Microblogging – Kelebihan dan Kekurangan, serta Caranya
Microblogging adalah salah satu jalan cuan dari menulis selain blogging (blog dan microblog itu berbeda). Bahkan tanpa kita sadari, ternyata kita telah melakukan microblogging, misalnya bikin thread di Twitter atau bikin konten di LinkedIn.
Apakah microblogging ini penting? Apa saja kelebihan dan kekurangannya? Bagaimana cara microblogging yang benar?
Apa Itu Microblogging?
Microblogging adalah teknik blogging atau pembuatan konten secara singkat, cepat, dan rutin dengan jumlah kata/karakter yang sedikit dan terbatas di platform microblog. Berbeda dengan blog.
Kelebihan Microblogging
a. Cocok untuk Content Writer Pemula
Microblogging sangat cocok untuk content writer pemula, terutama yang belum terbiasa menulis artikel panjang. Mereka bisa mulai latihan dengan menulis tulisan/artikel pendek seperti di platform microblog.
b. Interaksi dengan Target Pembaca secara Real Time
Microblog seperti Twitter dan LinkedIn bisa menyajikan interaksi secara real-time, apalagi jika kamu punya audiens setia yang engage dengan kontenmu.
c. A/B Test bisa lebih Cepat Terlihat
Kita bisa tes secara cepat juga di microblog. Misalnya, di antara sub topik, mana konten mikroblog yang lebih laku engagement-nya.
d. Platform yang sudah Mature
Platform microblog biasanya adalah jenis website media sosial seperti Twitter, sehingga kamu tidak perlu khawatir soal teknis website-nya dan jumlah audiens di dalam platform-nya.
e. Penyampaian Informasi lebih Cepat
Perusahaan atau brand bisa melakukan microblogging untuk menyampaikan informasi secara cepat, contohnya adalah breaking news tentang peluncuran produk baru atau press release setelah blunder untuk manajemen krisis.
Kekurangan Microblogging
a. Jumlah Kata Terbatas
Jumlah kata di microblog dibatasi. Contohnya di Twitter, maksimal adalah 140 kata per cuitan. Untuk itu, kita bisa membuat Thread untuk mengakali jumlah kata tersebut.
Cara membuat Thread di Twitter adalah terus membalas cuitanmu sendiri.
b. Pemilik Platform bukan Milik Microblogger
Pemilik platform microblogger bukan dirimu sendiri, sehingga kamu harus tunduk dengan aturan dari pemilik platform microblog-nya.
Selain itu, jika pemilik platform tidak mengikuti aturan dari pemerintah, maka microblog-nya berpotensi diblokir.
c. Tidak Banyak Cara Monetisasi
Microblog tidak banyak cara monetisasinya. Contohnya adalah tidak bisa monetisasi dengan Google Adsense.
Namun, microblog juga bisa monetisasi dengan cara affiliate marketing.
Manfaat Microblogging
Pada dasarnya, manfaat microblogging sudah terlihat di bagian kelebihan microblogging.
Manfaat microblogging adalah bisa menjangkau dan engage lebih cepat dengan audiens karena platform microblog sudah punya user yang banyak sekali.
Karena audiens yang banyak, maka kamu bisa:
- Membangun personal branding
- Punya awareness lebih tinggi
- Menjadikan microblog sebagai kanal informasi resmi
- Berinteraksi dengan audiens lebih banyak dan sering
Contoh Platform untuk Microblogging
Beberapa contoh platform microblog:
- Twitter (bikin thread)
- Threads
- Instagram (menulis caption)
- Tumblr
- Mastodon
Pemilik situs ini suka microblogging di LinkedIn dan Twitter sebagai sarana off-page SEO.
Cara Microblogging
Pada dasarnya, cara microblogging sama seperti blogging pada umumnya, yaitu:
- Menentukan niche
- Bangun personal branding dengan membuat konten di niche yang sama (topical authority)
- Microblogging sesuai dengan aturan dari platform-nya
- Membalas komentar yang masuk
- Evaluasi performa konten secara berkala
Siap Melakukan Microblogging?
Melakukan microblogging bisa dilakukan kapan saja. Namun, kembali lagi kepada konsistensi.
Banyak kok content creator yang memanfaatkan microblogging untuk penghidupan mereka, apalagi kalau konten dari mereka sering viral. Tinggal menunggu tawaran seperti endorse.
Jadi, apakah kamu siap untuk microblogging? Atau lebih senang menulis yang panjang-panjang seperti blog post?
Apa pun pilihanmu, semoga kamu menikmatinya ya 🙂
Referensi:
https://blog.hubspot.com/marketing/micro-blogging