Majas Ironi – Sindiran dengan Kebalikan
Salah satu cara menyindir seseorang atau objek adalah dengan majas ironi. Biasanya majas yang satu ini banyak beredar pada media sosial karena gayanya yang mengglitik (seperti satire) dan tidak frontal.
Kalau kamu ingin menyindir dengan halus, maka majas ironi bisa jadi pilihan yang tepat.
Apa itu ironi? Apa saja contohnya dan bagaimana cara membuatnya?
Apa Itu Ironi?
Menurut KBBI, ironi adalah kejadian atau situasi yang bertentangan dengan yang diharapkan atau yang seharusnya terjadi, tetapi sudah menjadi suratan takdir.
Sementara itu, ironi dalam perspektif majas adalah majas yang menyatakan makna yang bertentangan dengan makna sesungguhnya, misalnya dengan mengemukakan makna yang berlawanan dengan makna yang sebenarnya dan ketidaksesuaian antara suasana yang diketengahkan dan kenyataan yang mendasarinya.
Wah belibet ya? Intinya, ironi adalah sindiran berupa menyatakan kebalikan dari suatu fakta/kenyataan.
Ciri-Ciri Ironi
Beberapa ciri-ciri ironi, antara lain:
- Punya makna tersirat (tapi mudah ditebak kok)
- Berkebalikan dengan fakta lapangan
- Halus, tidak frontal atau kasar
- Terkesan memuji, padahal kebalikannya (tapi tidak kasar sepert sarkasme)
Mengapa Ironi Cukup Banyak Digunakan di Media Sosial?
Bersama dengan satire, ironi cukup populer di media sosial karena sindiran ini cukup lucu dan makna tersiratnya mudah sekali ditebak.
Kita pasti terkadang melihat cuitan di Twitter di mana sebuah sindiran berhasil mendapatkan engagement yang tinggi atau video ironi masuk FYP di Tiktok. Hal ini karena ironi yang kritik bersifat savage dan disukai oleh anak muda.
Lagipula, banyak juga orang yang tidak berani frontal/terang-terangan dan lebih memilih untuk menyindir dengan ironi lewat akun kedua (2nd account) media sosialnya. Jadi wajar saja kalau banyak sindiran di media sosial, apalagi di akun anonim/alter.
Bagaimana Cara Membuat Kata-Kata/Kalimat dengan Majas Ironi?
a. Pastikan Dulu Siapa Target yang Ingin Disindir
Meski ironi termasuk sindiran halus, belum tentu semua orang akan menerimanya. Lagipula memang tidak semua orang bisa menerima kritik dengan baik.
b. Tentukan Media untuk Menyampaikan Kata-Kata/Kalimat dengan Majas Ironi
Media dari penyampaian sindiran dengan ironis bisa dalam bentuk lisan atau pun tulisan.
Jika menggunakan media lisan, pastikan gesturmu mendukung ironi yang kamu sampaikan, tetapi jangan sampai mengejek seperti sarkasme/sinisme.
c. Temukan Fakta dan Kebalikannya untuk Digunakan pada Ironi
Setelah tahu target orang yang ingin diberikan sindiran berupa ironi dan media penyampaianya, temukan fakta, lalu kebalikannya.
Contohnya, kalau kamu ingin memberikan penyampaian ironi untuk orang yang suka datang terlambat, maka kamu bisa pakai diksi kepagian atau cepat sekali. Misal: “wah cepat sekali datangnya, sudah telat 5 menit loh!”
Contoh Kata-Kata/Kalimat dengan Majas Ironi
Dari cara membuat kata-kata/kalimat dengan majas ironi sebenarnya banyak contoh yang bisa kita buat loh. Yang terpenting adalah temukan fakta dan kebalikannya, selayaknya kata dan antonimnya.
- Bangunnya pagi sekali nak, sudah mau adzan Dzuhur loh!
- Wah, ngecas laptopnya cepat sekali, bahkan sampai sudah 3 kereta lewat baru selesai
- Besar sekali bola ini, mungkin baskom saja muat
- Keras sekali pukulannya, bahkan sampai tidak ada rasanya, geli!
- Sejahtera sekali penduduknya, cuma pejabatnya saja yang makan mewah
Kalau kamu menemukan fakta atau kata sifat dan tahu antonimnya, maka akan mudah sekali untuk membuat kata-kata/kalimat dengan majas ironi.
Gunakan Majas Ironi dengan Bijak!
Meski populer di media sosial, penggunaan majas ironi juga perlu pertimbangan karena makna tersirat itu menimbulkan persepsi yang berbeda pada tiap orang.
Jika ada yang tersinggung dan ia tidak senang, bisa jadi kita yang menyindir justru bakal kena getahnya.
Jadi, pakailah majas ironi dengan bijak, sekalipun itu merupakan bentuk sindiran yang halus!
Happy writing!