Short Tail Keyword vs Long Tail Keyword – Mana yang Lebih Baik?
Pembahasan short tail keyword vs long tail keyword sangat menarik karena diperlukan dalam membuat strategi konten, content pillar, riset keyword, dan penyusunan prioritas pembuatan konten dalam content plan.
Berikut beberapa aspek dalam short tail keyword vs long tail keyword.
1. Search Volume
Short tail keyword memiliki search volume yang lebih tinggi daripada long tail keyword. Di saat short tail keyword punya ratusan ribu search volume setiap bulannya, long tail keyword bisa hanya ratusan atau bahkan search volume yang bisa dihitung jari.
2. Search Intent
Long tail keyword punya search intent yang lebih jelas daripada short tail keyword. Kita bisa bandingkan antara keyword “semen” dan “toko semen terbaik”. Terlihat jelas bukan kalau keyword “toko semen terbaik” punya search intent yang lebih jelas.
3. Kompetisi
Long tail keyword punya peluang kompetisi yang lebih mudah di SERP daripada short tail keyword. Untuk memastikan, jangan lupa telusuri SERP-nya terlebih dahulu.
4. Jumlah Kata
Jumlah kata short tail keyword biasanya hanya 1-2 kata. Sementara jumlah kata long tail keyword adalah sebanyak tiga atau lebih kata.
5. Hasil di SERP
Long tail keyword biasanya punya hasil SERP yang lebih spesifik, sementara short tail keyword punya hasil SERP dari berbagai sudut pandang (hal ini karena search intent-nya yang abu-abu).
6. Rekomendasi Optimasi
Long tail keyword lebih direkomendasikan untuk ditargetkan untuk situs yang baru dibuat. Sementara itu, short tail keyword kurang direkomendasikan untuk situs baru karena kompetisinya yang lebih ketat.
Short tail keyword lebih direkomendasikan untuk situs yang otoritasnya sudah dibangun lebih lama dan brand-nya kuat di mata masyarakat. Contohnya adalah perusahaan besar, situs pemerintah, dan lembaga yang menjadi rujukan pertama (misalnya, situs BPOM terkait informasi obat yang dilarang beredar di Indonesia)
Jadi, Mana yang Lebih Baik?
Baik itu short tail atau pun long tail keyword, keduanya memiliki kelebihan. Jadi, mana yang lebih baik itu tergantung dari tujuan dan otoritas situs.
Untuk situs yang otoritasnya tinggi dan mendapatkan pemasukan dari iklan/adsense, maka seed keyword/short tail keyword jelas harus dioptimasi dan long tail keyword dimasukkan dalam outline artikelnya.
Sementara itu, untuk situs yang baru mulai, lebih baik mengoptimasi long tail keyword terlebih dahulu daripada short tail keyword, apalagi jika persaingan SERP dari penelusuran long tail keyword persaingannya tidak terlalu ketat dan volume pencariannya lumayan tinggi.
Kalau pun kita menargetkan short tail keyword dan tidak ranking. Jangan lupa cek Google Search Console untuk melihat apakah kita ranking di kueri lain.
Sudahi debat short tail keyword vs long tail keyword dan mari mulai optimasi!