Content WritingSEO

Guest Posting – “Menumpang” yang Win-Win Solution

Guest Posting – “Menumpang” yang Win-Win Solution

Dalam link building, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah guest posting. Hal ini cukup mirip dengan blogwalking (berkomentar di blog orang lain), perbedaannya terletak pada panjang kata. Biasanya blogwalking tidak terlalu banyak kata karena hanya cuma komentar saja.

Namun, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui sebelum guest posting. Apa saja?

Apa Itu Guest Posting?

Guest posting atau guest blogging adalah membuat konten di blog/situs orang lain (content placement) dengan tujuan untuk brand awareness, mengiklankan suatu produk jasa, mendapatkan backlink berkualitas, dan membentuk kerja sama antar brand.

Manfaat Guest Posting

a. Mendapatkan Backlink Berkualitas

Salah satu tujuan utama dari guest posting adalah mendapatkan backlink berkualitas. Value bagi pemilik situs tempat guest posting adalah konten baru, sementara value bagi kita adalah backlink berkualitas dari situs tersebut. Win win solution bukan?

b. Brand Awareness

Jika tidak hanya sekedar backlink dan pemilik situs tidak mempermasalahkan penyebutan brand, maka guest posting bisa dijadikan metode untuk brand awareness, sehingga audiens yang kita jangkau bisa lebih luas.

Saat membuat konten, jangan lupa untuk mencantumkan brand situsmu. Apalagi kalau situs tempat guest posting punya traffic yang tinggi.

c. Mendapatkan Traffic dan Leads dari Kanal Referral (secara Langsung), Direct dan Organic Search (secara Tidak Langsung)

Ketika kita melakukan guest posting dan menyelipkan backlink, maka bisa saja ada orang yang mengklik backlink tersebut. Hal tersebut menjadi traffic situs kita dari kanal referral.

Sementara itu, jika kita menyebutkan nama brand kita, maka volume pencarian dan traffic dari organic search dan direct bisa meningkat (secara tidak langsung). Belum lagi ada bonus leads, tetapi fokus utamanya bukan di sana.

Untuk hal ini, kita perlu guest posting di situs ber-traffic tinggi.

d. Menjalin Kerja Sama Lain di Masa Depan dengan Pemilik Situs

Biasanya, suatu bisnis tidak hanya mengandalkan satu kanal marketing saja. Contohnya, mereka tidak hanya mengandalkan kanal SEO, tetapi juga media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan Threads.

Selain bentuk kerja sama guest posting, kita juga bisa menjalin bentuk kerja sama di kanal lain. Misalnya, bikin podcast atau reels bersama-sama.

Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Guest Posting

Sebelum guest posting, sebenarnya ada beberapa hal yang belum diperhatikan. Antara lain:

a. Kualitas Situs

Tujuan dari guest posting adalah mendapatkan backlink berkualitas dan brand awareness. Untuk mencapai tujuan tersebut dengan optimal, maka kita perlu tahu kualitas situsnya seperti:

  • DA
  • PA
  • Spam score
  • Traffic
  • Tren dari traffic
  • Seberapa sering situsnya upload konten
  • Otoritas topik
  • Jumlah halaman yang diindeks Google

b. Niche Situs

Semakin relevan situs tempat kita guest posting dengan situs kita, maka akan semakin baik karena audiens yang dijangkau, kemungkinan punya sifat dan karakteristik yang mirip/sama.

Tidak mungkin kan kita mau posting soal kanker di situs dengan niche otomotif.

c. Demografi Pengunjung Situs

Setiap situs punya karakteristik pengunjung yang berbeda-beda. Kita perlu tahu demografi dari situs tempat kita guest posting. Contoh aspek pengunjung situsnya adalah:

  • Usia/generasi (Z, Milenial, Alpha, X, Boomer)
  • Jenis kelamin
  • Profesi
  • Ketertarikan pada suatu topik

Hal ini sebenarnya bisa diketahui dengan bertanya ke pemilik situs tempat guest posting, tetapi kita bisa menebak hal di atas dengan konten yang dibuat atau sumber traffic-nya.

Kita bisa lihat di zaman ini banyak media yang mengatasnamakan media khusus perempuan, gen Z, feminisme, dll.

Demografi ini penting jika kita ingin guest posting kita mendatangkan traffic dan leads berkualitas.

Capek-capek posting soal sepatu laki-laki, ternyata mayoritas pengunjung situsnya perempuan. Sangat disayangkan bukan?

d. Pemilik Situs/Brand

Pemilik/admin situs dan reputasi brand juga jadi pertimbangan dalam guest posting. Akan lebih baik jika pemilik/admin situsnya terpercaya.

Percuma kalau sudah capek-capek bikin guest posting, tetapi ujungnya posting-annya dihapus tanpa sepengetahuan kita. Apalagi kalau kita membayar untuk hal tersebut.

Izin pemilik situs juga jadi pertimbangan. Mengapa? Karena tidak semua pemilik situs mengizinkan guest posting atau ada outbound link di dalam situsnya.

Selain itu reputasi brand juga perlu diperhatikan. Kita tidak mau bekerja sama dengan brand yang bermasalah bukan?

Terakhir, jangan coba-coba pakai cara kotor seperti hacking dan link injection. Reputasi dipertaruhkan! Hal itu tidak ada bedanya dengan mengacak-acak “rumah” orang lain.

e. Kapasitas Tim

Kapasitas tim (biasanya konten atau PR) menjadi salah satu yang perlu diperhatikan. Kalau load mereka penuh, guest posting bisa disesuaikan dengan jadwal saat mereka sedang tidak sibuk.

Membuat konten saat overwhelmed hanya akan menghasilkan banyak kesalahan yang tidak perlu. Tentunya hal ini berbahaya untuk orang yang kita ajak kerja sama. Bisa saja muncul kesan tidak profesional di benak mereka.

f. Tipe Guest Posting

Terdapat beberapa tipe guest posting, yaitu:

  • Blog seperti product knowledge dari brand
  • Video
  • Podcast
  • Studi kasus (testimoni)

Kita bisa memutuskan tipe mana yang lebih baik bersama dengan pemilik situs tempat kita guest posting.

Bagaimana Cara Membuat Guest Posting?

a. Riset Situs yang Kira-Kira sesuai dengan Ekspektasi

Pertama, riset dulu tentang situs apa yang kira-kira cocok jadi tempat guest posting. Hal ini bisa dilakukan dengan:

  • Bertanya kepada atasan/teman
  • Ikut komunitas/berjejaring
  • Mencari di Google SERP lewat kueri/kata kunci tertentu

b. Mengecek Kualitas Situs

Lakukan pengecekan pada kualitas situs. Jangan mentang-mentang niche sama atau relevan langsung minta guest posting.

Ciri backlink berkualitas seperti DA tinggi, spam score rendah, dan traffic tinggi bisa jadi patokan untuk tempat guest posting.

c. Outreach Pemilik Situs

Setelah pengecekan kualitas situs sudah dilakukan, segera outreach/hubungi pemilik situs. Hal ini bisa dilakukan via:

  • Surel (e-mail)
  • Formulir di situs (jika ada)
  • WhatsApp
  • Kanal komunikasi lainnya

Biasanya, kontak pemilik situs ada di halaman contact us.

Sebagai saran, lebih baik outreach dilakukan via e-mail agar lebih formal.

Jangan lupa untuk memberikan kalimat pembuka dan keseluruhan pitching yang menarik dan sopan. Ingat bahwa kita adalah “tamu” dalam guest posting (namanya saja “guest” posting).

 d. Negosiasi

Kalau pemilik situsnya membalas outreach, lakukan negosiasi perihal guest posting.

Beberapa hal yang bisa dinegosasi dalam guest posting adalah:

  • Jumlah kata
  • Batasan dalam situs tempat guest posting
  • Penyebutan nama brand
  • Jenis backlink (dofollow/nofollow/sponsored/UGC), diusahakan dofollow atau sponsored
  • Topik yang dibahas
  • Tipe konten
  • Gaya bahasa

Jika sudah deal (ada kesepakatan), waktunya bikin kontennya.

e. Buat Konten sesuai dengan Kesepakatan

Setelah negosiasi dan deal, segera buat konten yang sesuai dengan kesepakatan. Jangan lupa untuk mengecek kapasitas tim konten/PR terlebih dahulu.

Berikan content brief yang jelas atau notulen dari negosiasinya agar tidak terjadi revisi yang tidak diperlukan.

Setelah kontennya jadi, lakukan proses penyuntingan sebelum diberikan kepada pemilik situs.

f. Posting Kontennya

Selesai kontennya dibuat dan disunting, segera berikan kontennya ke pemilik situs tempat guest posting.

Biasanya, mereka akan memilihkan gambar atau posting kontennya sendiri. Lagipula, kalau kita yang posting sendiri, hal itu akan membahayakan keamanan tempat kita guest posting (karena kita tahu password backend situsnya), sehingga terlalu berisiko untuk mereka.

Jadilah “Tamu” yang Sopan saat Guest Post

Guest post punya banyak manfaat karena pada dasarnya, hal ini mirip dengan beriklan di situs orang lain.

Kita dapat manfaat seperti brand awareness dan mendapatkan backlink berkualitas, sementara pemilik situs tempat kita guest post punya konten yang bisa di-posting, sehingga menghemat waktu untuk membuat suatu postWin-win solution bukan?

Meski terlihat win-win solution, ingat bahwa kita sebenarnya “menumpang sebagai tamu” dalam guest post. Karena itu, jadilah “tamu” yang sopan dan terhormat di “rumah” orang lain. Setiap “rumah” pasti punya aturannya masing-masing.

Jadilah “tamu” yang baik agar “tuan rumah” bisa mengadakan kerja sama lagi di kemudian hari.

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *