Microblogging adalah salah satu jalan cuan dari menulis selain blogging (blog dan microblog itu berbeda). Bahkan tanpa kita sadari, ternyata kita telah melakukan microblogging, misalnya bikin thread di Twitter atau bikin konten di LinkedIn.
Apakah microblogging ini penting? Apa saja kelebihan dan kekurangannya? Bagaimana cara microblogging yang benar?
Microblogging adalah teknik blogging atau pembuatan konten secara singkat, cepat, dan rutin dengan jumlah kata/karakter yang sedikit dan terbatas di platform microblog. Berbeda dengan blog.
Microblogging sangat cocok untuk content writer pemula, terutama yang belum terbiasa menulis artikel panjang. Mereka bisa mulai latihan dengan menulis tulisan/artikel pendek seperti di platform microblog.
Microblog seperti Twitter dan LinkedIn bisa menyajikan interaksi secara real-time, apalagi jika kamu punya audiens setia yang engage dengan kontenmu.
Kita bisa tes secara cepat juga di microblog. Misalnya, di antara sub topik, mana konten mikroblog yang lebih laku engagement-nya.
Platform microblog biasanya adalah jenis website media sosial seperti Twitter, sehingga kamu tidak perlu khawatir soal teknis website-nya dan jumlah audiens di dalam platform-nya.
Perusahaan atau brand bisa melakukan microblogging untuk menyampaikan informasi secara cepat, contohnya adalah breaking news tentang peluncuran produk baru atau press release setelah blunder untuk manajemen krisis.
Jumlah kata di microblog dibatasi. Contohnya di Twitter, maksimal adalah 140 kata per cuitan. Untuk itu, kita bisa membuat Thread untuk mengakali jumlah kata tersebut.
Cara membuat Thread di Twitter adalah terus membalas cuitanmu sendiri.
Pemilik platform microblogger bukan dirimu sendiri, sehingga kamu harus tunduk dengan aturan dari pemilik platform microblog-nya.
Selain itu, jika pemilik platform tidak mengikuti aturan dari pemerintah, maka microblog-nya berpotensi diblokir.
Microblog tidak banyak cara monetisasinya. Contohnya adalah tidak bisa monetisasi dengan Google Adsense.
Namun, microblog juga bisa monetisasi dengan cara affiliate marketing.
Pada dasarnya, manfaat microblogging sudah terlihat di bagian kelebihan microblogging.
Manfaat microblogging adalah bisa menjangkau dan engage lebih cepat dengan audiens karena platform microblog sudah punya user yang banyak sekali.
Karena audiens yang banyak, maka kamu bisa:
Beberapa contoh platform microblog:
Pemilik situs ini suka microblogging di LinkedIn dan Twitter sebagai sarana off-page SEO.
Pada dasarnya, cara microblogging sama seperti blogging pada umumnya, yaitu:
Melakukan microblogging bisa dilakukan kapan saja. Namun, kembali lagi kepada konsistensi.
Banyak kok content creator yang memanfaatkan microblogging untuk penghidupan mereka, apalagi kalau konten dari mereka sering viral. Tinggal menunggu tawaran seperti endorse.
Jadi, apakah kamu siap untuk microblogging? Atau lebih senang menulis yang panjang-panjang seperti blog post?
Apa pun pilihanmu, semoga kamu menikmatinya ya 🙂
Referensi:
https://blog.hubspot.com/marketing/micro-blogging
Kamu lagi cari motor bukan sembarangan motor? Motor kelas premium yang berbeda dengan yang lainnya?…
Freelancer berbeda dengan pekerja umumnya karena penghasilannya tidak pasti. Pas ada projek, cuan gede-gedean, giliran…
Google ads atau SEM adalah kanal digital marketing yang bisa digunakan untuk cepat mendapatkan awareness…
Apakah profesi SEO Specialist akan Digantikan oleh AI? Di zaman sekarang ini, siapa yang tidak…
Gagal verifikasi Google ads pasti jadi momok tersendiri bagi praktisi SEM/digital marketing. Apalagi, konsekuensi dari…
Sebagai praktisi yang sudah hampir 4 tahun berkarir di SEO, pemilik blog ini ingin sedikit…