Pengalaman Mengikuti Simak UI Pascasarjana – Bukan Simak UI Namanya kalau Tidak Menantang!
Setelah 4 tahun berlalu sejak lulus sarjana, aku memutuskan untuk melanjutkan studi S2 karena tertarik dengan ilmu komunikasi. Karena aku bekerja di Jakarta, maka aku memutuskan untuk mencoba masuk ke UI. Salah satu syarat masuknya adalah lulus dari Simak UI Pascasarjana. Artikel ini akan menceritakan pengalamanku dalam mengikuti Simak UI Pascasarjana yang baru saja hari ini terlaksana.
Saat SMA dulu, aku gagal di Simak UI untuk masuk ke program S1, semoga untuk jalur S2, aku bisa lolos.
Berikut pengalamanku saat ikut Simak UI Pascasarjana.
Mendaftar ke Jurusan Magister yang Diinginkan
Sebelum mengikuti ujian, aku mendaftar dulu ke jurusan yang kuinginkan di situs resmi penerimaan UI untuk memastikan bahwa jurusan yang kuinginkan sedang buka atau tidak.
Setelah mengetahui bahwa jurusannya buka, aku melakukan registrasi di tautan ini. Kamu harus membuat akun dulu baru bisa mendaftar.
Setelah membayar dan mengunggah dokumen persyaratan, aku menunggu kartu ujian untuk bisa diunduh. Kira-kira h-3 ujian baru kartu tersebut bisa di-download.
Persiapan Simak UI Pascasarjan
Kalau kata teman-temanku yang sudah lulus atau pun sedang menjalani program magister di UI, katanya persaingan dan keketatannya tidak seketat S1. Bahkan, ada temanku yang bilang kalau pun aku tidak belajar pun, pasti lulus dan bisa diterima.
Ah, aku sih tidak percaya dengan hal tersebut. Aku punya prinsip you get what you work for, not what you wish for.
Setelah googling, ternyata ada juga bimbel khusus Simak UI Pascasarjana dan harganya mahal banget. Mungkin memang setara risk-to-reward ratio-nya.
Aku mencoba untuk belajar otodidak dulu, lalu ternyata ketemu tryout.id, sebuah platform tryout untuk berbagai ujian. Meski tidak sepenuhnya bagus, tapi tidak jelek juga, namun dengan harga 59000 rupiah per tahun, biaya yang dikeluarkan sangat-sangat worth it.
Dari situs tersebut, aku mengerjakan soal pada tipe TPA Pascasarjana dan Simak UI Pascasarjana. Grinding seperti jaman SMA dulu ketika mau masuk S1 di ITB. Kira-kira aku mempersiapkan dengan latihan soal dalam waktu sebulan, sembari dengan bekerja dan mengurus keluarga.
H-1 Simak UI Pascasarjana, aku menyiapkan ruang, kemeja, tempat duduk, kertas untuk corat-coret, spidol, dan pulpen karena kode soal harus ditempel pada pakaian. Mengetes kamera laptop juga termasuk persiapannya, bersamaan dengan laptop darurat andaikan laptopku mati di tengah ujian (Alhamdulillah tidak ada kendala).
Suasana saat Ujian Simak UI Pascasarjana
a. TPA
Yah, suasananya mengingatkanku saat SBMPTN dulu. Cukup menegangkan. Bedanya, saat SBMPTN dulu, aku masih jomblo. Sekarang hamdalah sudah berkeluarga. Ada istri yang menyemangati dengan afeksi seperti kecupan di pipi, pelukan, dan ucapan good luck sebelum ujian. Tentunya hal ini penting bagiku agar bisa mengerjakan ujian dengan lancar dan punya afirmasi positif.
Berbeda dengan Simak UI jaman S1 dulu di mana peserta harus pergi ke suatu tempat/sekolah untuk ikut ujian offline. Untuk Simak UI Pascasarjana, ujiannya dilakukan secara daring.
Sebagai informasi, TPA Simak UI Pascasarjana sistemnya sama dengan SBMPTN dulu, yaitu +4 untuk jawaban benar, 0 untuk tidak menjawab, dan -1 jika jawabannya salah.
Peserta baru bisa login 15 menit sebelum ujian dimulai, jadi aku stand by dari setengah jam sebelum ujian dimulai. Untungnya, aku tidak telat bangun karena ujiannya dilakukan di hari Minggu dan saat sedang puasa. Saat persiapan, aku juga sembari membaca peraturan saat ujian.
Bukan Simak UI namanya kalau tidak sulit. Ujiannya ada 2 bagian, yaitu TPA dan bahasa Inggris.
Aku yang dulu terkenal karena kemampuan kuantitatif yang bagus, justru pada TPA Simak UI kali ini mengisi paling banyak di bagian logika/penalaran. Justru kali ini bagian verbalnya cukup sulit karena ada diksi yang kurang familiar/jarang dipakai pada kehidupan sehari-hari.
Pada bagian kuantitatif, ada matematika SMA yang sudah lama tidak aku lihat. Namun, Alhamdulillah ternyata aku masih ingat cara mengerjakannya. Ingin sekali rasanya bikin meme Thor dengan pernyataan “I still worthy”. Namun, rasanya benar-benar bak dihantam kenyataan. Ternyata otakku sepertinya sudah “berkarat” sedikit kalau ketemu matematika karena pekerjaanku sekarang adalah SEO Specialist atau content writer yang kurang erat dengan perhitungan kuantitatif, namun dekat dengan analisa data.
Adrenalin seperti waktu ujian yang sudah mau habis, akhirnya aku merasakannya lagi hari ini. Dari 3 jenis TPA, aku harus menyelesaikannya kurang dari 1 jam (60 menit). Sangat menantang. Meski pada akhirnya ada bagian yang tidak kujawab (ya daripada salah, lalu dapat pengurangan nilai). Aku tetap berusaha untuk menerima dengan lapang dada.
Setelah bagian TPA beres, ada jeda setengah jam untuk istirahat. Aku memanfaatkan momen tersebut untuk menenangkan diri dengan mengobrol bersama istriku.
b. Bahasa Inggris
Lanjut lagi, sekarang waktunya bahasa Inggris. Jika diperhatikan, tesnya mirip dengan TOEFL ITP, namun tidak ada sesi listening.
Meski skor TOEFL ITP-ku yang terakhir adalah 560-an, ternyata Simak UI Pascasarjana bahasa Inggris ini bisa aku akui terbilang cukup menantang.
Wacananya cukup banyak makna implisit yang jawabannya mirip-mirip. Aku jadi ingat di jaman SMP dulu, hanya ada 2 orang di kelas yang lulus/di atas KKM karena ulangan Bahasa Inggrisnya berisikan wacana yang panjang dan berat. Bahkan menurutku, Simak UI Pascasarjana di bahasa Inggris bagian reading comprehension-nya 1 tingkat lebih tinggi daripada TOEFL ITP biasa.
Karena tidak ada aturan pengurangan poin jika salah menjawab, aku mengisi semua tanpa ragu.
Setelah Ujian Simak UI Pascasarjana Beres
Setelah ujian beres, aku iseng mengecek jawaban yang kuganti, dan ternyata jawabanku sebelumnya benar :). Memang harusnya prinsip datang, kerjakan, lupakan itu perlu diterapkan setelah ujian.
Aku langsung bertemu istri setelah ujian dan curhat banyak, apalagi hal ini mirip nostalgia ketika masa sekolah dulu.
Apa pun hasilnya, aku serahkan kepada Allah SWT sekarang. Ikhtiar sudah, tinggal tunggu hasilnya dengan tawakal.
Semoga Aku Lulus!
Artikel ini akan aku update setelah pengumuman kelulusan Simak UI Pascasarjana pada tanggal 3 Mei 2024 jam 4 sore. Stay tune jika penasaran 🙂
Harapannya ya jelas. Aku berhasil lulus dan tembus ke S2 Ilmu Komunikasi UI 🙂
Good luck untuk pejuang Simak UI lainnya!
Ohh ya, untuk passing grade, tidak ada informasi soal SIMAK UI Pascasarjana, cukup berbeda dengan S1. Hal ini dikonfirmasi sendiri oleh admin SIMAK UI. Mereka bilang, passing grade untuk SIMAK UI Pascasarjana memang tidak disebarkan ke publik.
Update: Alhamdulillah aku diterima di S2 Ilmu Komunikasi UI jalur SIMAK. Terima kasih semua yang telah mendoakan saya :). Ceritanya ada di tautan ini!