Click Depth – Seberapa “Dalam” Situsmu?
Semakin dalam kedalaman suatu lautan, tekanannya akan makin tinggi, sehingga mengeksplorasinya akan makin sulit. Sementara itu, di dunia SEO, semakin “dalam” suatu situs, maka crawler akan semakin sulit untuk melakukan crawl. Seberapa “dalam” suatu situs dinamai dengan istilah bernama click depth.
Apa itu click depth? Apakah berpengaruh pada ranking? Bagaimana solusi dari masalah pada click depth alias situs terlalu “dalam”?
Apa Itu Click Depth?
Click depth atau nama lainnya adalah page depth adalah seberapa banyak user harus mengklik dari homepage ke laman lain yang ia inginkan di dalam suatu situs.
Kalau melihat definisi di atas, kita akan ingat soal internal link dan arsitektur situs. Kedua hal ini sangat berkaitan dengan click depth.
Breadcrumb dengan tipe hierarchy dapat menunjukkan seberapa dalam click depth suatu situs.
Penjelasan dan Contoh Click Depth
Anggaplah homepage itu adalah “permukaan laut” atau dengan kata lain bernilai 0. Lalu, internal link yang ada di homepage tersebut bernilai 1, yaitu bagian “dangkal” suatu situs. Nah, internal link yang ada di link bernilai 1 memiliki nilai 2. Jika ada internal link yang tertaut di link dengan nilai 2, maka nilainya adalah 3.
Contoh:
1. https://farisyudza.com bernilai 0
2. https://www.farisyudza.com/category/kepenulisan/ bernilai 1
3. https://www.farisyudza.com/kapan-waktu-terbaik-untuk-menulis-pagi-siang-sore-malam/ bernilai 2
Ini contoh sederhana dari bagian blog. Semakin banyak laman, biasanya akan semakin besar click depth-nya.
Apakah Click Depth Memengaruhi Ranking di SERP?
Menurut John Mueller, search advocate Google, ia mengatakan bahwa Google hanya memperhatikan sedikit saja soal seberapa mudah suatu konten untuk ditemukan (click depth).
Kalau homepage adalah halaman “terkuat”, maka internal link yang ada di homepage dan hanya berjarak satu klik saja, maka Google akan memberikan “prioritas” lebih daripada yang jaraknya lebih dari satu klik.
Menurut Brendan Brennet dari Selesti, crawler tidak akan browsing dengan laman yang berjarak lebih dari tiga klik dari suatu homepage, kecuali situsnya memiliki otoritas yang sangat tinggi.
Dikutip dari search engine journal, dari statement John Mueller yang disebutkan di paragraf pertama subjudul ini, click depth bisa saja merupakan Google ranking factor.
Bagaimana Solusi dari Masalah Click Depth?
a. Bangun Arsitektur Situs yang Sederhana
Setelah mengetahui click depth, maka jelas prioritas kita adalah membangun arsitektur situs yang sederhana. Jangan terlalu dalam karena selain menyulitkan crawler, user juga pasti malas butuh lebih dari dua klik untuk mendapatkan suatu informasi yang mereka inginkan.
b. Tautkan Internal Link yang Perlu Ranking di Google pada Homepage
Karena homepage memiliki skor 0 atau dengan kata lain yang terkuat, maka tautkan laman yang paling kamu inginkan untuk ranking di homepage.
Ingat bahwa semakin kecil skor click depth, maka akan semakin mudah crawler untuk menemukan lamannya.
c. Batasi Jumlah Laman
Semakin banyak laman, semakin besar juga kerja crawler. Jadi, batasi jumlah laman. Skor click depth tidak perlu lebih dari tiga, apalagi lima.
d. Perbaiki Broken Link dan Redirect
Memperbaiki broken link dan redirect akan menghindari kita dari terhambatnya Google bot. Tanpa adanya broken link dan redirect, user experience juga akan lebih baik.
e. Meningkatkan Loading Speed
Semakin cepat loading speed, semakin cepat juga kerja crawler.
f. Gunakan Breadcrumb
Untuk situs dengan click depth yang besar, gunakan breadcrumb agar user tidak tersesat, terutama jika mereka baru pertama kali mengunjungi situsmu. Dengan breadcrumb ini juga, meski situsmu “dalam”, peluang bounce atau drop bisa berkurang.
Optimalkan Click Depth untuk User Experience yang lebih Baik
Semakin dalam laut, semakin sulit juga untuk mencapainya. Begitu juga untuk click depth, semakin “dalam” situsnya, semakin sedikit juga yang ingin “menyelaminya”. Bisa dikatakan akan bounce juga di suatu tempat jika funnel-nya terlalu panjang.
Mengoptimalkan click depth bukan hanya untuk search engine saja, tetapi juga untuk user experience. Semakin mudah user untuk menavigasi situs kita dan menemukan informasi yang ia inginkan, justru semakin baik bukan?
Sumber:
https://www.searchenginejournal.com/ranking-factors/click-depth/#close