Content Writing

Majas Innuendo – Mengecilkan Fakta!

Terdapat sindiran halus (ironi dan satire) dan kasar (sinisme dan sarkasme). Namun, tahukah kamu bahwa ada satu jenis sindiran lagi, yaitu majas innuendo.

Majas sindiran yang satu ini punya ciri khasnya sendiri loh. Yuk kita telusuri!

Apa Itu Majas Innuendo?

Majas innuendo adalah sebuah majas sindiran berupa mengecilkan fakta yang ada. Jadi, cukup berbeda dengan ironi yang benar-benar memakai kebalikan atau sinisme yang frontal dan maknanya tersurat.

Selain itu, mirip dengan satireinnuendo juga kerap dipakai di media sosial, terutama untuk menyindir orang-orang sukses yang lupa bahwa mereka punya privilege atau unfair advantage.

Ciri-Ciri Majas Innuendo

Ciri-ciri majas innuendo yang khas selain mengecilkan fakta yang ada adalah maknanya tersirat. Jadi, setelah mendengarkan majas innuendo, bisa saja orangnya “loading” dulu untuk mencerna sindirannya.

Cara Membuat Kalimat/Kata-Kata dengan Majas Innuendo

Cara membaut kalimat/kata-kata dengan majas innuendo itu cukup mudah. Cukup temukan sebuah fakta, lalu “kecilkan”. Namun, pastikan bahwa yang kamu “kecilkan” itu beneran masih fakta. Kalau tidak faktual? Jatuhnya kita akan membuat hoax/fitnah.

Contoh Kalimat/Kata-Kata dengan Majas Innuendo

Berikut contoh kalimat/kata-kata dengan majas innuendo:

  • Pantas bob cepat financial freedom, ternyata dia bukan sandwich generation
  • Si A nilainya 100 karena berhasil pakai bocoran tanpa ketahuan
  • Dodor sukses menjadi komisaris karena skill menjilatnya yang luar biasa
  • Uri tidak dipecat-pecat meski performanya jelek karena pegang aib bos
  • Cubitan kecil saja kok sakit sekali ya?
  • Wah mereka juara? Iya lah, kan ada panitia dari pihak mereka
  • Ini hari yang buruk saja, bukan hidup yang buruk
  • Drop out saja bisa sukses, ternyata si C itu anaknya crazy rich

Jadi, paham kan mengapa majas innuendo cukup laku di media sosial? Dari contohnya cukup terlihat 🙂

Mengecilkan Fakta bukan Berarti Bukan Fakta

Majas innuendo mengecilkan fakta yang ada, tetapi ingat bahwa majas ini hanya “mengecilkan”, bukan membuat apa yang mereka sindir menjadi hoax. Berbeda dengan ironi yang justru adalah kebalikan dari apa yang diucapkan.

Biasanya orang-orang menggunakan majas innuendo ketika melihat ketidakadilan dalam hidup mereka. Jadi, jangan sembarangan meresponnya.

Kalau kita disindir dengan majas innuendo? Andai faktual, terimalah dengan bijak. Jika hoax? Jangan lupa untuk memperingatkan penyebarnya, beserta dengan bukti bahwa sindirannya salah.

Author

Faris Yudza Ghifari, S.Si. (Certified Impactful Writer)

Faris Yudza Ghifari. Digital Marketing & Website Associate di PrimeCare Clinic. Berpengalaman di niche kesehatan, pemasaran, dan engineering (alat laboratorium dan energi terbarukan)

Share
Published by
Faris Yudza Ghifari, S.Si. (Certified Impactful Writer)

Recent Posts

Kenapa Kamera CCTV Tidak Ada Rekaman? Ketahui Penyebab dan Solusinya

Rekaman dari kamera CCTV sangat penting untuk menjaga keamanan rumah, kantor, atau tempat usaha. Bayangkan…

7 days ago

Berapa Lama Hasil dari SEO Terlihat? Ini Jawaban dari Pengalaman

Klise dalam dunia SEO ketika ditanya kapan hasilnya kelihatan adalah: "masih lama", "sabar, ini investasi…

4 weeks ago

Revisi Faktur Pajak Google Ads – Bisa atau Tidak?

Sebagai advertiser, kamu mungkin saja dapat pengalaman tidak enak, contohnya dalam Google ads, kamu mungkin…

4 weeks ago

Owned Media – Media Dimana Kita punya Kontrol Penuh

Dalam konsep model PESO, O adalah owned media. Wah, maksudnya apa tuh "media yang dimiliki"? Yuk…

4 weeks ago

Leads Bertanya tentang Lowongan Kerja dari Ads? Apakah Wajar?

Saat sedang menganalisa performa meta ads atau Google ads, terkadang bisa saja ada yang menanyakan…

4 weeks ago

himmatulboost.com, Blog Belajar Pengembangan Diri di Bidang Digitalisasi

Sekarang ini, dunia digital itu udah berkembang banget. Nggak heran, kalau kerjaan di bidang digital…

1 month ago