SEOWebsite

Domain Age – Apakah Lebih Tua = Lebih Baik untuk SEO?

Saat aku berkelana di grup blogger FB, tidak jarang ada orang-orang yang menjual domain dengan umur yang cukup tua. Di dunia SEO sendiri, domain age atau umur domain punya klaim kalau mereka itu lebih mudah untuk index dan ranking. Bahkan, domain age itu berpengaruh pada domain authority sebuah situs.

Kenyataannya, apakah domain age memengaruhi rank di SERP dan lebih baik untuk SEO?

Apa Itu Domain Age (Umur Domain)?

Domain age atau umur domain adalah seberapa lama sebuah domain telah diaktifkan dan teregistrasi.

Cara perhitungannya sama saja dengan menghitung umur manusia secara kronologis (kalau lahir tahun 2000 dan sekarang tahun 2023, maka umurnya adalah 23 tahun).

Bagaimana Cara Mengetahui Domain Age/Umur Domain?

Tools seperti smallseotools dan websiteseochecker dapat digunakan untuk mengecek umur domain.

Mengapa Orang-Orang Menyakini bahwa Domain Age (Umur Domain) Memengaruhi Ranking di SERP?

Dikutip dari Search Engine Journal, orang-orang mulai mengakui bahwa umur domain merupakan faktor ranking setelah mendengar kutipan Matt Cuts dari video ini. Ia berkata bahwa perbedaan domain dengan umur 6 bulan dan setahun itu tidak terlalu besar.

Jadi, Apakah Domain Age (Umur Domain) Memengaruhi Ranking di SERP?

Pada tahun 2019, seorang warganet di Twitter bertanya kepada John Muellersearch advocate Google perihal apakah domain age/umur domain masih penting di SEO? Dengan tegas, ia menjawab bahwa domain age/umur domain tidak akan membantu apa-apa dalam SEO.

Namun, tetap ingat meski domain age bukan ranking factor, Google menyukai konten yang fresh dan up to date.

Apakah Masih Worth It untuk Membeli Aged Domain?

Sebenarnya, jawaban dari pertanyaan ini sangat-sangatlah relatif.

Biasanya, orang-orang membeli aged domain karena adsense dan traffic yang ada di dalamnya, apalagi biasanya domain yang berumur punya konten yang sangat banyak, sehingga kemungkinan memiliki banyak traffic.

Bagi orang yang percaya dengan adanya Google Sandboxaged domain tentu dipandang menguntungkan.

Meski begitu, ada beberapa hal yang harus diketahui sebelum membeli aged domain, yaitu:

  • Apa saja optimasi yang pernah dilakukan pada aged domain-nya?
  • Bagaimana otoritas topiknya? Apakah domainnya membahas hal spesifik atau “gado-gado“?
  • Bagaimana kondisi on-page, technical, dan off-page dari domainnya?
  • Apakah pilot dari domainnya pernah memakai teknik black hat (hidden text, keyword stuffing, sneaky redirect, dll.)?
  • Bagaimana tren traffic dari domainnya? Apakah pernah ada riwayat traffic terjun bebas?
  • Bagaimana hasil audit dari domainnya? Apakah ada orphan page atau broken link?
  • Berapa perbandingan antara halaman yang terindeks dan tidak diindeks oleh Google?
  • Apakah ada konten terlarang di domainnya seperti judi, pornografi, dan NAPZA?
  • Seberapa worth it harganya?
  • Apakah pemilik domainnya dapat dipercaya?
  • Apa alasan pemilik situs menjual aged domainnya?

Lebih baik banyak bertanya daripada menyesal kemudian. Beranilah untuk berkata tidak jika kamu melihat banyak red flag pada domainnya. Mirip dengan ciri toxic backlink.

Apa yang Sebaiknya Dilakukan setelah Membeli Aged Domain?

Sudah memutuskan untuk membeli aged domain? Maka lakukan hal berikut ini:

  • Memastikan akses ke Google adsense atau situs monetisasi jika ada
  • Cek parameter yang ada di Google search console
  • Jika ada toxic backlink, segera disavow/blokir
  • Mengindeks ulang halaman yang tidak diindeks/deindeks, sekalipun yang diblokir oleh robots.txt
  • Lakukan optimasi on-page, technical, dan off-page yang tidak dilakukan pemilik domain sebelumnya
  • Mengecek outbound link atau orang yang blogwalkingtetapi komennya berisi spam
  • Menyunting konten yang ada kesalahan dalam penulisan
  • Mengecek konten yang telah dibuat agar tidak ada dua atau lebih konten dengan bahasan yang sama
  • Membuat content plan/pillar untuk membangun topical authority 
  • Hati-hati jika ingin mengubah theme atau desain UX karena akan berpengaruh pada ranking di SERP

Daripada Memikirkan Domain Age (Umur Domain), lebih Baik Fokus pada Optimasi Lainnya

Setelah mengetahui fakta bahwa domain age/umur domain bukan merupakan Google ranking factor, apa yang akan kamu lakukan? “Age like a fine wine” belum tentu berlaku dalam SEO.

Kalau sudah terlanjur membeli aged domain karena menyakini domain age/umur domain memengaruhi ranking di Google, tidak harus putus asa kok. Kamu bisa melakukan optimasi on-page, technical, dan off-page yang belum dilakukan pemilik situs sebelumnya.

Happy optimizing!

Sumber:

https://www.searchenginejournal.com/ranking-factors/domain-age/

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *