Ilmu Komunikasi

Model Komunikasi Berlo (SMCR) – 4 Elemen yang Menggambarkan Proses Komunikasi!

Model komunikasi ada banyak, dari yang sangat tua seperti Aristoteles. Ada juga model seperti Harold Lasswell dan Katz-Lazarsfeld dengan ciri khas opinion leader. Nah, di blog post ini, pemilik blog ini akan membahas soal model komunikasi Berlo atau SMCR.

SCMR bukan kode saham ya…. Yuk kenali lebih lanjut soal model ini!

Apa itu Model Komunikasi Berlo?

Model komunikasi Berlo adalah sebuah framework berisikan 4 elemen, yaitu source, message, channel, dan receiver atau disingkat SMCR. Model ini dikembangkan oleh David Berlo pada tahun 1960-an.

Komponen/Elemen pada Model Komunikasi Berlo

a. Source

Source atau sumber adalah pihak komunikator yang melakukan encode pada pesan. Bisa dari individu atau grup.

Pihak ini bertugas untuk membuat informasi bisa diterima dengan baik oleh receiver dan memberikan efek yang diinginkan. Contohnya blogger membuat blog post yang dapat dimengerti target user-nya.

Untuk menjadi source yang baik, diperlukan:

  • Kemampuan berkomunikasi, misalnya menulis
  • Attitude terhadap audiens (skill saja tidak cukup)
  • Knowledgesource harus punya pengetahuan yang cukup
  • Memahami kultur dan sistem sosial agar pesannya sesuai dengan konteks

b. Message

Message adalah pesan atau isi dari konten komunikasinya.

Pesan ini dibuat oleh source dan prosesnya disebut dengan encoding. Isi dari message adalah:

  • Konten adalah bentuk pengemasan dari komunikasinya, bisa dalam bentuk verbal, lisan, dll.
  • Elemen dari pesannya bisa saja tidak berupa teks, tetapi juga unsur lain seperti gestur, intonasi, ekspresi muka, dll.
  • Treatment dari pesan juga harus tepat. Contohnya, berbicara dengan orang yang tidak dikenal pastinya beda dengan ketika berbicara dengan kerabat dekat
  • Struktur yang kuat agar pesannya bisa terbentuk dengan sesuai
  • Kode dari komunikasinya harus akurat. Contohnya adalah penggunaan huruf dan angka yang sesuai

c. Channel

Channel adalah medium atau bagaimana pesan tersebut mengalir dari source ke receiver.

Kalau dari panca indra:

  • Orang-orang mengetahui percakapan lisan lewat pendengaran
  • Orang-orang mengetahui bau badan lewat penciuman
  • Orang-orang mengetahui gestur/isyarat lewat penglihatan
  • Orang-orang mengetahui suatu barang panas atau dingin lewat perabaan
  • Orang-orang mengetahui rasa lewat pengecapan (taste)

d. Receiver

Receiver adalah pihak yang menerima pesan dari source dan memberikan respon. Proses ini disebut dengan decoding.

Receiver sebaiknya juga punya:

  • Skill komunikasi untuk bisa decoding dengan tepat
  • Attitude untuk memahami pesan dengan positif
  • Knowledge untuk menginterpretasikan isi pesan dengan benar karena tanpa knowledge yang cukup, mereka tidak akan mengerti maksud dari pesan dan source-nya
  • Social system dan kultur sebaiknya sama dengan source, contohnya sama-sama tinggal di daerah DKI Jakarta atau menggunakan bahasa Inggris dengan slang

Arus Komunikasi pada Model Komunikasi Berlo

Arus komunikasi pada model komunikasi Berlo adalah source mengomunikasikan sesuatu (message) lewat suatu channel kepada receiver yang mana receiver tersebut melakukan decode dan menginterpretasikan message-nya.

Kelebihan Model Komunikasi Berlo

Beberapa kelebihan model komunikasi Berlo, antara lain:

  • Meng-highlight pentingnya kemampuan (encoding dan decoding) dari source dan receiver agar komunikasinya efektif
  • Mengajak komunikator untuk memikirkan kanal yang efektif untuk komunikasi
  • Modelnya simpel, sehingga cukup mudah dipahami

Kekurangan Model Komunikasi Berlo

Beberapa kekurangna model komunikasi Berlo, antara lain:

  • Source dan receiver harus punya pemahaman yang mirip agar komunikasinya efektif
  • Tidak ada feedback
  • Tidak menyebutkan adanya efek
  • Tidak memperhatikan noise

Contoh Penerapan Model Komunikasi Berlo

Contoh penerapan model komunikasi Berlo adalah guru les yang mengajarkan materi terhadap muridnya lewat papan tulis.

Dalam SMCR, maka:

  • Source: guru les
  • Message: materi pelajaran
  • Channel: penglihatan dan pendengaran, karena mengajar lewat lisan dan menulis di papan tulis
  • Receiver: murid

Karena terdapat knowledge gap antara guru les dan murid, guru les tersebut menggunakan diksi yang mudah dimengerti oleh muridnya agar komunikasinya efektif. Murid juga bisa mengerti apa yang guru les tersebut bicarakan dan yang ditulis di papan tulis.

Model Komunikasi Berlo Cukup Simpel dan Mudah Dipahami

Model komunikasi Berlo (SMCR) adalah model yang cukup simpel dan meng-highlight pentingnya kesamaan banyak hal dari pihak source dan receiver agar komunikasinya efektif.

Blogging yang dilakukan oleh pemilik blog ini juga termasuk contoh penerapan model komunikasi Berlo (SMCR). Karena targetnya adalah digital marketer, pemilik blog ini juga menggunakan istilah digital marketing agar audiens bisa paham dan komunikasi lewat blogging bisa efektif.

Apakah kamu pernah menerapkan model komunikasi Berlo ini dalam kehidupan sehari-hari?

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *