Dalam dunia SEO, percayalah, sepengelaman bertahun-tahun pemilik blog ini, ujung-ujungnya tuh 4L alias lo lagi lo lagi. Jadi, sangat wajar jika ada komunitas SEO. Apalagi, dalam SEO ada off-page SEO atau link building di mana praktisi SEO “dipaksa” untuk berjejaring dan menjalin hubungan dengan pemilik website lainnya.
Wah, gitu ya, jadi, apa alasan bergabung dengan komunitas SEO? Apa contoh rekomendasinya?
Komunitas SEO adalah kumpulan/komunitas yang berisi orang-orang yang ingin belajar atau berpengalaman dalam SEO. Namun, tidak semuanya juga jadi praktisi SEO full time. Ada juga praktisi digital marketing kanal lainnya seperti media sosial dan digital ads.
Perbedaan paling jelas adalah anggota komunitas SEO tidak semuaya punya blog pribadi, sementara anggota komunitas blogger hampir pasti punya blog pribadi. Namun, keduanya punya banyak irisan seperti sama-sama membahas SEO dan rata-rata anggotanya pernah mengurus website/blog.
Kamu bingung belajar SEO dari mana? Coba saja untuk ikutan belajar SEO dari komunitas SEO. Biasanya, selain dari pembicaraan teks, ada juga komunitas yang rutin mengadakan webinar bagi para anggotanya, baik itu yang gratis atau berbayar.
Kamu pusing dalam menjalankan off-page SEO atau link building? Bergabung dengan komunitas SEO bisa membantu dalam hal ini. Pastinya, banyak pengurus berbagai website yang berkumpul di komunitas SEO. Jangan lupa SEO outreach ke mereka!
Jika kamu seorang SEO yang palugada atau serba sibuk karena menangani banyak website sekaligus, komunitas SEO bisa memberikan update perkembangan SEO jika kamu tidak sempat mengintip media sosial atau media berita SEO lainnya. Kalau ada update, pasti akan ramai pembahasannya. Contohnya, efek mulut buaya akibat adanya Google AI overview.
Pengalaman pemilik blog ini, pernah dapat tawaran untuk menjadi pembicara/speaker di acara SEO, bisa dapat kesempatan untuk jadi speaker, serta mendapatkan klien untuk SEO audit dan privat kelas/kursus SEO, semuanya dari komunitas SEO loh 🙂
Umumnya, etika dalam komunitas SEO mirip dengan komunitas lainnya, seperti:
1. Tidak mengirimkan konten terlarang seperti judol
2. Tidak mengirim link kecuali ada manfaatnya
3. Tidak berkata kasar/adu domba
4. Tidak berjualan/promosi dengan sengaja, kecuali sudah izin dengan moderator/pemilik komunitas
Beberapa pemilik komunitas SEO punya panggilan masing-masing dan ada juga yang melarang panggilan seperti suhu, subes, dll. yang konotasinya seperti orang yang lebih jago.
Berikut ini adalah beberapa rekomendasi komunitas SEO di Indonesia:
1. DailySEO ID
2. SEIC
3. Ruang Henti Digital
4. KSI
5. Search Marketers Indonesia
Kalau kamu punya ide rekomendasi komunitas SEO lainnya, jangan lupa hubungi pemilik blog ini ya 🙂
Pemilik blog ini sebenarnya sudah bergabung dengan beberapa komunitas SEO. Namun, cenderung lebih aktif di SEIC dan RHD karena komunitasnya lebih banyak aktif di WhatsApp daripada Telegram.
Kalau kamu, apakah masih mau menyendiri saja atau sudah mulai terpikirkan untuk bergabung dengan komunitas SEO? 🙂
Kamu lagi cari motor bukan sembarangan motor? Motor kelas premium yang berbeda dengan yang lainnya?…
Freelancer berbeda dengan pekerja umumnya karena penghasilannya tidak pasti. Pas ada projek, cuan gede-gedean, giliran…
Google ads atau SEM adalah kanal digital marketing yang bisa digunakan untuk cepat mendapatkan awareness…
Apakah profesi SEO Specialist akan Digantikan oleh AI? Di zaman sekarang ini, siapa yang tidak…
Gagal verifikasi Google ads pasti jadi momok tersendiri bagi praktisi SEM/digital marketing. Apalagi, konsekuensi dari…
Sebagai praktisi yang sudah hampir 4 tahun berkarir di SEO, pemilik blog ini ingin sedikit…