SEO

Cara Riset Keyword agar Situs Berada di Peringkat atas Google

Pagi berganti sore, A yang merupakan seorang SEO specialist sekaligus penulis terlihat stres karena situsnya masih belum masuk ke peringkat atas Google. “Bagaimana cara riset keyword agar situs yang kuurus bisa masuk peringkat pertama atau paling tidak halaman pertama Google ya?” gumam batinnya yang sedang tertekan.

Cara riset keyword untuk SEO sebenarnya susah-susah-gampang. Loh, kok begitu? Karena kenyataannya kalau gampang, semua situs sudah dapat rank pertama, makanya perlu riset agar kata kunci yang kita pakai bisa masuk rank atas Google dan menghasilan traffic. Riset keyword itu mudah karena tidak memerlukan “tenaga fisik”. Cukup berpikir dan diam di depan laptop.

Jadi, bagaimana cara riset keyword agar situs bisa masuk halaman pertama atau peringkat pertama Google? Yuk simak blog ini!

1. Ketahui Tujuan dari Situs atau Brand/Core Value-nya

Terkadang, ada orang yang langsung cari keyword tanpa tahu tujuan situsnya terlebih dahulu. Hal ini fatal karena keyword yang kita cari harus relevan dengan situs kita. Misalnya, buat apa situs yang menjual jasa reparasi mobil membahas metode kemoterapi untuk menyembuhkan kanker? Jangankan pembaca, pemilik situs pasti juga bingung sendiri.

Sebelum memulai riset kata kunci, ketahui dulu tujuan situs. Semakin terspesialisasi, maka akan semakin bagus karena expertise akan semakin terlihat.

Kalau sebuah situs membahas semua hal, maka situs tersebut bukan ahli di bidang apa pun.

Jadikan tujuan/brand situs sebagai basis dari riset keyword.

2. Pakai Alat untuk Keyword Research

Cara riset keyword pasti memakai alat. Mengapa? Karena kita tidak punya data tentang volume pencarian kata kunci atau perkiraan level persaingannya.

Beberapa alat untuk keyword research adalah:

  • Google Keyword Planner (gratis)
  • Google Trend (gratis)
  • People also ask (gratis)
  • Google Search Console (gratis)
  • Ubersuggest (bayar)
  • Ahrefs (bayar)
  • Semrush (bayar)

Penulis blog ini menggunakan Ubersuggest untuk riset keyword. Terdapat metrik seperti search volume dan seberapa sulit persaingan suatu keyword.

3. Mulai dari Diri Sendiri, lalu Ahli Di Bidangnya

Percuma tahu cara riset keyword, tetapi pengetahuan di niche situsnya 0. Untuk pertama, coba riset kecil-kecilan tentang apa yang kamu ketahui tentang niche situs yang kamu kelola. Paling tidak, kulit dari niche-nya bisa terkupas.

Kalau untuk yang daging, mau tidak mau kita harus berdiskusi dengan ahli di bidangnya. Mengapa? Karena mereka punya insight yang kita tidak punya. Alasannya adalah pengalaman yang lebih banyak dan sekolah yang lebih tinggi. Contohnya, kalau berdiskusi tentang kesehatan, maka berdiskusilah dengan dokter.

4. Mulai dari Short Tail/Seed Keyword Dulu

Situs baru memang tidak direkomendasikan untuk langsung mengincar kata kunci yang pendek alias short tail/seed keyword karena meski volumenya tinggi, persaingannya sangat ketat. Meski begitu, bukan berarti kata kunci yang pendek tidak berguna. Justru bisa dijadikan sebagai pilar atau basis dari long tail keyword.

Contoh, andai kita sedang mengurus situs yang menjual jasa servis HP. Maka seed keyword/short tail keyword-nya bisa berupa:

  • HP rusak
  • Touchscreen rusak
  • Servis HP
  • HP tidak menyala

Dari basis seed/short tail keyword tersebut, kita bisa mengincar long tail keyword untuk membuat keyword cluster seperti:

  • Cara membetulkan HP yang rusak
  • Penyebab touchscreen rusak
  • Servis HP kota X (penerapan local SEO)
  • HP tidak menyala karena kemasukan air

5. Kelompokkan Kata Kunci Berdasarkan Search Intent

Pada dasarnya, mesin pencari digunakan untuk mencari jawaban. Jadi, cara riset keyword yang benar itu mengacu pada prinsip tersebut.

Semakin pendek kata kuncinya, maka akan semakin samar intent dari pencariannya. Sebaliknya, semakin panjang kata kuncinya, maka akan semakin jelas apa intent dari user-nya.

Contohnya, kata kunci “apel”, “manfaat apel”, dan “beli apel yang enak”. Jelas bukan mana yang memiliki intent yang jelas atau masih “abu-abu”? Kalau hanya apel, kita tidak tahu user tersebut sedang mencari apanya apel. Karena itu, perlu ada keyword mapping yang jelas.

Menurut search intentterdapat empat jenis keyword, yaitu:

  1. Informational keywords
  2. Navigational keywords
  3. Commercial keywords
  4. Transactional keywords

Pelajari makna dibalik search intentlalu buat prioritas keyword mana yang sebaiknya diincar.

Informational keywords biasanya memiliki volume tinggi, tetapi convertion rate yang rendah karena masih berada di top of the funnel. Sementara itu, transactional keywords memiliki volume rendah, tetapi user sudah siap melakukan transaksi.

6. Bandingkan/Benchmark dengan Kompetitor

Setelah banyak keyword sudah tercatat di spreadsheet/excel, waktunya untuk riset kompetitor. Percuma kalau volumenya sampe 1 milyar, tetapi tidak bisa bersaing. Jangankan masuk halaman 1, masuk halaman 13 saja sepertinya tidak bisa karena persaingan yang sangat ketat.

Ketahui kompetitor kita di SERP (search engine result page). Perlu diketahui, situs tidak menjual produk/jasa yang sama dengan kita bisa jadi kompetitor loh. Misalnya, bisa saja situs keuangan membahas tentang gaya hidup.

Beberapa hal ini bisa dijadikan patokan saat benchmark dengan kompetitor, terutama saat menganalisa hasil SERP:

  • Domain authority situs kompetitor
  • Kualitas dan kuantitas backlink yang mengarah ke situs kompetitor
  • Kualitas konten kompetitor (apa saja yang dibahas, jumlah kata kunci, dll.)
  • Technical situs kompetitor (misalnya loading speed atau tidak ada satu pun broken link)
  • Penulis dan editor kontennya (menerapkan E-E-A-T atau tidak)

7. Mulai Buat Prioritas Keyword

Nah, setelah riset kompetitor beres, mari mulai buat prioritas keyword dari keyword mapping yang telah dibuat. Mana yang harus “disikat” terlebih dahulu dan mana yang sebaiknya dibuat kontennya di akhir-akhir saja.

Patokan ini bisa jadi prioritas keyword saat menganalisa kompetitor di SERP:

  • Volume pencarian bulanan
  • Bahasa yang digunakan
  • Evergreen atau seasonal?
  • Kesulitan persaingan
  • Situs (calon) kompetitor yang berhasil masuk halaman pertama SERP (strategi low-hanging fruit)
  • Topik yang mau dibangun otoritasnya (topical authority)
  • Menerapkan local SEO atau tidak?

Beberapa hal ini juga bisa dijadikan basis dari prioritas keyword, di luar dari analisa SERP:

  • Situs yang diurus masih baru atau sudah lama?
  • Bekerja sendirian atau punya tim. Berapa manpower-nya?
  • OKR (objective key result) situs. Apakah traffic, leads, convertion, atau parameter lain?
  • Seberapa cepat kamu harus menunjukkan hasil kepada klien (andai bekerja untuk klien)?

Jadi, sebenarnya, prioritas keyword yang harus diincar itu relatif. Kalau OKR-nya lebih ke meningkatkan traffic, maka incarlah keyword dengan volume tinggi, kompetisi rendah, dan relevan dengan situs. Jika OKR-nya lebih ke leads, maka keywords dengan transactional, navigational, atau commercial intent menjadi prioritas.

Setelah menyusun prioritas keyword, jangan lupa untuk memasukkannya ke content plan.

Riset Keyword Itu Menantang!

Dari cara riset keyword yang sudah dijelaskan di sini, ternyata cukup panjang ya? Hal ini karena namanya riset, pasti tidak boleh asal-asalan. Bahkan berpotensi adanya kesalahan dalam riset.

Penulis beberapa kali melihat situs yang menjual produk X, tetapi blognya membahas Y. Sebaiknya jangan hanya mengincar kuantitas (peningkatan) traffic saja, tetapi juga kualitas traffic-nya. Hal ini menjadi pengecualian kalau tujuan situsnya memang hanya traffic semata karena pendapatannya didapat dari iklan.

Kalau penulis sendiri sangat menyukai keyword yang tinggi volumenya, rendah persaingannya, dan belum banyak situs dengan otoritas tinggi yang “menyikat” kata kunci tersebut (low-hanging fruit). Toh, keyword tersebut punya peluang rank untuk naik lebih cepat.

Setelah artikel dengan kaidah SEO dibuat dengan keyword yang kamu berikan, jangan lupa untuk mengeceknya dan melakukan refreshment/penyuntingan kalau diperlukan.

Yuk terapkan cara riset keyword yang benar agar situs kita bisa berada di peringkat paling atas SERP dan ada peningkatan traffic dari organic search ramai! Happy researching!

Sumber:

https://blog.hubspot.com/marketing/how-to-do-keyword-research-ht

https://www.semrush.com/blog/types-of-keywords-commercial-informational-navigational-transactional/

https://ahrefs.com/blog/keyword-research/

Author

5 thoughts on “Cara Riset Keyword agar Situs Berada di Peringkat atas Google

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *