Mau Beli Domain? Perhatikan 15 Hal Berikut agar Tidak Menyesal!
Di zaman sekarang ini pun, masih banyak orang yang ingin beli domain, entah itu untuk keperluan ternak Adsense, link building, membangun portfolio/personal branding, tempat pemasangan lead magnet, meningkatkan citra suatu brand, dan masih banyak lagi tujuan lainnya.
Jika dilihat baik-baik, beli domain itu mirip dengan beli saham. Kita mengharapkan untung dari investasi yang kita lakukan.
Nah, untuk kamu yang ingin beli domain, Yuk perhatikan hal berikut sebelum membeli agar tidak ada penyesalan di akhir!
1. Top-Level Domain
Bagaimana ekstensi (TLD) domainnya? Apakah .com, .id, .my.id, .co.id, .xyz, atau ekstensi lainnya?
Domain dengan ekstensi .com biasanya paling diminati dan worth it karena berlaku secara global.
Jika kamu menarget user secara global, ada baiknya untuk membeli domain dengan top-level domain .com. Sementara itu, jika menarget audiens negara tertentu, kamu bisa memakai ccTLD.
Untuk jaga-jaga, kamu bisa Googling untuk mengecek nama domain dengan ekstensi yang berbeda. Jangan sampai tenryata di .com kosong, ternyata ada nama domain yang sama di ekstensi .net.
2. Nama Domain
Percaya atau tidak, nama domain juga harus kita perhatikan sebelum membeli domain. Mengapa? Karena jika nama domainnya terdapat nama brand, maka di dalam situsnya bisa jadi ada properti yang dilindungi hak cipta.
Lagipula, jika pada nama domain ada nama brand, lalu pengurusnya berganti dan redirect, akan buruk untuk user experience bukan?
Nama domain yang tidak jelas juga kurang meyakinkan buat user.
Keep in mind juga bahwa exact match domain bukanlah jaminan kualitas.
3. Tempat Membeli Domain
Tempat membeli domain juga tidak kalah penting. Jangan membeli domain di tempat yang tidak terpercaya atau banyak testimoni negatif.
Beberapa tips dalam hal ini:
- Pastikan namamu terdaftar sebagai pemilik situs, bukan supplier-nya/hosting-nya
- Cek fleksibilitas, contohnya perubahan setting DNS
- Jika ada fitur auto renew maka akan lebih baik
- Apa saja support yang disediakan oleh supplier?
- Baca review dan testimoni orang lain
4. Domain Authority/Domain Rating
Karena kita mengeluarkan uang, sangat disayangkan jika kita hanya membeli domain dengan DA/DR yang rendah.
Meski demikian, jangan hanya melihat dari DA/DR saja. Lihat bagaimana perkembangan metrik tersebut beserta hal lainnya.
Contohnya, DR itu harus lebih diperhatikan karena toxic backlink sekalipun dapat meningkatkan skornya.
5. Backlink yang Mengarah ke Domainnya
Bagaimana kualitas dan kuantitas dari backlink yang mengarah ke domainnya? Apakah berkualitas tinggi, atau justru banyak toxic backlink?
Hindari membeli domain dengan spam score yang tinggi karena banyaknya toxic backlink yang mengarah ke domainnya. Lebih parah lagi jika ada backlink dari situs terlarang.
6. Umur
Meski umur domain bukan merupakan Google ranking factor, ada beberapa keunggulan yang bisa dimanfaatkan.
Google Sandbox memang telah dibantah keberadaannya oleh Google, tetapi jika kamu masih takut/tidak yakin, beli aged domain bisa jadi solusinya.
Penjelasan lengkap aged domain bisa diketahui di blog ini!
7. Berapa Lama Waktunya sebelum Masa Kepemilikan Domainnya Habis?
Jika sebentar lagi domainnya akan kadaluarasa, berarti kita harus sigap untuk memperpanjangnya jika berencana untuk membelinya.
Penjelasan lengkap tentang expired domain ada di blog ini.
8. Traffic
Orang yang beli domain, pasti ada tujuan, salah satunya adalah bisa langsung mendapatkan traffic tinggi tanpa perlu membangun dari awal.
Selain melihat jumlah traffic. Cek juga bagaimana tren traffic-nya. Domain yang berkualitas itu mengalami kenaikan traffic yang konsiten dan tidak pernah terjun bebas atau dengan kata lain tidak pernah dipenalti oleh Google.
9. Jumlah Laman yang Diindeks
Semakin banyak jumlah laman yang diindeks, semakin besar peluang suatu domain untuk ranking di berbagai search query. Hal itu tentunya merupakan hal positif.
Eh, tapi jangan senang dulu. Bandingkan juga berapa jumlah laman yang terindeks dan juga yang tidak diindeks oleh Google. Kalau terlalu banyak laman yang tidak terindeks, ada indikasi riwayat pernah dipenalti oleh Google.
10. SEO Friendly
Domain yang kita beli tentunya harus SEO friendly, tidak hanya artikelnya, tetapi juga situsnya secara keseluruhan.
On-page yang buruk seperti loading speed yang lama atau tidak menggunakan https:// merupakan sebuah red flag karena mengganggu user experience.
11. Konten yang Terdapat pada Domainnya
Bagaimana konten yang ada pada domainnya? Cek beberapa hal berikut:
- Otoritas topik/kategori/tag
- Bahasa yang digunakan
- Konten terlarang
- Konten duplikat
- Low value content/thin content
- Indikasi teknik black hat seperti keyword stuffing dan hidden text
Jika ada konten terlarang/duplikat/low value/bahkan ada indikasi teknik black hat, sebaiknya domainnya dihindari saja.
Dari konten yang ada, kita juga bisa mengetahui niche dari domainnya, kecuali “gado-gado” dari awal.
12. Outbound Link
Pemberian link keluar alias outbound link dari domain juga penting. Jangan sampai kita membeli domain yang ada outbound link ke situs terlarang/spam.
Jika ada orang yang blogwalking di domainnya, cek apakah mengarah ke situs spam/terlarang atau tidak.
13. Optimasi yang pernah Dilakukan
Jika kita punya kesempatan untuk menghubungi owner domain yang lama, tanyalah apa saja optimasi yang pernah dilakukan (on-page, technical, dan off-page). Contohnya, apakah ada riwayat pemakaian teknik black hat? Bagaimana strategi link building-nya dan topical authority-nya?
Data optimasi di masa lampau bisa jadi strategi untuk masa depan. Analoginya mirip dengan lari maraton di mana kita mendapatkan baton dari pelari sebelumnya (dalam kasus ini, owner situs sebelum kita).
14. Monetisasi Situs
Apakah situsnya telah dimonetisasi seperti lewat Adsense? Kalau iya, domainnya worth it untuk dibeli, apalagi jika penghasilannya besar (sudah pin), bahkan lebih dari UMR. Mirip-mirip dengan mendapatkan dividen saham, tetapi secara harian.
Kalau kamu lebih suka bangun dari awal, membeli domain dengan Adsense fresh yang baru di-approve juga tidak masalah.
15. Harga
Ohh tentu saja harga termasuk hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli domain. Riset terlebih dahulu agar kita mendapatkan harga yang pas sebelum deal.
Jangan sampai menyesal karena membeli domain yang terlalu mahal, atau memaksa untuk mencari domain yang murah, tetapi “bapuk”.
Namun, ingat saja, prinsip “ada harga, ada kualitas”.
Beli Domain itu perlu Banyak Perhitungan!
Wah kelihatannya banyak sekali ya hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli domain? Tentu saja, kan kita mengeluarkan uang untuk membelinya. Jadi, jangan sampai menyesel kemudian karena kurang riset tentang riwayat domainnya (domain history).
Baik itu domain baru, aged domain, expired domain, atau domain lainnya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jadi, belilah dengan bijak dan sesuai dengan tujuan dan budget-mu!