Content WritingSEOSocial Media Marketing

Content Repurposing – “Mendaur Ulang” Konten

Apakah kamu pernah mendengar tentang content repurposing? Misalnya, dari blog post-mu yang format utamanya adalah tulisan, diolah lagi oleh desainer grafis untuk membuat carousel atau infografis di media sosial.

Tanpa disadari, mungkin saja kita pernah melakukan content repurposing.

Yuk kita menyelam lebih dalam!

Apa itu Content Repurposing?

Content repurposing adalah sebuah proses di mana suatu konten yang sudah ada dibuat ulang lagi dengan format yang berbeda. Misalnya, artikel di-repurposing menjadi sebuah poster.

Bisa dikatakan, content repurposing adalah “mendaur ulang” konten.

Contoh Content Repurposing

Berikut beberapa contoh content repurposing:

  • Blog post menjadi carousel di Instagram
  • Video YouTube menjadi press release
  • Infografis menjadi video
  • Carousel menjadi Thread di Twitter
  • Artikel menjadi e-mail promosi

Jadi, jangan heran kalau dalam content repurposing, akan banyak tek-tokan atau kerja sama antar kanal marketing. Contohnya, pada content repurposing untuk blog post menjadi carousel di Instagram, SEO akan bekerja sama dengan social media manager.

Manfaat Content Repurposing

a. Menghemat Waktu, Tenaga, dan Biaya

Karena content repurposing biasanya memakai konten yang sudah ada, maka manfaat content repurposing adalah menghemat waktu dan biaya untuk mendapatkan ide sampai publikasinya.

Mencari ide baru pastinya butuh waktu dan tenaga, serta biaya. Karena itu, content repurposing bisa digunakan untuk menghemat banyak hal bagi tim kreatif.

b. Meningkatkan Performa Kanal Marketing

Kalau konten di format tertentu sangat works atau justru tidak works, coba saja untuk di-repurpose menjadi forma lain. Barangkali sama-sama berhasil, atau ternyata performanya kurang. Contohnya, ada text based lebih bagus daripada visual based dan sebaliknya.

c. A/B Testing

Content repurposing juga bisa menguji apakah suatu ide konten sebaiknya dikemas dalam format atau bentuk apa.

Contohnya, kita bisa cek apakah dalam bentuk Thread atau Video YouTube, mana performa yang lebih baik? Performanya bisa memakai parameter seperti view atau konversi.

d. Menjangkau Audiens Baru

Beda platform, beda juga audiensnya. Content repurposing bisa digunakan untuk menjangkau audiens lebih luas. Jadi, jangan hanya memakai satu kanal saja.

Bagaimana Cara Content Repurposing dengan Benar?

a. Cek dan Pilih Konten Apa yang Mau Dipakai

Pertama, cek dulu apa konten yang dipakai serta justifikasinya. Apakah suatu konten punya performa baik, buruk, atau netral/rata-rata?

Konten yang bagus bisa di-repurpose untuk menguji apakah bisa bagus di bentuk lain atau konten yang jelek justru bisa punya performa yang lebih baik dengan format lainnya.

Jadi, cek dan pilih dulu konten apa yang mau dipakai. Tidak semua bisa dipakai karena ada keterbatasan sumber daya manusia, waktu, tenaga, dan uang.

b. Menentukan Format untuk Repurpose

Setelah itu, tentukan format apa yang mau dipakai untuk konten yang mau di-repurpose. Apakah dalam bentuk video? gambar? teks?

Coba cek mana yang kira-kira paling cocok formatnya.

c. Cek Ketersediaan Sumber Daya

Meski lebih hemat, content repurposing tetap memakan waktu, tenaga, dan uang. Jadi, cek juga ketersediaan sumber daya yang ada.

Percuma juga sudah pas mau repurpose bikin video, tapi ternyata tidak ada videografer.

d. Pantau Performa

Tidak berhenti sampai publikasi. Pantau performa konten yang sudah di-repurpose.

Dari performanya, kita bisa menentukan langkah content repurposing selanjutnya.

Kapan Waktu Content Repurposing yang Tepat?

Waktu yang tepat adalah ketika telah banyak konten yang dipublikasikan dan mengetes mana bentuk konten yang performanya paling bagus/jelek.

Apakah Kamu Pernah Melakukan Content Repurposing?

Sebagai content marketer atau orang marketingcontent repurposing adalah cara praktis untuk memanfaatkan dan mendaur ulang ide-ide konten yang sudah ada dan direalisasikan.

Jadi, sangat disayangkan kalau kita tidak melakukan content repurposing, apalagi kalau konten kita sudah banyak atau belum tahu format konten apa yang baik dan buruk untuk kanal kita.

Semangat bikin konten 🙂

Referensi:

https://www.optimizely.com/optimization-glossary/content-repurposing/

https://www.semrush.com/blog/repurposing-content/

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *