Bagaimana Cara Latihan Menulis? Berikut Panduannya!
Apa pun bidang yang ditekuni, pastinya butuh latihan. Seorang pemain sepak bola harus latihan sepak bola agar bisa jadi jago. Begitu pula dengan penulis. Mereka harus sering latihan menulis agar kemampuan menulisnya terasah.
Pertanyaannya. Bagaimana cara latihan menulis ya? Berikut latihan yang bisa kamu lakukan.
1. Free Writing
Latihan menulis artikel yang paling mudah untuk dilakukan adalah free writing, teknik menulis bebas yang sesuai dengan apa yang ada di benak pikiranmu tanpa adanya penyuntingan meski ada kesalahan sekalipun.
Penulis pemula paling cocok menggunakan metode ini karena biasanya belum terbiasa menulis secara struktural atau kurang luwes kalau ada aturan yang mengekangnya.
Bagaimana dengan niche-nya? Sesuai dengan preferensi saja.
2. Rutin Membaca Buku atau Referensi Lain
Latihan membaca juga merupakan latihan menulis artikel loh. Mengapa? Karena sebagai penulis, pasti kita harus membaca referensi seperti buku, situs, jurnal, dll.
Dengan rutin membaca, kita juga bisa tahu berbagai gaya penulisan, terutama dari penulis berpengalaman atau penulis lain yang punya sudut pandang unik.
Sebelum memulai untuk menulis, coba rutinkan diri untuk membaca terlebih dahulu, paling tidak membaca media digital kalau tidak ada buku fisik.
3. Belajar Tata Bahasa
Mempelajari tata bahasa juga termasuk latihan menulis loh. Memangnya apa yang mau ditulis kalau kita saja tidak tahu bagaimana tata bahasa yang benar, mau itu bahasa Indonesia atau pun bahasa asing.
Untuk awal-awal, tidak apa-apa salah tata bahasa dalam menulis, apalagi kalau draft pertama. Namun, jangan lupa untuk memperbaiki tulisan dengan tata bahasa yang benar setelah draft pertama rampung.
Meski demikian, ada kasus khusus di mana tata bahasa disengajakan untuk salah. Contohnya adalah membuat gimmick dalam iklan.
4. Target Berapa Kata per Hari
Dalam latihan menulis, kita bisa mengeset berapa target kata per harinya.
Dari berbagai sumber di internet, banyak yang menyarankan untuk menulis 1000 kata per hari. Namun, menurut hemat penulis, jangan langsung menulis sebanyak itu kalau belum terbiasa.
Mulailah menulis secara bertahap dan konsisten sesuai dengan kesanggupan. Kalau memang sanggup 300 kata per hari, ya tidak masalah. Yang penting naikkan lagi jumlah kata per harinya jika menulis 300 kata terasa cepat dan tidak menantang.
Lama-lama, akan jadi 1000 kata, bahkan 5000 kata per hari (ini level profesional seperti novelis).
5. Menulis di Jam dan Tempat yang Sama
Saat latihan menulis, biasakan untuk menulis di jam dan tempat yang sama setiap harinya untuk membangun alam bawah sadar bahwa kita nyaman menulis di “kondisi” tersebut.
Penulis pernah membahas di tautan ini bahwa waktu menulis terbaik adalah di pagi hari, namun kamu bebas latihan menulis kapan saja sesuai dengan kenyamananmu.
Untuk tempat juga senyamanmu saja, mau itu di kafe, rumah, dll. Namun, saran penulis jangan di kasur/tempat tidur agar otak tidak mengartikan bahwa tempat tidur adalah tempat untuk bekerja. Tentu saja tempat tidur adalah tempat khusus untuk tidur saja.
6. Belajar Self Editing
Di dunia yang ideal, kita punya editor untuk membantu penulisan yang kita lakukan. Namun, kenyataannya, ada juga di mana perusahaan yang meminta pekerjaan penulis dan editor itu disatukan. Yah, memang sebaiknya dipisah karena cara kerja otak manusia saat menulis dan menyunting itu berbeda, namun itulah dunia nyata.
Karena inilah, latihan menulis juga termasuk self editing atau dengan kata lain setelah draft pertama beres, jangan langsung dipublikasi atau diserahkan ke editor jika ada. Namun, kita melakukan proses penyuntingan sendiri terlebih dahulu.
Percaya deh, di draft pertama pasti ada saja yang salah, bahkan kita bisa kaget seperti “kok tadi aku nulis seperti ini ya?”.
7. Evaluasi Tulisan Hasil Latihan secara Berkala
Kalau latihan tanpa evaluasi hasilnya juga tidak terukur kan ya. Karena itulah, penting untuk mengukur performa dari tulisan yang kita buat.
Performa konten yang bisa kita lihat di Google Analytics adalah:
- Engagement time (seberapa lama orang membaca artikel)
- Klik jika ada call to action (pasang UTM agar bisa di-track)
- Scroll depth
Kita juga bisa bertanya atau meminta komentar ke orang lain soal konten yang kita buat, terutama yang sesuai dengan target audience persona untuk mengetahui bagaimana kualitas konten yang kita buat. Bersiap untuk menghadapi feedback negatif ya. Tidak semua orang akan memuji tulisan yang kita buat.
Selain tiga hal di atas, kecepatan menulis juga bisa jadi bahan evaluasi.
Kalau Mau Jago Menulis, maka harus Latihan!
Tidak ada yang namanya orang tiba-tiba hebat. Semua orang, bahkan pemain/ahli terbaik di bidang apa pun pasti latihan. Tanpa latihan, kita akan kehilangan sentuhan.
Latihan menulis adalah kunci agar penulis bisa terus berkembang dan menignkatkan kemampuan menulisnya.
Untuk pemula, latihan menulisnya bisa dengan free writing pengalaman sendiri dan satu tulisan per hari tanpa batasan kata. Nikmati dulu enaknya menulis agar tidak mengalami jenuh.
Semangat untuk konsisten dan latihan menulis 🙂
Happy writing!