Content WritingCopywriting

Mengapa Penulis Dibayar Murah?

Untuk penulis baru, terutama freelance, mungkin merasa terheran-heran ketika melihat bayaran penulis di platform freelance sangat miris. Bahkan bayaran/gaji per artikelnya tidak bisa membayar nasi di warteg. Pasti ada pertanyaan di benak soal mengapa penulis dibayar murah, padahal pekerjaannya tidak mudah.

Kok bisa ya penulis dibayar murah? Dari pengalaman penulis selama 3 tahun, berikut beberapa alasannya.

1. Praktek Predatory Pricing

Di platform freelance atau agensi yang menjual artikel, tidak jarang mereka memasang harga semurah mungkin atau bisa dikatakan predatory pricing.

Parahnya, praktek predatory pricing ini tidak diawasi oleh regulator, karena inilah harga penulis semakin murah.

Tapi, tenang saja, penulis yang punya value tidak akan mau memasang harga murah dan penulis yang tidak bernilai akan terus memasang harga murah, sampai poin plusnya hanya di harga saja.

Sebagai catatan, self respect itu perlu, terutama soal gaji/bayaran. Jangan menghargai pengalaman dan skill yang dikuasai dengan harga murah.

2. Budget Marketing yang Terbatas

Biasanya, penulis termasuk dalam effort marketing dalam perusahaan. Tentunya budget untuk marketing ada porsinya.

Perusahaan dengan budget marketing yang terbatas tentunya tidak bisa royal dalam membayar penulis. Sementara itu, mereka butuh konten dengan kuantitas yang cukup banyak.

Nah, akhirnya mereka mencari penulis yang mau dibayar murah dan akhirnya membayar penulis dengan tidak sesuai semakin terbiasa.

3. Normalisasi Harga yang Murah

Penulis ingat pernah melihat penulis dengan followers yang cukup banyak, tetapi menormalisasikan harga per artikel di bawah 10000 rupiah.

I mean, come on! Dengan jumlah followers sebanyak itu, bukannya justru menginfluens orang lain agar harga penulis lebih manusiawi, malah menormalisasi harga murah tersebut.

Kalau begini caranya, orang-orang akan menormalisasi harga murah untuk penulis.

4. Target Traffic yang Tinggi

Content is king memang benar, salah satunya karena bisa mendatangkan traffic yang berkualitas dan berkuantitas tinggi.

Sayangnya, diperlukan produksi konten yang banyak sekali, apalagi Google menyukai situs yang update konten setiap harinya.

Karena itulah, untuk tetap memproduksi kontent, budget untuk penulis dikurangi.

5. Pendapatan Media yang Tidak Stabil

Untuk yang blognya sudah approve Google Adsense atau penyedia iklan lain, pasti tahu mirisnya berapa CPM (cost per mille) dan CPC (cost per click) Adsense di Indonesia. Sangat sedikit, bahkan penghasilan tukang parkir jauh lebih besar daripada blogger yang pekerjaan butuh mikir lebih banyak.

Nah, CPM dan CPC, serta pemasukan dari iklan yang tidak menentu ini membuat penulis jadi dibayar murah. Karena perusahaan harus punya laba. Kalau membayar penulis terlalu mahal, mereka akan merugi.

6. Munculnya AI untuk Menulis

Belum kelar masalah predatory pricing, ada lagi tambahan tantangan berupa AI yang soal kecepatan produksi tulisannya jauh lebih cepat daripada penulis manusia (AI vs penulis manusia bisa kamu baca tulisannya di tautan ini).

Memang ada yang tidak bisa digantikan oleh tulisan AI, namun, sudah banyak perusahaan yang mengimplementasikannya. Lihat saja lowongan kerja content writer, semakin sedikit!

7. Membludaknya Tenaga Kerja di Usia Produktif

Indonesia memang punya bonus demografi, namun karena hal ini juga supply penulis semakin banyak. Hasilnya, dari supply and demand, harga penulis menjadi murah karena supply-nya banyak.

Menurut pengalaman penulis, sekarang ini, persaingan antar content writer sekarang jauh lebih ketat ketimbang tahun 2021 silam.

Bagaimana Solusi untuk Harga Penulis yang Murah Ini?

Yah, realita/kekurangan menjadi penulis salah satunya adalah harga yang murah, apalagi dengan munculnya AI dan supply yang meningkat.

Solusi dari hal ini adalah:

  • Mencari klien/perusahaan yang royal
  • Menjadi penulis unik yang tidak bisa tergantikan oleh AI
  • Menjaga pendirian untuk mematok harga sesuai dengan pengalaman/kemampuan
  • Mengedukasi penulis/agensi agar jangan memasang harga jasa yang terlalu murah
  • Mengembangkan blog pribadi

Kalau tidak kuat, jadikan saja profesi penulis sebagai sampingan. Jangan paksakan untuk full time jika tidak cukup untuk hidup.

Penyelesaian Masalah Penulis Dibayar Murah Itu Perlu Usaha Kolektif

Kabar buruknya? Kalau masalah penulis dibayar murah mau terselesaikan, maka harus ada banyak pihak yang terlibat, mulai dari individu, perusahaan, bahkan pemerintah.

Yah, setidaknya, penulis sudah berusaha dengan cara menyampaikannya melalui tulisan ini.

Semoga, di masa depan, industri kepenulisan dan kreatif di Indonesia bisa lebih banyak memberikan harga yang pantas kepada penulis.

Kalau menulis memang gampang, kerjakan saja sendiri!

Happy writing!

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *