Long Tail Keyword – Panjang dan Presisi?
Saat sedang riset keyword, mungkin kita bisa menggunakan teknik konten pilar dari seed keyword/short tail keyword, lalu turunannya (sub topik) adalah long tail keyword.
Panjang pendeknya suatu keyword akan menentukan banyak hal. Bisa dari volume pencarian, kompetisi di SERP, relevansi konten, kueri terkait, dan peluang untuk bersaing. Nah, bagaimana dengan long tail keyword?
Apa Itu Long Tail Keyword?
Long tail keyword atau kata kunci ekor panjang adalah kata kunci yang terdiri dari lebih dari dua kata dan punya search intent yang lebih spesifik.
Jenis keyword ini punya kebalikan, yaitu short tail keyword.
Ciri-Ciri Long Tail Keyword
Beberapa ciri long tail keyword, antara lain:
- Terdiri dari lebih dari dua kata
- Search intent yang jelas
- Volume pencarian yang rendah
- Hasil di SERP yang lebih spesifik
Mengapa harus Mengoptimasi Long Tail Keyword?
a. Search Intent yang lebih Jelas
Kalau diperhatikan baik-baik, long tail keyword memang punya lebih sedikit volume pencarian daripada seed keyword, tetapi seed keyword tidak punya search intent yang clear. Berbeda dengan long tail keyword yang search intent dari user-nya terlihat sangat jelas.
Bandingkan antara “apel” dan “toko yang menjual apel”. Yang “apel” terlihat abu-abu, tidak jelas mau cari apanya apel. Sementara “toko yang menjual apel” jelas-jelas user-nya sedang mencari toko yang menjual apel.
b. Low-Hanging Fruit
Long tail keyword bisa dijadikan sebagai strategi low hanging fruit. Terutama jika long tail keyword-nya masih memiliki volume pencarian yang lumayan besar dan kompetisinya sangat rendah sekali. Bahkan domain yang bukan top level bisa masuk ke SERP.
Lakukan riset mendalam untuk menerapkan strategi ini.
c. Menemukan Turunan Bahasan yang lebih dalam Lagi
Saat membuat konten yang dioptimasi untuk long tail keyword, besar kemungkinan bahasannya bukan “kulit” dari suatu bahasan, tetapi menuju “daging”. Turunan bahasan dari long tail keyword biasanya bersifat lebih mendalam, sehingga bisa jadi ide konten yang bagus, terutama untuk meningkatkan otoritas topik suatu situs.
Jika target user adalah akademisi/orang yang menyukai bahasan in depth seperti di niche IpTek, maka hal ini adalah peluang besar.
Contoh Long Tail Keyword
Berikut ini beberapa contoh long tail keyword:
- Cara mengontrol bola
- Volume pencarian di bulan Agustus 2023
- Situs terbaik untuk mencari cuan
- Teknologi untuk melindungi lereng
- Rumus untuk menghitung volume balok
Bagaimana Cara Mengoptimasi Long Tail Keyword?
Pertama, kita harus meriset dulu long tail keyword-nya dengan tools seperti Semrush, Ahrefs, Ubersuggest, Google Keyword Planner, dll. Kita juga bisa minta ke Chat GPT, tetapi AI tersebut tidak bisa memberikan data volume pencarian atau kompetisi di SERP.
Setelah riset selesai, kita bisa menjadikan long tail keyword sebagai topik utama atau sub topik (heading 2) pada suatu artikel. Jika artikelnya komprehensif, maka long tail keyword bisa menjadi sub judul.
Kita bisa menggunakan 5W + 1H, people also ask, atau kueri yang user cari di Google saat membuat outline dan memasukkan long tail keyword yang kita target.
Pastikan bahwa artikel yang kita buat sudah memenuhi search intent dari long tail keyword agar ada peluang untuk masuk featured snippet (rank 0-nya Google).
Bagaimana kalau kita membuat long tail keyword jadi topik utama? Sebenarnya tidak masalah, tetapi lihat dulu bagaimana SERP dari long tail keyword-nya. Apakah bahasannya komprehensif atau langsung spesifik?
Terakhir, jangan lupakan tipe dari search intent dari user, apakah search intent-nya:
- Navigational
- Transactional
- Informational
- Commercial
Yuk Optimasi Long Tail Keyword!
Jika kita adalah pemilik situs/SEO specialist yang baru saja mengembangkan SEO suatu situs, maka long tail keyword adalah pilihan terbaik untuk dioptimasi karena seed keyword biasanya sudah dikuasai oleh kompetitor/brand yang melakukan optimasi lebih awal dan trust mereka di masyarakat sangat besar.
Long tail keyword punya kelebihan daripada seed keyword seperti search intent yang lebih jelas dan persaingan yang lebih longgar.
Jangan lupa untuk mengoptimasi long tail keyword, baik keyword tersebut dijadikan topik utama/judul atau pun sub topik/sub judul saat situs kita masih kecil atau pun sudah besar.
Pembahasan short tail keyword vs long tail keyword bisa dilihat di sini!
Happy optimizing!