan jadi kesempatan untuk berjejaring dengan orang yang punya minat yang sama.
Penulis sendiri sudah mengikuti sertifikasi certified impactful writer, seperti yang tertera di author box dan profil penulis.
Apakah kamu tertarik untuk mengikuti sertifikasi skill menulis/penulis? Klik tautan ini untuk informasi selengkapnya!