Kalimat Fakta – Sanggupkah Kita Menerima Fakta Seterang Ini?
Terkadang, ada orang yang kesulitan membedakan mana yang fakta dan opini (perbedaan fakta dan opini bisa kamu ketahui di tautan ini). Padahal, kalimat fakta itu punya ciri yang jelas loh.
Apa itu kalimat fakta? Apa saja ciri-ciri dan contohnya, serta kegunaannya?
Apa Itu Kalimat Fakta?
Dikutip dari KBBI, fakta adalah hal (keadaan, peristiwa) yang merupkan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi.
Dengan kata lain, kalimat fakta adalah kalimat yang menunjukkan kenyataan secara objektif tanpa adanya bias subjektif.
Ciri-Ciri Kalimat Fakta
Beberapa ciri-ciri kalimat fakta:
- Dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya
- Memuat keterangan waktu dan tempat
- Tidak ada kata/frasa subjektif seperti “menurut saya”, kecuali merupakan kutipan wawancara
- Bersifat objektif
- Sudah/pernah terjadi
Manfaat Kalimat Fakta
a. Berdiskusi dengan Sehat
Meski kalau berdiskusi, banyak sekali pandangan pribadi yang bersifat subjektif, kalimat fakta dapat membantu memperkuat argumen loh. Selain itu, diskusi juga akan jauh lebih sehat jika orang pada diskusinya memakai kalimat fakta untuk menopang argumennya.
b. Mencegah Hoax
Fakta berarti sudah teradi dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, sehingga kalimat fakta ini dapat mencegah penyebaran hoax.
c. Menyelamatkan Seseorang
Percaya atau tidak, kalimat hoax dapat menyelamatkan seseorang dari kesesatan, terutama jika mereka mengonsumsi hoax.
d. Menulis Berita
Dalam menulis berita, tidak boleh ada opini penulis, sehingga terbiasa menulis kalimat fakta jadi manfaat yang luar biasa untuk jurnalis/tim redaksi berita.
e. Berlatih Menulis untuk Karya Non Fiksi
Berbeda dengan karya fiksi yang bisa berupa khayalan yang tidak condong pada fakta dan logika. Karya non fiksi wajib bersifat faktual.
Jika kamu ingin membuat karya non fiksi, sebaiknya berlatih untuk membuat kalimat fakta dalam karyamu.
Cara Membuat Kalimat Fakta
Cara membuat kalimat fakta itu cukup mudah. Kita bisa lihat sendiri dari ciri-cirinya, yaitu:
- Riset dari referensi yang kredibel
- Membedakan fakta dan opini
- Gunakan kalimat fakta yang efektif
- Tidak ambigu dalam menulis kalimat faktanya
- Cantumkan keterangan waktu/tempat untuk menambahkan bahwa peristiwanya telah/memang terjadi
Contoh Kalimat Fakta
Banyak sekali contoh kalimat fakta loh. Berikut contohnya:
- Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945
- Asia adalah benua terluas di dunia
- Samudera Pasifik adalah samudera terluas di dunia
- Soeharto adalah presiden ke-2 Republik Indonesia
- Hidrogen adalah elemen nomer 1 pada tabel periodik
- Helium adalah elemen yang merupakan salah satu dari gas mulia
- Komet Halley muncul setiap 76 tahun sekali
- Pesta besar sepak bola dunia diadakan setiap 4 tahun sekali
- Indonesia dilewati garis ekuator/khatulistiwa
- Belanda adalah salah satu negara di benua Eropa
- Anies Baswedan pernah menjadi menteri pendidikan Republik Indonesia
- Terawan pernah menjadi menteri kesehatan Republik Indonesia
- Momentum bola dengan massa 5 kg dengan kecepatan 5 m/s adalah 25 kg m/s
- Besaran skalar seperti energi tidak memiliki arah
- Indonesia pernah lolos ke babak knock out AFC
- Tidak semua radiasi menyebabkan kanker
- Berat badan memengaruhi kesuburan
- Cina pernah menjadi negara dengan penduduk terbanyak di dunia
- Paus termasuk dalam kategori mamalia
- Laba-laba bukanlah serangga
Apakah Kalimat Fakta akan Selalu Menjadi Fakta?
Tidak selamanya kalimat fakta akan sepenuhnya fakta. Contohnya adalah hal yang bisa berubah dari waktu ke waktu seperti populasi negara, ilmu pengetahuan yang terus mendapatkan paten/update baru.
Contohnya “India saat ini merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia”. Namun, 20 tahun yang lalu, Cina merupakan negara dengan penduduk terbanyak di dunia. Jadi, fakta bisa berubah dalam kondisi tertentu.
Ilmu pengetahuan juga akan selalu update. Contohnya, mekanika klasik dari Newton tidak berlaku pada skala kuantum/sangat kecil.
Pakailah Kalimat Fakta dengan Bijak!
Meski kalimat fakta banyak manfaatnya dan mudah cara pembuatannya. Terkadang kita perlu mengetahui juga kapan momen yang tepat untuk membuatnya serta kepada siapa target pembacanya.
Tidak semua orang siap dengan fakta yang ada karena kebanyakan orang hanya mau mendengar apa yang ingin mereka dengar. Jadi, jangan membuang waktu untuk meladeni orang yang tidak mau/siap menerima fakta yang bahkan telah jelas ada di hadapan matanya.
Happy writing!