Favicon – Apakah Logo Situs Penting untuk Ditampilkan?
Saat browsing di Google SERP, kita akan mendapati umumnya setiap situs memiliki logo, namun ada juga yang tidak. Logo situs ini bernama favicon.
Meski favicon hanya berukuran kecil, namun ternyata penting loh untuk situs.
Bagaimana best practice dari favicon?
Apa Itu Favicon?
Favicon adalah logo kecil yang terdapat pada situs yang membantu dalam branding.
Logo kecil ini sendiri bisa ditemukan pada tab browser, history browser, dan SERP (biasanya di atas title tag).
Jika situsnya tidak mengeset favicon, secara default, favicon situsnya adalah Bumi (default dari Google).
Mengapa Favicon Penting?
a. Memperkuat Branding dan Brand Awareness
Favicon adalah bagian dari identitas situs. Tentunya hal ini penting untuk branding dan awareness.
Logo kecil ini akan memudahkan user untuk mengingat nama/logo suatu situs, sehingga peluang untuk menjadi returning user meningkat.
Kalau mau punya branding yang kuat, maka situsnya wajib punya favicon.
b. Mendapatkan Kepercayaan User
Favicon juga merupakan alat untuk mendapatkan kepercayaan user.
Bayangkan jika kamu bertemu dengan/masuk ke situs tanpa favicon, terutama jika nama domainnya exact match nama brand. Pasti jadi kurang meyakinkan bukan?
Karena itulah, terutama brand, wajib untuk memasang favicon, sesuai dengan logo brand-nya.
c. Pencarian yang lebih Mudah (Baik itu lewat Bookmark atau pun Browser History)
Karena favicon muncul di bookmark dan history browser, maka logo tersebut akan mempermudah pencarian yang dilakukan oleh user.
Bagaimana Best Practice dari Favicon?
a. Format
Dulu, format Windows ICO (Windows Icon) menjadi keharusan dalam favicon. Namun, sekarang format gambar lain bisa kamu pakai, misalnya:
- SVG
- PNG
- GIF
- APNG
- JPG
b. Ukuran
Terdapat beberapa ukuran yang lumrah untuk favicon, yaitu:
- 16×16 px (paling lumrah di dunia)
- 32×32 px (optimal di browser Safari)
- 72×72 px (optimal di HP dan Ipad)
- 96×96 px (optimal di Google TV)
- 114×114 px (optimal di Iphone)
- 128×128 px (biasa dipakai di Google Chrome Webstore)
- 195×195 px (biasa dipakai di browser Opera)
c. SEO
Menurut Gooogle, best practice dari favicon adalah:
- Berukuran dengan kelipatan 48 px (misalnya 48 px, 96 px, 144 px, dst.)
- Subdomain akan memiliki favicon yang berbeda, namun sama dengan subdirektori
- Bisa di-crawl oleh Googlebot image
- URL dari favicon tidak sebaiknya diubah sering-sering
- Bukan lambang yang termasuk pornografi dan hate symbol (seperti swastika)
- Favicon harus menjadi “simbol” dari brand agar mudah diingat oleh user
Bagaimana Cara Membuat Favicon?
a. Cek Gambar yang Ingin Dipakai sebagai Favicon
Kamu bisa mendesain sendiri faviconnya atau mengambil dari internet, namun pastikan kalau gambarnya tidak ada hak ciptanya.
Contohnya, situs ini menggunakan foto penulis sebagai faviconnya.
b. Tentukan Ekstensi dari File-nya
Pastikan kalau gambar dapat mewakili situs secara keseluruhan dan tentukan ekstensi dari faviconnya. Cek apakah ada restriksi dari ekstensi gambar untuk favicon dari host-nya.
c. Upload Gambar sebagai Favicon
Setelah membuat/menentukan gambar untuk favicon, upload sesuai dengan content management system-nya.
Di WordPress, kamu bisa mengklik appeareance->header&navigation->site identity->select logo->upload faviconnya->selesai.
Apakah Memasang Favicon Itu Wajib?
Menurut penulis, memasang favicon itu wajib, terutama kalau situs perusahaan. Kalau menggunakan favicon default dari Google, pasti akan kurang meyakinkan bagi user. Bisa-bisa dikira situs scam atau ada orang yang meng-impersonate suatu brand.
Kalau blog pribadi, memasang favicon itu opsional, tapi disarankan untuk tetap memasangnya, apalagi kalau kamu ingin serius dalam mengembangkan blog pribadi.
Pasang Favicon untuk Memperkuat Branding dan First Impression
Favicon itu bukan sekedar logo dari situs saja. Gambar kecil tersebut sangat berguna untuk memperkuat marketing dan branding.
Kalau kamu sedang browsing, lebih percaya mana? Situs yang ada faviconnya atau tidak ada faviconnya (pakai default dari Google)?
Anggaplah favicon ini sebagai alat untuk membangun first impression yang bagus, terutama untuk audiens baru. Jadi, favicon yang kita pilih adalah yang terbaik untuk situs kita.
Happy optimizing!
Referensi:
https://developers.google.com/search/docs/appearance/favicon-in-search
https://mailchimp.com/resources/favicon-guide/