Struktur Artikel Sederhana yang bisa Dipakai oleh Penulis
Dalam menulis artikel (SEO atau pun tidak), struktur merupakan hal yang harus diperhatikan. Mengapa? Karena struktur artikel yang berantakan akan membuat artikelnya tidak enak dibaca, sehingga pembaca mungkin hanya akan membaca sampai pembuka artikel saja, tidak lanjut baca sampai habis.
Berikut struktur artikel yang bisa dipakai oleh penulis, baik itu pemula atau pun profesional.
Disclaimer: struktur artikel yang dibahas artikel ini adalah artikel populer ilmiah. Berbeda dengan artikel ilmiah yang strukturnya ada abstrak hingga kesimpulan.
1. Judul
Eits, bukan pembuka, sebenarnya judul yang merupakan struktur paling atas dalam artikel.
Judul bisa dibilang adalah kepala dari suatu artikel. Karena itu, identitas (pembahasan) suatu artikel harus jelas dalam judul.
Tujuan dari judul adalah mendapatkan atensi/perhatian dari pembaca agar mereka mau membaca artikelnya.
Beberapa hal yang bisa dipakai dalam judul:
- Angka (listicle)
- Curiosity gap (rasa penasaran), seperti melempar pertanyaan
- Ketakutan
- Power words (menakjubkan, inspiratif, dll.)
- How to (artikel tutorial)
Pro tip: jangan memakai clickbait karena dapat membuat brand media menjadi buruk.
2. Pembuka
Setelah mendapatkan atensi/perhatian pembaca lewat judul. Pembaca akan memutuskan bahwa suatu artikel layak dibaca atau tidak lewat pembuka dari artikelnya. Karena itulah, bagian ini cukup vital dalam pembuatan artikel.
Pada dasarnya, cara membuat pembuka artikel itu mirip dengan judul, hanya saja dijelaskan dalam bentuk paragraf.
Contoh pembuka yang menarik:
- Membahas hal yang relateable dengan pembaca, jadi pembaca merasa “wah, gua banget ini”
- Memaparkan data dari referensi yang kredibel, contohnay menurut BPS, orang yang diabetes di Indonesia sekitar sekian
- Bertanya kepada pembaca soal apa yang mau dibahas di artikel
- Memasukkan fakta/opini dari tokoh terkemuka
3. Isi/Main Body
Isi atau tubuh adalah bagian yang terpanjang dari suatu artikel. Biasanya subjudul (header tag dalam HTML) dalam isi akan bervariasi, tergantung dari seberapa dalam bahasannya. Karena panjang, sebaiknya rumuskan dulu outline yang mau dibahas.
Penjelasan dalam isi sebaiknya terstruktur dan ada bridging kalimatnya agar aliran artikelnya dapat memudahkan pembaca dalam mencerna informasi.
Contohnya, kalau membahas tentang tempat wisata, maka outline-nya adalah:
- Sekilas/sejarah tentang tempat wisata
- Mengapa harus ke tempat wisata
- Kapan waktu terbaik untuk datang ke tempat wisata
- Bagaimana cara pergi ke tempat wisata
- Dimana tempat penginapan yang dekat di tempat wisata
- Apa rekomendasi kegiatan di tempat wisata
5W1H dapat membantu dalam membuat outline, jadi jangan lupa untuk dipakai.
4. Penutup
Penutup artikel biasanya merupakan sebuah kesimpulan, rangkuman, atau penegasan ulang dari gagasan pokok dari artikelnya.
Intinya, tidak boleh ada pertanyaan yang belum terjawab di penutup, apalagi kalau memberikan pertanyaan baru yang tidak ada jawabannya di judul, pembuka, atau pun isi dari artikelnya.
Bagian ini juga biasanya berisi call to action agar pembaca melakukan apa yang diinginkan penulis.
Setelah mengantarkan pembaca melewati dari judul, pembuka, dan isi, sebagai penulis, ayo tutup tulisan kita dengan elegan!
Biasakan Membuat Artikel dengan Struktur yang Rapi
Struktur artikel itu ada agar artikel yang kita buat itu lebih mudah dibaca dan kelihatan rapi, bukan justru membatasi kreativitas.
Meski strukturnya cuma ada 4, sebenarnya lama pembuatan artikel ini bisa memakan waktu yang lama, terutama kalau pembahasannya panjang, berat, dan referensinya minim. Jadi, jangan pikir kalau membuat artikel itu urusan yang mudah.
Perlu diketahui, struktur artikel yang ditulis di artikel ini adalah gambaran secara umum. Beda jenis artikel, beda juga strukturnya.
Setelah mengetahui struktur artikel, semoga pembaca bisa menulis dengan terstruktur dan rapi.