Paid Traffic – Bayar untuk Dapat Kunjungan!
Organic traffic adalah traffic yang didapatkan dari mesin pencari secara gratis. Nah, ada juga jenis traffic yang didapatkan dari membayar, alias paid traffic. Membayar untuk dapat impresi, bahkan konversi adalah strategi digital marketing juga.
Yuk kenalan dengan paid traffic ini!
Apa itu Paid Traffic?
Paid traffic adalah lalu lintas atau kunjungan ke situs yang didapatkan dari iklan. Iklan ini bisa ditempatkan di mesin pencari, media sosial, video, dan media online lainnya.
Kelebihan Paid Traffic
a. Lebih Tersegmentasi
Kelebihan paid traffic adalah segmentasinya. Paid traffic biasanya lebih tersegmentasi karena kita bisa menentukan tempat dari iklan yang mau kita adakan (sesuai dengan konsep place pada 4p marketing mix).
b. Hasil Terlihat lebih Cepat
Paid traffic bisa memperlihatkan hasil lebih cepat daripada kanal digital marketing organik. Jadi, kalau mau quick result, investasi saja di paid channel.
Kekurangan Paid Traffic
a. Bergantung pada Uang
Namanya juga “paid“, maka kanal ini bergantung pada berapa uang yang kamu mau investasikan. Kalau tidak ada uang, maka tidak akan ada paid traffic sama sekali.
b. Tidak Sustainable jika Tidak Dibarengi Optimasi Kanal Organik
Bisnis akan terus berdarah jika hanya bergantung pada paid traffic. Untuk itu, perlu optimasi bersama-sama dengan kanal organik.
c. Tidak Boleh Dipakai jika Website/Blog Menggunakan Google Adsense
Meski ada blogger atau pemilik website yang melakukannya, paid traffic melanggar ketentuan Google Adsense. Jadi, murninya, situs yang ada Google Adsense, tidak boleh menggunakan paid traffic.
Cara Mendapatkan dan Mengoptimasi Paid Traffic
Sederhananya, mendapatkan dan mengoptimasi paid traffic itu secara kata-kata mudah, tapi tidak pada prakteknya. Beberapa standar yang harus dilakukan untuk mendapatkan dan mengoptimasi paid traffic adalah:
- Menentukan tujuan dari paid channel
- Mengetahui siapa audiensnya
- Mengeset budget
- Memilih mau beriklan di platform apa
- Memilih tipe iklan
- Riset kata kunci jika kamu menggunakan SEM
- Membuat konten untuk iklannya
- Membuat landing page
- Mengawasi performa dari iklan atau paid traffic-nya
Tujuan ini penting agar semua on the same page. Aneh kalau tujuannya awareness, tapi yang dihitung malah ROAS (return on ad spent).
Istilah dalam Paid Traffic
Beberapa istilah ini mungkin akan kamu temukan ketika optimasi untuk paid traffic:
- CPC (cost per click)
- CPM (cost per mille)
- CPA (cost per acquisition)
- Negative keyword
- ROAS (return on ad spent)
- Conversion rate
Paid Traffic vs Organic Traffic
Perdebatan yang biasa terjadi adalah mendebatkan mana yang lebih baik, paid atau organic? Dalam jangka pendek, paid traffic lebih unggul, namun organic lebih baik untuk investasi jangka panjang. Selain itu, paid juga lebih tersegmentasi karena kita bisa mengontrol targetnya, berbeda dengan organik…. yang kalau di SEO, fokusnya lebih ke intent dan tidak terlalu strict soal lokasi.
Baik itu paid traffic dan organic traffic sama-sama penting. Jika kamu ingin test the water, maka paid traffic di awal-awal bisa dilakukan untuk memastikan apakah audiensmu ada atau tidak di suatu platform. Jika ada, bisa lanjut investasi di organik.
Daripada mendebatkan siapa yang lebih baik. Bukankah lebih baik mengoptimasi keduanya jika ada budget?
Apakah Kamu Pernah Mendapatkan Paid Traffic?
Untuk bisnis, paid traffic bisa bermanfaat untuk mendapatkan hasil cepat dan tersegmentasi, atau menambah awareness lebih banyak lagi.
Namun, untuk blogger, ada baiknya bijak jika memasang Google Adsense karena paid traffic itu dilarang.
Kalau kamu, apakah mengeset iklan untuk mendapatkan traffic?