Investasi – Alasanku Tidak Pernah Lagi Kenal Tanggal Tua dan Bisa Bermimpi untuk Merdeka Finansial
Investasi – Alasanku Tidak Pernah Lagi Kenal Tanggal Tua dan Bisa Bermimpi untuk Merdeka Finansial
Siapa di sini yang pernah uang bulanan atau gajinya habis duluan sebelum tanggal uang bulanan masuk/gajian datang lagi? Penulis pernah merasakan hal tersebut di masa kuliah dulu. Saat belum mengenal apa itu investasi dan kebiasaan spending masih sangat buruk sekali.
Setelah mengenal apa itu investasi, berbeda dengan saat penulis ditemani obat asam lambung dan makan seminimum mungkin agar bisa hemat anggaran. Sekarang penulis tidak pernah lagi mengenal apa itu tanggal tua. Bahkan, penulis bisa bermimpi untuk mencapai kemerdekaan finansial, hal yang mungkin sangat sulit untuk berbagai kalangan.
Kok bisa berubah 180 derajat ya? Berikut kisahnya.
Masa Sebelum Mengenal Investasi
Penulis kuliah di Institut teknik yang berlokasi di kota Bandung. Tantangan saat pertama kali menjadi anak rantau adalah bagaimana mengelola uang bulanan. Mengapa? Karena berbeda di rumah di mana ada orang tua yang bisa menjadi “rem”. Di perantauan, kita itu “bebas”, tetapi ada batasnya, yaitu uang bulanan.
Apa itu investasi? Saat uang bulanan datang, yang penulis inginkan adalah makanan yang enak, mewah, dan mahal. Belum lagi ada berbagai wish list seperti game dan perangkatnya. Ditambah dengan berbagai media yang terkesan “mewajarkan” kalau tanggal muda itu waktunya spending banyak dan akhirnya kelaparan di tanggal tua.
Karena kebiasaan keuangan yang buruk ini, penulis sering pas-pasan, kebingungan saat uang di rekening mau habis, dan makan apa adanya.
Pertama Kali Mengenal Investasi
Mungkin karena mengetahui perencanaan keuangan anaknya yang buruk, akhirnya orang tua penulis memberikan pelajaran, yaitu ada kewajiban menabung di setiap bulannya dan penulis harus menyetorkan bukti bahwa penulis sudah menyetorkan uang yang diberikan orang tua sebagai aset, yaitu emas.
Lama kelamaan, penulis yang awalnya punya kebiasaan ke restoran mahal setelah mendapatkan uang bulanan mulai beralih untuk membeli emas. Save first, spend later terbentuk. Ditambah lagi, penulis juga sudah muak karena tidak bisa makan dengan enak di tanggal tua karena uang bulanan mulai menipis. Rasanya tidak enak sekali saat mau minta orang tua lagi. Mirip dengan hidup segan, mati tak mau.
Semangat investasi ini berlanjut ketika melihat capital gain. Bayangkan, tanpa bekerja, kita mendapatkan uang. Rasanya luar biasa! Hasil kerja di dosen pembimbing dan part time di start up juga penulis setorkan ke aset investasi.
Ditambah lagi, karena capital gain tersebut, penulis lebih memikirkan bagaimana cara aset bisa bertambah daripada menambah spending yang sebenarnya tidak diperlukan.
Hasilnya? Penulis tidak pernah kenal lagi sama yang namanya tanggal tua sejak kuliah. Say good bye kepada obat lambung dan makanan minim gizi yang tidak baik untuk kesehatan.
Mulai Terjun Ke Saham
Sebenarnya, penulis sudah lama tertarik dengan saham, tetapi terkendala NPWP.
Penulis melihat bahwa ada potensi di pasar saham. Bagaimana tidak? Berbeda dengan aset investasi lainnya. Gerakan harga saham jauh lebih luwes, bahkan capital gain-nya bisa >10% dalam sehari. Selain capital gain, pemilik saham juga bisa mendapatkan uang lewat dividen (bagi hasil) dari emiten.
Setelah lulus kuliah, akhirnya penulis memberanikan diri untuk terjun ke dunia saham.
Berkat bimbingan senior alumni kampus, penulis belajar berbagai teknik trading seperti day, swing, scalping, dan trend following. Apakah selalu untung? Tentu saja tidak. Pasti pernah ada namanya cut loss, tetapi yang terpenting adalah win rate yang bagus dan jumlah aset yang bertambah. Sejago apa pun trader pasti pernah melakukan cut loss.
Akhirnya, setelah beberapa bulan berada di dunia saham, penulis mendapatkan saham bagger, sehingga capital gain-nya lebih dari 100% dalam kurang dari seminggu. Aset low risk butuh berapa tahun untuk mencapai capital gain sebesar itu? Pasti butuh puluhan hingga ratusan tahun.
Dari capital gain dari saham bagger ini, penulis merasa bahwa sepertinya penulis bisa naik level ke financial freedom. Tidak lagi berada di level financial security.
Hal ini karena adanya compound interest. Semakin banyak modal yang dimiliki, maka semakin besar potensi keuntungannya. Ambil contoh:
- 1% dari 10000 adalah 100
- 1% dari satu milyar adalah 10 juta
Kelihatan sekali bukan perbedaannya? Jika kita punya satu milyar, capital gain sebesar 1% saja setara dengan 10 juta.
Karena itulah, penulis melihat bahwa mimpi financial freedom sepertinya bisa dicapai jika penulis tekun di dunia pasar saham. Sampai saat ini, penulis masih ikut berpartisipasi dalam dunia saham, meski hanya menjadi investor yang menunggu dividen dari perusahaan yang ada di bursa (belum dihitung keuntungan dari capital gain).
Bagaimana Cara Berinvestasi Saham?
Pembaca mungkin bertanya-tanya soal saham setelah membaca tulisan ini. Sebenarnya, cara berinvestasi saham itu tidaklah sulit. Untuk langkah awal, tentukan tujuan keuangan dan broker saham.
Saham sangat cocok untuk investasi jangka panjang karena instrumen investasi ini memiliki historis yang sangat baik. Bahkan memberikan capital gain terbaik di antara seluruh instrumen investasi.
Bagaimana dengan broker saham? Broker yang direkomendasikan adalah yang:
- Terdaftar dan diawasi oleh OJK
- Registrasi yang tidak ribet
- Ada rekomendasi dan artikel untuk belajar
- Terdapat konsultasi keuangan
- Ada promo
- Menyediakan berita ter-update seputar emiten
- Keamanan data terjamin
- Fee broker-nya murah
Terdapat broker saham di Indonesia yang memenuhi kriteria ini, yaitu InvestasiKu.
Apa Itu InvestasiKu?
InvestasiKu adalah aplikasi investasi saham, obligasi, dan reksadana di bawah naungan PT Mega Capital Sekuritas. Dalam satu aplikasi ini, kita bisa berinvestasi dalam berbagai pilihan instrumen, yaitu:
- Saham
- Obligasi
- Reksa dana
Apa Keunggulan dari InvestasiKu?
Beberapa keunggulan InvestasiKu adalah:
- Ada financial planning
- Terkoneksi dengan Allo Bank, sehingga kita bisa terhubung dengan seluruh bisnis CT corpora
- Registrasi dilakukan 100% online dan sehari jadi
- Rekomendasi saham potensial dari IG live dan aplikasi
- Eduvest, fitur edukasi investasi lewat artikel, podcast, dan video
- Terdapat konsultan untuk berkonsultasi seputar investasi
- Webinar dengan edukasi interaktif
- Point cashback untuk berinvestasi dan membeli barang di bisnis CT corpora
- Glimpse. Artikel berlangganan untuk mengetahui kabar terkini dari emiten
- Trading fee yang murah, yaitu 0,15% untuk beli dan 0,25% untuk jual
- Keamanan data dan privasi terjamin
- Banyak testimoni positif dari user-nya
Banyak sekali bukan. Dengan fitur ini, kita bisa berinvestasi dengan tenang dan risiko kerugian bisa berkurang.
Bagaimana Cara Mendaftar di InvestasiKu?
Mudah sekali, kamu hanya perlu klik daftar di aplikasi InvestasiKu. Setelah itu, buka rekening investasinya.
Berikut tutorialnya:
Pertama, isi dulu formulir yang disediakan di aplikasinya.
Kedua, lakukan selfie yang jelas. Disarankan untuk selfie di tempat yang terang.
Selesai selfie diterima, tunggu e-mail dari InvestasiKu.
Tidak sampai sehari, rekening berhasil dibuka! Hebat sekali! Akhirnya tinggal top up dan menunggu bursa buka agar bisa beli saham.
Yuk Berinvestasi agar Tidak Ada Lagi Namanya Tanggal Tua dan bisa Merdeka Finansial!
Mengenal investasi mengubah hidup penulis yang tadinya tidak bisa bertahan hidup hanya dari uang bulanan menjadi orang yang sudah tidak mengenal tanggal tua. Selain itu, karena investasi juga penulis punya harapan untuk merdeka finansial.
Dengan tidak mengenal tanggal tua dan punya harapan merdeka finansial. Penulis memiliki hidup yang stresnya lebih sedikit karena tidak perlu khawatir soal keuangan.
Kalau kamu juga ingin merasakan hal yang dialami penulis (tidak lagi kenal tanggal tua dan ada harapan untuk financial freedom), yuk klik tautan ini!
Author
