Content Writing

Paragraf Deduktif – Paragraf yang Intinya Ada di Awal Paragraf

Pelajaran di sekolah yang terpakai hingga saat ini, contohnya adalah paragraf deduktif. Kalau kita ingin mencari apa sih inti dari suatu paragraf, biasanya kita cukup lihat kalimat pertama pada suatu paragraf jika tidak ada diksi “dengan demikian” atau “dapat disimpulkan”.

Apa itu paragraf deduktif dan apa yang perlu kamu ketahui tentang paragraf ini?

Apa itu Paragraf Deduktif?

Sederhananya, paragraf deduktif adalah paragraf yang gagasan pokoknya ada di kalimat pertama pada paragrafnya. Biasanya paragraf deduktif diawali dengan hal yang umum, lalu diteruskan dengan kalimat penjelas.

Jenis paragraf ini sangat sering ditemukan di berbagai teks atau wacana seperti reading comprehension TOEFL.

Dosen pemilik blog ini juga menyarankan untuk memakai paragraf deduktif dalam menulis artikel jurnal ilmiah.

Ciri-Ciri Paragraf Deduktif

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, terdapat ciri-ciri (yang cukup jelas) dari paragraf deduktif, yaitu:

  1. Diawali dengan pernyataan umum
  2. Kalimat kedua sampai akhir paragraf merupakan kalimat penjelas
  3. Penjelasan umum ke penjelasan yang semakin khusus
  4. Tidak ada kesimpulan di akhir paragrafnya. Misal tidak ada frasa “dengan demikian”

Contoh Paragraf Deduktif

“Blog adalah sarana yang bagus untuk menarik pengunjung ke situs kita. Dengan adanya blog, tidak hanya pengunjung saja yang datang, tetapi juga kepercayaan serta pemahaman audiens tentang brand kita. Namun, tidak semua website harus memiliki blog karena bisa saja ada hambatan seperti tidak adanya uang untuk merekrut content writer atau orang SEO. Apalagi, blog itu perlu maintenance juga dari website developer.”

Dari contoh di atas, pernyataan umum adalah kalimat tentang blog yang merupakan sarana yang bagus untuk menarik pengunjung ke situs dan diikuti dengan penjelasan.

Apakah Kita harus Selalu Menulis Paragraf Deduktif pada Tulisan Kita?

Meski membuat pembaca lebih mudah untuk menemukan gagasan pokok, kita sebagai penulis tidak harus selalu memakai paragraf deduktif dalam tulisan kita.

Bagian penutup artikel sebaiknya memakai paragraf induktif (paragraf yang gagasan pokoknya ada di akhir paragraf) karena merupakan kesimpulan dari artikelnya. Pembuka artikel dengan paragraf deduktif dan penutup dengan paragraf induktif.

Kapan Momen yang Tepat untuk Menulis Paragraf Deduktif?

Sejauh pengetahuan pemilik blog ini, momen yang tepat untuk menulis paragraf deduktif adalah ketika menulis pembuka artikel dan academic writing seperti menulis artikel jurnal ilmiah. Artikel yang berbentuk eksplanasi seperti tutorial juga sebaiknya menggunakan paragraf deduktif.

Yuk Buat Paragraf Deduktif!

Menurut opini pemilik blog ini, paragraf deduktif lebih mudah untuk dibuat daripada paragraf induktif. Mengapa? Karena menyimpulkan sesuatu itu perlu analisa yang memakan waktu dan tenaga.

Mari buat paragraf deduktif yang tepat agar pembaca bisa mengerti apa yang kita maksud dari tulisan kita!

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *