Content WritingCopywriting

Kalimat Persuasif – Ayo Buat Kalimat Pembujuk yang Jitu!

Mungkin kita pernah diajak oleh teman untuk pergi ke suatu tempat. Alasannya bisa berbagai macam, bisa karena tempatnya menarik, butuh teman agar tidak sendirian. Sadar atau tidak, saat teman membujukmu untuk pergi ke suatu tempat, ia menggunakan kalimat persuasif agar kamu tertarik untuk ikut dengannya.

Kalimat persuasif ini tidak hanya kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga di berbagai bidang seperti periklanan dan pendidikan.

Apa saja contoh kalimat persuasif?

Apa itu Kalimat Persuasif?

Menurut KBBI, arti persuasif adalah “bersifat membujuk secara halus”. Jadi, kalimat persuasif adalah kalimat yang bertujuan untuk membujuk suatu pihak secara halus atau tanpa paksaan apa pun.

Kalau mendengar maknanya, mungkin kamu akan ingat dengan propaganda/iklan layanan masyarakat atau pesan di iklan produk/jasa, atau opini seseorang di media massa.

Berbeda dengan kalimat imperatif, kalimat persuasif tidak bernada kasar/keras jika diucapkan secara lisan dan tidak memaksa.

Kalimat persuasif juga cukup mirip dengan kalimat saran karena saran itu harus persuasif agar dilakukan oleh pembacanya.

Ciri-Ciri Kalimat Persuasif

a. Ada Ajakan

Karena bertujuan untuk membujuk, kalimat persuasif biasanya memiliki diksi ajakan seperti ayo, mari, dll.

Contonya: “karena membuang sampah sembarangan dapat menyebabkan banjir, marilah kita membuang sampah pada tepatnya!”

b. Terdapat Tanda Seru

Ciri ajakan atau kalimat perintah adalah tanda seru di akhir. Contohnya bisa kamu lihat di sesi sebelumnya.

c. Campuran Opini dan Fakta

Karena bertujuan untuk membujuk yang salah satu output-nya adalah orang jadi sependapat. Maka biasanya pada kalimat persuasif, terdapat fakta dan opini.

Contohnya: “menurut data dari Katadata, sekian persen gen Z belum dapat pekerjaan yang layak, karena itulah sebaiknya pemerintah lebih ketat dalam mengawasi perusahaan yang nakal”.

d. Sering Dipakai dalam Copywriting

Formula copywriting apa pun, tujuannya pasti membujuk seseorang agar membeli produk/jasa.

Karena itu, kalimat persuasif pasti akan selalu ada di formula copywriting.

Copywriting di sini tidak hanya di dunia periklanan, tetapi juga content marketing seperti call to action.

Jenis-Jenis Kalimat Persuasif

a. Politik

Kalimat persuasif dalam politik erat kaitannya dengan pemilihan dalam pemilihan caleg dan capres/cawapres.

Meski tidak terlalu terlihat, mngkin kamu pernah melihat kalimat persuasif pada baliho caleg/capres/cawapres.

Tujuan dari kalimat persuasif pada politik yang dijelaskan di paragraf sebelumnya adalah agar masyarakat memilih tokoh politik tertentu.

Namun, tidak hanya itu saja, kalimat persuasif di jenis ini juga bisa untuk menyebarkan ideologi politik.

b. Periklanan

Mungkin jenis kalimat ini paling banyak ditemukan karena pada dasarnya, seluruh usaha/bisnis harus membujuk target pasarnya untuk membeli produk/jasa mereka.

Jenis kalimat ini bisa kita lihat dalam content marketing atau iklan produk/jasa dan bertujuan agar orang bisa jadi prospek, atau prospek menjadi pembeli.

c. Propaganda

Meski identik dengan politik. Namun, propaganda ini tidak hanya di politik saja. Kalimat jenis ini bisa juga untuk memengaruhi perspesi publik pada satu hal.

Pastinya kamu tidak asing dengan cuitan buzzer bukan? Buzzer banyak memakai kalimat persuasif jenis propaganda untuk memengaruhi persepsi masyarakat luas.

Selain buzzer, opini di media massa juga bisa termasuk propaganda karena bertujuan untuk memengaruhi pandangan publik untuk suatu hal.

d. Pendidikan

Kalimat persuasif pada pendidikan bertujuan agar orang-orang di lingkungan pendidikan seperti siswa/guru jadi terinspirasi.

Contohnya adalah: “kebersihan sebagian dari iman” dan “tuntutlah ilmu sepanjang hayat”.

Contoh Kalimat Persuasif

  • Vacuum cleaner ini diskon 10% hanya sampai tanggal 31 Januari 2024. Ayo dapatkan vacuum cleaner-nya sebelum periode diskonnya habis!
  • Lego khas ini hanya  tersedia 40 pcs saja. Ayo miliki sebelum kehabisan!
  • Tanda perubahan iklim sudah semakin terlihat, jadi marilah kita kurangi penggunaan bahan bakar fosil dengan prinsip bike to work. Olahraga dapat, sepeda juga jadi terpakai!
  • Paslon Z berjanji untuk menaikkan kesejahteraan kelas menengah jika terpilih. Karena itulah, untukmu yang kelas menengah, ayo pilih paslon Z!
  • Tidak ada gunanya suatu artikel jika tidak ada yang mau membaca atau mengkliknya. Jadi, buatlah judul yang memancing orang untuk mengklik (clickbait)!
  • Langit mendung, jadi ayo bawa payung untuk persiapan!

Manfaat Kalimat Persuasif

a. Mendatangkan Uang/Revenue

Kalimat persuasif pada periklanan jelas bermanfaat untuk mendatangkan revenue bagi perusahaan.

Kalau pun bukan revenue, perushaan mendapatkan awareness dan juga prospek.

b. Mengubah Persepsi Publik

Opini publik dapat berubah karena kalimat persuasif loh. Apalagi jika yang membuat kalimatnya adalah tokoh besar, ahli di bidangnya, atau orang yang punya otoritas.

Jadi, jangan pernah remehkan kalimat persuasif.

c. Menjaga Nilai yang Baik

Salah satu tujuan kalimat persuasif adalah menginspirasi, sehingga kita bisa menjaga nilai yang baik di masyarakat lewat kalimat tersebut.

Contohnya adalah membujuk orang agar tidak buang sampah sembarangan dan menyiram toilet setelah dipakai untuk BAK/BAB.

d. Bernegosiasi

Pada dasarnya, negosiasi bertujuan agar orang yang kita ajak negosiasi setuju atau melakukan apa yang kita mau. Tentunya hal ini bisa kita dapatkan lewat kalimat persuasif yang tepat.

Cara Membuat Kalimat Persuasif

Pada dasarnya, cara membuat kalimat persuasif itu mirip dengan copywriting secara umum, yaitu:

  • mengetahui target pembaca dan persona mereka
  • punya ilmu tata bahasa/punya banyak kosakata
  • menentukan tujuan dari kalimat persuasifnya
  • menentukan media yang akan dipakai untuk menulis kalimat persuasif

a. Mengetahui Target Pembaca dan Personanya

Dengan mengetahui target pembaca dan persona mereka, kita jadi tahu bahasa apa yang sebaiknya kita pakai. Misalnya, kalau menarget audiens Jaksel, tidak masalah untuk memakai campuran bahasa Indonesia dan Inggris.

b. Punya Ilmu Tata Bahasa dan Banyak Kosakata

Tata bahasa juga penting dalam kalimat persuasif. Jangan sembarangan seperti tidak menggunakan struktur SPOK.

Punya banyak kosakata juga membuat kita punya banyak pilihan diksi untuk kita pakai dalam kalimat persuasif.

c. Menentukan Tujuan

Setiap tulisan/kalimat harus punya tujuan. Tanpa tujuan, kalimat persuasif kita tidak akan bisa membujuk siapa pun.

Kalau kita ingin kalimat persuasif kita membuat orang menjaga kebersihan, maka jangan meyakinkan mereka untuk melakukan yang sebaliknya.

d. Menentukan Media yang Dipakai

Penentuan kalimat persuasif juga bergantung pada media yang dipakai.

Semakin kecil ruang medianya, maka ruang menulisnya juga semakin terbatas.

Misalnya, menulis caption di Instagram dengan Twitter yang dibatasi seratusan karakter tiap cuitannya pasti beda cara membuat kalimat persuasifnya.

Ayo Manfaatkan Kalimat Persuasif!

Kalimat persuasif  bukan sekedar kalimat biasa. Kalimat ini dapat menentukan nasib suatu negara (jika tujuannya untuk politik/negara) dan perusahaan (jika tujuannya adalah periklanan).

Membujuk orang terlihat mudah, namun sebenarnya menulis kalimat persuasif tidak semudah itu. Banyak sekali yang perlu diperhatikan.

Apakah kamu ada ide kalimat persuasif lain? Tulis di kolom komentar ya!

Happy writing!

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *