Cara Mengecek Traffic Website Sendiri dan Kompetitor
Bagaimana ya cara mengecek traffic website? Soalnya butuh evaluasi apakah cara optimasi yang telah kita lakukan berdampak positif atau justru stagnan/negatif?
Tidak hanya mengecek traffic website sendiri, kita juga perlu untuk melihat traffic kompetitor buat benchmark.
Tanpa basa-basi, berikut cara mengecek traffic website!
Cara Mengecek Traffic Website Sendiri
1. Google Analytics
Google Analytics adalah cara utama untuk mengecek traffic website sendiri.
Ada berbagai jenis traffic pada data tersebut, jadi tidak hanya berasal dari Google saja alias organic traffic.
Singkatnya data traffic di Google Analytics lebih komprehensif.
Kalau kamu blogger atau pemilik website dengan CMS WordPress, Google Site Kit wajib kamu pasang.
2. Google Search Console
Google Search Console juga termasuk 1st party tools untuk mengecek traffic website sendiri. Namun, alat ini fokusnya hanya dari organic channel saja, yaitu Google.
Untuk melihat data dari Google, tools ini jadi rujukan utama.
Alat serupa seperti Bing webmaster tools juga adalah cara mengecek traffic yang masuk lewat mesin pencari.
3. 3rd Party Tools
3rd party tools adalah alat dari perusahaan SaaS, utamanya yang berkecimpung di dunia SEO atau website, misalnya Ahrefs, Semrush, Ubersuggest, dan Similarweb.
Jangan kaget kalau data mereka berbeda dengan data di Google Analytics atau Google Search Console. Ingat bahwa yang jadi rujukan utama adalah data dari Google Analytics dan Google Search Console.
Pemilik blog ini suka memakai Ahrefs untuk mengecek traffic website sendiri dan melihat apa saja kueri yang punya ranking bagus di Google.
4. Google Adsense
Google Adsense bisa juga dijadikan cara untuk mengecek traffic website-mu, tepatnya pada berapa jumlah kunjungannya. Karena penghasilan tergantung dari traffic atau kunjungan.
Namun, cara ini tidak bisa dilakukan kalau kamu tidak memonetisasi situsmu dengan Google Adsense.
Begitu pula jika kamu tidak memakai penyedia Adsense lainnya.
Cara Mengecek Traffic Website Kompetitor
Satu-satunya cara untuk mengecek traffic website kompetitor adalah dengan 3rd party tools seperti Semrush, Ahrefs, Ubersuggest, dan Similarweb. Kecuali kompetitor membocorkan sendiri data dari 1st party tools mereka.
Keep in mind bahwa alat 3rd party tersebut hanyalah sebuah estimasi dan tidak 100% akurat. Setiap alat pengecek traffic, rujukan utamanya adalah 1st party toolsseperti Google Analytics dan Google Search Console.
Tidak mungkin kan kompetitor memberikan data Google Analytics dan Google Search Console mereka secara cuma-cuma? Confidential 🙂
Manfaat Mengecek Traffic Website Sendiri
a. Evaluasi Performa
Mengecek traffic website sendiri bermanfaat untuk mengevaluasi performa dari website kita.
Bagaimana hasil setelah optimasi yang dilakukan? Apakah makin membaik atau justru memburuk? Salah satu indikator yang bisa kita lihat adalah traffic-nya.
Jika turun, berarti ada beberapa faktor yang mungkin jadi penyebabnya seperti kesalahan optimasi atau musim.
Selain itu, kita juga bisa mengecek performa CRO kita. Misal membandingkan total traffic yang convert menjadi leads dari website.
b. Waspada jika Ada Indikasi Serangan
Traffic website sendiri bisa jadi early warning kalau ada serangan seperti negative SEO. Contohnya adalah jingling dengan ciri khas kenaikan traffic drastis yang datang dari berbagai negara.
c. Meningkatkan Motivasi
Mengecek traffic website sendiri bisa jadi cara untuk meningkatkan motivasi bagi pemilik website atau pemilik SEO, terutama kalau traffic website-nya mengalami kenaikan.
d. Berinvestasi di Kanal yang Tepat
Traffic tidak hanya berasal dari satu kanal saja.
Dari data website traffic, kita bisa mengetahui mana kanal yang menyumbang traffic terbanyak dan yang kurang perform, sehingga investasi bisa ditempatkan di kanal yang tepat.
Manfaat Mengecek Traffic Website Kompetitor
a. Merencanakan Target Traffic Website Sendiri dengan Tepat
Kalau mau merencanakan target untuk traffic website sendiri, maka traffic website kompetitor bisa jadi patokannya.
Benchmarknya harus benar. Misalnya, yang dijadikan patokan adalah website dengan satu niche yang sama. Bukan lintas niche.
b. Menentukan Resource
Dari website kompetitor, kita bisa lihat juga berapa banyak resource yang dibutuhkan.
Misalnya, dari analisa kompetitor, mereka membuat 4 konten dalam sehari, itu berarti paling tidak, kita butuh resource berupa 2-4 penulis per harinya.
c. Menganalisa Strategi Kompetitor lebih Jauh
Dari mengecek traffic website kompetitor, kita bisa menganalisa strategi mereka lebih jauh. Contoh analisa yang bisa kita lakukan adalah content gap analysis.
d. Mendapatkan Low Hanging Fruit
Kita juga bisa mendapatkan low hanging fruit jika mengecek traffic website kompetitor.
Contohnya, jika website kita lebih bagus topical authority-nya dari website kompetitor, maka kita bisa cek kueri atau keyword apa yang jadi penyumbang traffic kompetitor. Kemudian, kita membuat konten lebih bagus dari mereka, sehingga kita mendapatkan traffic karena menang persaingan.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengecek Traffic Website?
Baik itu traffic website sendiri atau traffic website kompetitor, pengecekan sebaiknya dilakukan minimal sebulan sekali karena kita pasti akan membuat perencanaan secara periodik.
Namun, kita bisa juga melakukan pengecekan setiap hari atau mingguan, terutama ketika sedang peak atau low season. Bisa juga ketika ada indikasi serangan negative SEO.
Intinya, jangan terlalu sering juga karena masih banyak hal lain yang bisa kita lakukan selain mengecek traffic website. Lagipula, update data di Google Analytics dan Google Search Console itu bersifat harian.
Mengecek Traffic Website itu Penting, Baik itu Website Sendiri atau pun Kompetitor!
Jadi, mengecek traffic website sendiri dan kompetitor itu sama-sama penting. Banyak sekali manfaatnya dan sayang sekali kalau tidak kita lakukan.
Pemilik blog ini rutin mengecek traffic website sendiri secara harian untuk mempelajari bagaimana tren traffic di weekday dan weekend. Untuk kompetitor, biasanya dilakukan pengecekan sebulan sekali saja.
Kalau kamu, berapa kali mengecek traffic website sendiri atau kompetitor dalam sebulan?