Organic Traffic – Traffic “Tanpa Bayaran”?
Dalam dunia digital marketing, organic traffic adalah andalan untuk mendatangkan prospek, hingga closing lewat situs. Mengapa? Karena traffic yang datang secara organic itu katanya “gratis”, berbeda dengan paid traffic dan iklan.
Wah keren juga ya, traffic datang secara gratis. Apa “beneran gratis”? Bagaimana cara meningkatkannya?
Apa itu Organic Traffic?
Organic traffic adalah traffic yang datang dari mesin pencari (Google dan mesin pencari lainnya). Bisa dibilang, organic traffic adalah kebalikan dari paid traffic. Organic traffic datang secara gratis, sementara itu, paid traffic mengeluarkan biaya (untuk beriklan) untuk mendapatkan traffic.
Jika berbicara soal gratis, direct traffic juga bisa termasuk gratis atau berbayar (contohnya, traffic dari meta ads) dan bisa saja traffic dari kanal tersebut sebenarnya masuk ke organic traffic.
Apakah Organic Traffic Benar-Benar Gratis?
Mungkin sering terjadi salah kaprah tentang anggapan bahwa organic traffic itu gratis. Yah, anggapan ini tidak sepenuhnya benar, tidak sepenuhnya salah juga. Organic traffic itu gratis dalam hal traffic-nya dan terindeks/ranking di mesin pencari saja, namun berbayar untuk effort/usaha untuk mendatangkan traffic tersebut.
Beberapa biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan organic traffic antara lain:
- Tim konten/editorial (content writer, editor, curator) untuk on-page SEO
- Tim produk/developer (engineer, IT) untuk technical SEO
- Tim PR untuk off-page SEO
Tentunya, kita harus membayar untuk ketiga tim/effort di atas. Kalau pun kita melakukan semuanya sendiri, maka waktu yang akan jadi bayarannya (lebih lama kelihatan hasilnya).
Jadi, masih mau bilang organic traffic gratis?
Mengapa Organic Traffic Penting?
Organic traffic penting karena traffic tersebut datang dari mesin pencari. Sementara itu, orang-orang menggunakan mesin pencari untuk mendapatkan jawaban.
Penting bagi brand untuk muncul di Google atau mesin pencari lainnya, terutama untuk menjawab pain point atau masalah dari target pasar mereka dan organic traffic bisa jadi acuan untuk menilai hal tersebut.
Jika tidak terindeks di mesin pencari, maka tidak akan ada peluang untuk mendapatkan organic traffic dan audiens yang sesuai dengan search intent.
Secara ringkas, organic traffic penting karena memperlihatkan seberapa kuat posisi kita di mesin pencari. Hal ini penting untuk marketing dan branding, bahkan sampai ke konversi.
Bagaimana Cara Meningkatkan Organic Traffic?
a. Optimasi SEO secara Holistik dan Tidak Melanggar Aturan dari Google
Karena organic traffic adalah traffic yang datang dari mesin pencari, maka cara meningkatkan organic traffic adalah optimasi SEO secara holistik/keseluruhan, yaitu:
- On-page SEO
- Technical SEO
- Off-page SEO
Untuk awal, optimalkan dulu technical SEO karena situs/konten bermanfaat pun tidak akan berguna jika technical SEO-nya buruk sekali karena situsnya sulit untuk terindeks di mesin pencari.
Setelah masalah pada technical SEO beres, baru mulai optimasi on-page SEO (seperti helpful content, membuat content pillar, membangun topical authority) dan off-page SEO (media PR, sponsored post)
Optimasi SEO secara holistik ini akan meningkatkan organic traffic secara jangka panjang dengan catatan tidak ada penerapan teknik black hat SEO.
b. Marketing Mix
Tidak hanya kanal digital marketing saja. Manfaatkan juga marketing mix atau dengan kata lain marketing offline.
Contohnya, coba tanya pegawai yang mengurus event offline tentang bagaimana perilaku dari target market kita agar konten yang kita buat di situs tidak salah sasaran.
Penyebab Naik/Turunnya Organic Traffic
Naik-turunnya organic traffic dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti:
a. Perubahan Algoritma Google
Perubahan algoritma Google dapat meningkatkan atau menurunkan organic traffic situs. Namun, kamu tidak perlu khawatir jika optimasi yang kamu lakukan telah sesuai dengan panduan dari Google.
Update algoritma dari Google akan selalu mengarah ke user experience.
b. Content Velocity atau Laman Baru
Penambahan jumlah laman atau konten berpotensi meningkatkan organic traffic.
Sebaliknya, pengurangan laman, apalagi sampai jadi broken link dapat menurunkan jumlah organic traffic.
c. “Kesehatan” dan Optimasi Technical dari Situs
Kesehatan dan optimasi technical situs jadi kunci dalam kestabilan organic traffic. SItus yang teknikalnya buruk, akan suka mengalami deindeks atau sulit terindeks, sehingga organic traffic butuh waktu lama untuk mengalami kenaikan atau justru malah terjadi penurunan pada organic traffic-nya.
d. Tren/Seasonal
Tidak hanya media sosial saja. Organic traffic bisa dipengaruhi oleh tren atau seasonal.
Contonya, organic traffic di sekitar bulan puasa akan naik jika kita punya konten berkaitan dengan puasa dan akan turun kembali organic traffic-nya setelah bulan puasa selesai.
e. Media PR
Media PR dapat meningkatkan organic traffic secara tidak langsung.
f. Kualitas Backlink
Backlink berkualitas tinggi akan meningkatkan organic traffic secara tidak langsung (traffic dari klik pada backlink bernama referral traffic). Sementara itu, toxic backlink berpotensi menurunkan jumlah organic traffic lewat penalti dari Google.
g. Perilaku User
Perilaku user juga berpengaruh pada organic traffic. Meningkatnya atau turunnya penggunaan mesin pencari atau interest terhadap niche tertentu berdampak pada naik/turunnya organic traffic.
h. Viral
Jika situs atau brand kita viral, besar kemungkinan akan banyak yang mencari di Google, sehingga organic traffic meningkat. Namun, jangan sampai viral karena hal yang negatif ya.
i. Aktivitas Kanal Marketing yang Lain
Aktivitas kanal marketing yang lain juga dapat meningkatkan organic traffic loh, karena itu jangan lupa untuk berkolaborasi dan keep in touch dengan pengurus kanal marketing lainnya.
j. Kompetitor
Jika kompetitor berhasil outrank situs kita atau punya share of voice lebih besar, maka organic traffic bisa menurun. Begitu pula sebaliknya. Jadi, jangan lupa untuk memantau kompetitor secara berkala.
Apa yang harus Dilakukan kalau Organic Traffic Turun?
Jika organic traffic turun, maka yang kita harus lakukan adalah menemukan penyebabnya terlebih dahulu.
Analisa secara keseluruhan adalah kunci untuk menemukan penyebabnya. Beberapa hal yang bisa dilakukan:
- Site audit untuk melihat dari sisi technical SEO
- Content audit untuk melihat dari sisi konten (misalnya apakah ada yang sudah outdated)
- Mengecek backlink yang masuk (apakah ada yang toxic atau indikasi negative SEO)
- Analisa metrik yang ada di Google Search Console seperti indexed page, posisi rata-rata, organic CTR, search impression, dll.
- Memantau kalender untuk melihat potensi seasonal, peak season, dan low season
Setelah ketemu penyebabnya, segera temukan solusinya dan implementasikan. Contohnya, jika banyak content yang outdate, maka refresh kembali kontennya. Atau kalau kena dampak negatif dari perubahan algoritma Google, maka cek backlog optimasi yang dilakukan, segera perbaiki dan terapkan solusinya.
Yuk Optimalkan dan Tingkatkan Organic Traffic!
Organic traffic perlu dioptimakan karena biasanya menjadi penyumbang terbesar traffic suatu situs dan banyak sekali orang yang menggunakan mesin pencari. Tentunya daripada capek promosi di kanal lain, lebih enak listing di Google SERP dan mendapatkan klik secara organik bukan (inbound)?
Jadi, mari optimalkan dan tingkatkan organic traffic lewat optimasi SEO secara holistik agar tujuan dari situs kita tercapai!
Referensi:
https://www.semrush.com/blog/organic-traffic/#benefits-of-organic-website-traffic
https://ahrefs.com/blog/how-to-increase-organic-traffic/