Lika-Liku saat Ikut Lomba Blog yang Mungkin Kita Alami
Ikut lomba blog saat ini menjadi rutinitasku agar bisa menambah portfolio, mendapatkan rezeki berupa penghargaan/barang/uang, dan berkenalan dengan para master dalam menulis/blogger profesional lainnya, sehingga aku bisa belajar dari mereka.
Aku sendiri baru memenangkan beberapa penghargaan saja setelah setahun ikut meramaikan lomba blog. Aku ingat sekali penghargaan pertamaku dalam lomba blog adalah setelah lulus dari Certified Impactful Writer. Penyelenggara lomba yang mengadakan lomba yang aku ikuti saat itu adalah goKampus. Setelah setahun merasakan persaingan ini, ternyata banyak sekali blogger luar biasa di Indonesia.
Manfaat ikut lomba blog memang banyak seperti menambah portfolio dan mempelajari tulisan para juara, tetapi apakah ada lika-liku saat ikut lomba blog? Pastinya ada dong! Berikut hal-hal yang mungkin kita rasakan/alami saat mengikuti lomba blog.
1. Semangat Menggebu-Gebu saat Menulis
Namanya menulis untuk lomba, pastinya harus semangat dong. Apalagi jika kompetisinya diadakan oleh brand ternama, hadiahnya besar, dan banyak pesaingnya.
Saat menulis dengan serius dan semangat, biasanya ide yang tertuang akan lancar bagaikan air yang mengalir tanpa adanya hambatan.
Semangatnya akan semakin bertambah jika baru saja menjadi juara lomba blog/menulis.
2. Repot Menyunting Sendiri
Berbeda dengan di media atau korporat dimana biasanya ada editor. Kita harus menyunting sendiri tulisan untuk lomba yang kita buat, kecuali ada orang yang berbaik hati untuk me-review atau menjadi editor tulisan kita.
Sebaiknya memang lakukan self editing terlebih dahulu, lalu coba minta orang lain untuk berkomentar dengan draft pertama kita yang masih “kotor” dan ada kesalahan.
Kalau tidak ada orang yang kamu percaya? Yowes, menyunting sendiri menjadi jawabannya hihihi.
3. Maju Mundur saat Menyetor
Blog/tulisan sudah jadi dan disunting, tinggal setor saja ke panitia.
“Eh, kok rasanya ada yang kurang, coba cek lagi deh”. Mirip-mirip saat sedang ingin bepergian, tetapi takut ada barang ketinggalan, jadi harus mengecek barang lagi agar tidak ada penyesalan di kemudian hari. Begitu juga saat kita (mungkin) menyetor blog/tulisan ke panitia.
Setelah menyetor, akhirnya ada rasa plong, tetapi ada rasa overthinking kadang-kadang. Ah, sebaiknya sih tidak usah dipikirkan kalau sudah disetor. Sing penting yaqueen!
4. Menunggu Pengumuman Lomba, Ternyata Kompetisi Diperpanjang
Panitia penyelenggara punya hak untuk memperpanjang durasi lomba. Hal ini terkadang bikin kita nyesek karena bisa mengerjakan hal lain, tetapi itulah risiko dari kompetisi.
Menunggu sudah tidak enak, eh malah makin diperlama.
Saat durasi lomba diperpanjang, biasanya aku akan mencari informasi soal lomba lain.
5. Pengumuman Pemenang Ditunda
Yah, kalau aku lihat, lomba dengan durasi penjurian yang terlalu singkat biasanya akan melakukan pengumuman berupa penundaan untuk pengumuman pemenang.
Kecewa ya pasti, tetapi hanya bisa pasrah saja. Tetap berpikir positif kalau saking banyaknya peserta, juri butuh waktu lebih agar penilaian bisa diberikan seadil-adilnya.
6. Sudah Lama Menunggu Pengumuman, Eh malah Kalah
Ini mungkin part paling menyesakkan di artikel ini, yaitu sudah lama menunggu pengumuman, ternyata kalah. Rasanya seperti sudah lama ditunggu jawaban antara diterima kerja atau tidak setelah diminta menunggu 2 minggu oleh HR, eh ternyata jawabannya but unfortunately bla bla bla yang merupakan template HR dalam menolak calon pegawai untuk kerja di perusahaannya.
Kalah lomba blog pastinya banyak emosi negatif yang terasa meski ada kalimat “maaf bagi yang belum beruntung” dari pihak penyelenggara. Yah, namanya juga lomba/kompetisi, kan tidak mungkin semua menang.
Cara menanggapi kekalahan lomba blog? Ya legowo saja dan cari lomba lain. Kalau kesal dan sedih, validasi saja emosninya. Tidak perlu sok tegar! Kita manusia, ya wajar merasakan emosi. Yang terpenting, jangan lampiaskan emosi negatif dengan cara yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
Kalau blog post yang juara tidak diumumkan, itu merupakan ciri-ciri lomba blog palsu.
7. Merasa Bahagia saat Menang
Saat menang lomba blog, rasanya ada kepercayaan diri yang muncul dan ingin terus menulis. Mulai lebih semangat cari lomba lainnya. Flexing sana sini untuk meningkatkan personal branding.
Kebahagiaan saat menang itu bagus, tetapi jangan sampai merendahkan orang lain dan terlalu takabur ya. Selalu rendah hati dimana pun dan kapan pun!
Apakah ini lika-liku terakhir? Ternyata tidak! Masih ada lagi.
8. Hadiah Tidak Cair-Cair
Saat menang, pastinya akan ada hadiah yang dikirim, tetapi tidak instan. Perlu ada ini-itu dulu sebelum hadiahnya datang.
Momen menunggu hadiah ini yang terkadang bikin jengkel juara lomba blog. Apalagi jika lama sekali dikirim/cairnya. Rasa ingin menelpon/bertanya panitia pasti stonks!
Setelah hadiahnya sampai/cair…. Akhirnya bisa merasakan jerih payah dan hasil keringat dari pembuatan blog yang melelahkan untuk lomba blog.
Jangan sampai hadiahnya “hangus” atau “kadaluarsa” karena kita lupa mengklaimnya.
Mana Lika-Liku Lomba Blog yang Pernah Kamu Rasakan?
Namanya lomba, termasuk lomba blog, pasti ada lika-likunya.
Untuk para blogger/penulis yang sering ikut lomba blog atau menulis, lika-liku mana saja yang pernah kamu rasakan yang tertulis di blog ini?
Meski banyak sekali lika-liku lomba blog, justru hal tersebut yang membuatku tidak pernah kapok untuk ikut lomba blog.
Menang ya Alhamdulillah, kalah ya coba lagi!
Untuk kondisi ideal dalam lomba blog, bisa kamu ketahui lewat POV penulis di tautan ini!
Pingback: Kalah Lomba Blog? Ini yang harus Dilakukan! – Selamat datang di situs yang dikelola oleh Faris Yudza Ghifari
Pingback: Kalah Lomba Blog? Ini yang harus Dilakukan! - Faris Yudza ghifari
Pingback: 7 Cara Membuat CV Content Writer agar Dilirik Perusahaan