Karir

Berani Berkata Tidak – Praktek Tidak Sampai 10 Detik, tetapi Berat

Untuk orang yang punya sifatnya tidak enakan atau terlalu selfless, berani berkata tidak itu adalah salah satu hal yang paling sulit untuk dilakukan. Padahal, “skill” tersebut sangat diperlukan agar punya manajemen waktu yang baik dan prioritas yang jelas dalam hidup.

Seberapa penting berani berkata tidak? Bagaimana cara menerapkannya? Apa ada kasus di mana kita tidak bisa menolak sama sekali?

Seberapa Penting Berani Berkata Tidak?

a. Ingat bahwa Kita hanya punya Waktu 24 Jam dalam Sehari

Pada dasarnya, kita hanya diberikan waktu 24 jam dalam sehari, sehingga mustahil untuk mengiyakan semua ajakan. Apalagi jika ajakannya termasuk yang tidak urgent dan tidak penting dalam kuadran di matriks Eisenhower.

b. Sebuah Skill yang Underrated

Berani berkata tidak juga termasuk dalam skill yang dibutuhkan jika kita ingin punya disiplin waktu/manajemen waktu yang baik.

Skill ini butuh kedisiplinan dan membuang rasa tidak enakan, sehingga perlu latihan dan mungkin sulit dilakukan, terutama di awal-awal dan orangnya punya sifat tidak enakan.

c. Memberi Batasan

Kita punya batasan dalam beraktivitas karena kalau kita mencukupi kebutuhan tidur, kita hanya punya waktu 16 jam dalam sehari.

16 jam inilah yang harus diberikan batasan. Tidak semua harus diiyakan karena kita pun punya kapasitas.

d. Self Respect

Dengan berani berkata tidak, kita sebenarnya menghormati diri sendiri karena patuh dengan komitmen dan jadwal yang telah dibuat. Atau dengan kata lain self respect.

Terkadang, menjadi egois itu perlu, terutama jika kita punya tujuan yang jelas dan punya komitmen terhadap suatu jadwal.

Kapan Waktu yang pas untuk Berkata Tidak?

Waktu yang pas untuk berkata tidak adalah ketika ajakan atau permintaan seseorang termasuk dalam kuadran tidak urgent dan tidak penting dalam matriks Eisenhower. Meski menolak, jangan lupa untuk berkata tidak dengan sopan.

Kalau termasuk urgent dan tidak penting, maka delegasikanlah urusan tersebut kepada orang lain.

Bagaimana Cara Berkata Tidak dengan Baik dan Sopan?

a. Lihat Keseluruhan Konteks Permintaan/Ajakan

Meski sebenarnya dari awal ingin menolak, ada baiknya kita mendegarkan orang yang memberi ajakan/permintaan secara keseluruhan.

Jika termasuk penting, tetapi tidak urgent, kita masih bisa mengiyakan, selama tidak mengganggu jadwal yang kita susun.

Setelah memahami seluruh konteksnya dan ternyata ajakan/permintaannya termasuk tidak urgent dan tidak penting, baru bilang tidak.

b. Beri Alasan yang Logis

Daripada perasaan, saat memberikan suatu penolakan, lebih baik beri alasan yang logis. Jangan seperti wanita yang menolak perasaan pria dengan alasan “kamu terlalu baik buat aku”, sama sekali tidak ada logikanya.

Beri tahu bahwa kita punya urusan yang penting dan tidak bisa ditunda. Contohnya, kalau kamu ingin jadi pemusik handal, kebetulan di jam yang sama, kamu harus latihan di les musik. Logis bukan alasannya?

c. To The Point, Jangan Bertele-Tele/Ambigu

Katakan tidak dengan jelas to the point tanpa perlu basa-basi seperti orang yang ingin minta pinjam uang.

Jangan kasih jawaban ambigu seperti “kayaknya bisa deh, lihat entar ya”.

d. Tolak dengan Singkat, Jelas, Padat

Singkat, jelas, padat juga harus jadi prinsip saat berkata tidak. Berikan alasan yang sesuai dengan tiga hal itu saat berkata tidak.

Tidak perlu terlalu panjang agar orang yang ditolak bisa langsung paham mengapa kita berkata tidak.

e. Berterimakasih

Jangan lupa untuk berterimakasih karena telah diberi kepercayaan atas suatu permintaan atau diajak ke suatu kegiatan karena itu juga merupakan simbol kepercayaan.

Hal ini juga menempatkan posisimu lebih positif saat berkata tidak.

f. Memberikan Alternatif

Pasti ada orang yang butuh alternatif saat kita menolak suatu permintaan. Kita bisa berikan alternatif seperti orang lain atau teknologi yang bisa menggantikan peran kita. Bahasa kerennya adalah delegasi dan bahasa kasarnya adalah taichi.

Tips Berani Berkata Tidak

Beberapa tips ini bisa digunakan untuk berkata tidak:

  • Awali dengan maaf
  • Kumpulkan keberanian dan tarik napas sebelum menolak
  • Jangan berbohong
  • Sopan, jangan ngegas
  • Latihan
  • Jaga kontak mata dengan lawan bicara

Contoh Berkata Tidak yang Baik dan Sopan

  • Hai, mohon maaf aku tidak bisa hadir pada acara tersebut karena ada latihan sepak bola sebagai persiapan turnamen bulan depan. Tim saya menargetkan juara, jadi aku harus memprioritaskan latihan tersebut.
  • Maaf, sepertinya pekerjaan hal ini tidak bisa saya lakukan karena kebetulan, saya juga lagi mengerjakan tiga proyek sekaligus. Bagaimana kalau A saja yang mengerjakannya? Ia kebetulan sedang luang.
  • Waduh, maaf, kayaknya aku tidak bisa menerima ajakanmu karena aku sudah ada janji dengan si B terlebih dahulu. Namun, terima kasih telah mengajakku ya! Semoga aku bisa ikut di lain waktu .

Berani Berkata Tidak itu harus Mulai Dilatih dari Sekarang

Berani berkata tidak adalah life skill yang harus bisa dilakukan oleh setiap orang. Skill ini dapat membuatmu punya manajemen waktu yang baik dan punya fokus/komitmen terhadap suatu hal.

Meski awalnya berat, apalagi kalau punya sifat tidak enakan, berani berkata tidak akan membuatmu fokus pada tujuan dan prioritas yang utama.

Yuk mulai berani berkata tidak!

Sumber:

https://in.indeed.com/career-advice/career-development/how-to-learn-to-say-no

https://hbr.org/2020/09/learn-when-to-say-no

Author

Faris Yudza Ghifari, S.Si. (Certified Impactful Writer)

Faris Yudza Ghifari. Senior SEO Consultant di Sirka. Berpengalaman di niche kesehatan, pemasaran, dan engineering (alat laboratorium dan energi terbarukan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *