4 Bahaya Meremehkan Lawan dan Solusinya
4 Bahaya Meremehkan Lawan dan Solusinya
Pernah meremehkan lawan? Dalam laga sebelum final SEA Games 2023 antara Indonesia dan Thailand, penulis membaca tentang pemain Thailand yang mengatakan bahwa supporter Indonesia tidak perlu datang karena medali emas akan menjadi milik Thailand. Padahal, bahaya meremehkan lawan itu nyata!
Kelihatannya percaya diri betul. Mungkin karena sejarah? Kenyataannya, Indonesia terkesan diremehkan. Akhirnya…. siapa yang tertawa setelah pertandingan final? Indonesia 🙂
Percaya diri tentu saja harus, tetapi tidak boleh sampai meremehkan lawan. Berikut bahaya dari meremehkan lawan!
Bahaya Meremehkan Lawan
a. Mudah Lengah
Bahaya meremehkan lawan adalah kesempatan untuk terjadinya kelengahan semakin terbuka karena kita tidak menganggap lawan adalah sesuatu yang berbahaya. Semakin fokus kita, akan semakin kecil peluang untuk lengah dan sebaliknya.
Satu kelengahan saja bisa berdampak untuk kemenangan atau kekalahan tim.
b. Kurang Punya Perencanaan yang Matang
Saat meremehkan lawan, kita bisa menganggap kalau kekuatan maksimal dan perencanaan yang matang itu tidak diperlukan. Hal ini dapat berakibat fatal.
Tim yang diremehkan, jika punya strategi/rencana yang matang bisa “menusuk” tim yang sama sekali tidak ada rencana atau rencananya tidak matang.
c. Kalau Kalah dengan Lawan yang Diremehkan, Malunya akan Sangat Terasa
Pernah meremehkan ujian sekolah? “Ah ini mah gampang, ntar juga dapet 100”, eh kenyataannya malah dapat 50. Malunya sangat terasa kan? Apalagi kalau sudah pamer dan belagak depan orang-orang.
Begitu juga saat kalah karena meremehkan lawan. Usai pertandingan, mungkin kita tidak punya muka hanya untuk sekedar salim dengan lawan yang diremehkan/dianggap sepele.
d. Memicu Konflik
Kalau lawan yang diremehkan tidak tahu kalau mereka diremehkan ya bagus. Tapi kalau tahu? Siap-siap andai ada yang terpancing emosinya, sehingga permainannya lebih menjurus kasar dan bisa memicu konflik, bahkan tali silaturahmi putus.
Tidak ada manusia yang mau direndahkan di dunia ini. Jadi, kalau siap meremehkan, siap juga untuk “diterkam”.
Cara agar Tidak Meremehkan Lawan
Beberapa cara ini dapat digunakan untuk menghindari bahaya meremehkan lawan atau dengan kata lain cara agar tidak meremehkan lawan:
- Hormati lawan
- Berikan yang terbaik sebagai bentuk hormat. Jangan nge-poor dengan sengaja
- Jangan menilai lawan hanya dari luar atau tampang saja
- Rendah hati
- Tidak ada yang pasti di dunia ini, termasuk pertandingan dalam olahraga
- Kalau ada sanjungan, jangan jadikan sebagai bahan untuk meremehkan lawan, tetapi untuk menambah kepercayaan diri
- Terapkan peribahasa “di atas langit masih ada langit”
Jangan Pernah Meremehkan Lawan!
Bahaya meremehkan lawan itu nyata! Kalau jadi kenyataan, sakitnya bukan main, apalagi rasa malunya. Coba bayangkan ulasan pertandingan sepak bola yang memalukan karena kekalahan.
Jadi, mari lebih hormati lawan dan kurangi meremehkan lawan. Percaya diri boleh, tetapi tidak boleh sampai meremehkan lawan.
Lebih baik jadi pribadi seperti air tenang menghanyutkan dibanding air beriak tanda tak dalam 🙂
Pingback: 6 Cara Menulis Ulasan Pertandingan Sepak Bola – Selamat datang di situs yang dikelola oleh Faris Yudza Ghifari