Lomba

Teknologi Kumon CONNECT – Metode Belajar Online untuk Memaksimalkan Potensi Anak

Mungkin anak-anak zaman sekarang dan orang tua sudah tidak asing lagi dengan metode belajar daring. Sekarang ini, tidak hanya sekolah formal saja yang menerapkannya, namun juga kursus atau lembaga pendidikan di luar sekolah formal seperti Kumon.

Kumon adalah lembaga kursus matematika dan bahasa Inggris yang menghadirkan teknologi Kumon CONNECT yang mewadahi lebih dari sekedar belajar secara digital, namun juga membangun kedekatan personal antara murid, orang tua, dan mentor.

Berikut penjelasan tentang Kumon dan teknologi Kumon CONNECT!

Sekilas tentang Kumon

Kumon didirikan oleh Toru Kumon pada tahun 1958 di Jepang, terinspirasi dari soal hitungan pada loose leaf anak sang pendiri Kumon sendiri. Bahkan, Takeshi (anak Toru Kumon) yang saat itu masih kelas 6 SD bisa mengerjakan soal integral dan kalkulus yang notabenenya merupakan matematika level SMA berkat metode Kumon ini.

Tujuan dari berdirinya Kumon adalah membantu sebanyak mungkin anak untuk memaksimalkan potensi mereka, meraih kesuksesan, bahkan kedamaian dunia lewat metode Kumon.

Kumon sendiri sudah lama hadir di Indonesia. Penulis artikel ini sendiri adalah alumni kumon. Penulis mulai kursus di kumon sejak kelas 1 SD (tahun 2004) dan mengenyam pendidikan di sana hingga 7 tahun. Dulu penulis mulai di level 4A dan tidak melanjutkan setelah level M karena pindah rumah. Sedikit lagi hampir menjadi completer (saat itu, level Q masih mejadi level terakhir). Dari paragraf singkat ini, berarti Kumon telah eksis di Indonesia selama lebih dari 20 tahun.

Kursus yang Tersedia di Kumon

Terdapat dua jenis kursus di Kumon, yaitu:

a. Matematika

Yang pertama adalah bimbel matematika anak.

Tujuan dari kursus ini adalah membentuk kemampuan hitung untuk maju ke matematika level SMA.

Keunggulan dari kursus ini adalah terdiri dari 20 level inti dari 6A hingga level O beserta 5 level lanjutan.

Dengan level inti dan lanjutan tersebut, siswa dapat mengembangkan kemampuan hitung tingkat tinggi dan mempelajari matematika SMA sedini mungkin secara mandiri.

Kemampuan hitung ini akan berguna pada kehidupan, misalnya pada ilmu yang berbasis data serta perhitungan seperti teknik dan marketing. Penulis artikel ini merupakan alumni  Kumon yang sekarang bekerja di bidang digital marketing, tepatnya di SEO.

b. Bahasa Inggris

Les bahasa Inggris anak di Kumon dibagi 2, yaitu:

1. EE

Tujuan dari program ini adalah membangun kebiasaan dan meningkatkan kemampuan membaca (reading comprehension) agar siswa mampu membaca dengan tema yang luas dan lebih percaya diri.

Secara urutan, program EE akan mengembangkan minat baca dan memperkaya kosakata (vocabulary) terlebih dahulu, lalu struktur kalimat, pengembangan paragraf, membuat ringkasan, dan membaca secara kritis.

2. EFL

EFL adalah singkatan dari english as a foreign language. Program ini dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan reading comprehension siswa pada tingkat lanjut.

Pada program ini, siswa akan memperkaya kosakata yang dimilikinya sambil mempelajari unsur tata bahasa yang baru, lalu menuliskan lagi kalimat yang mereka baca pada teks/wacana.

Sistem Belajar di Kumon

Sistem belajar di Kumon adalah kemandirian dan belajar dengan level lebih tinggi, bahkan di atas kelas yang seharusnya.

Penulis dulu saat kelas 1 SD sudah belajar soal pecahan (level E). Itu berarti 4 level di atas kelas yang sebenarnya.

Dalam metode Kumon juga ada kemandirian di mana siswanya dituntut untuk melihat contoh soal dan penjelasan yang ada, hingga akhirnya naik level ke yang lebih tinggi dan lebih sulit. Jadi, anak-anak bisa secepatnya mencapai matematika level SMA sedini mungkin. Karena itu, jangan heran jika banyak anak Kumon yang menjadi andalan olimpiade matematika di sekolahnya.

Teknologi sebagai Katalis/Bantuan di Bidang Pendidikan

Tentunya, terjadi perubahan zaman karena teknologi di bidang pendidikan. Perubahan ini harus diperhatikan oleh lembaga pendidikan.

Contoh penerapan dari teknologi di sektor pendidikan adalah:

  • Belajar secara daring atau via meeting secara online
  • E-book
  • Blended learning

Kumon sendiri juga tidak ketinggalan soal adaptasi teknologi. Mereka mengembangkan teknologi dalam bidang pendidikan bernama Kumon CONNECT.

Apa Itu Kumon CONNECT?

Kumon CONNECT adalah terobosan teknologi dari Kumon untuk menjawab tantangan di masa sekarang. Bahkan, metode ini belum ada saat penulis artikel ini masih menjadi siswa Kumon.

Secara garis besar, Kumon CONNECT adalah teknologi digital di bidang pendidikan berupa program belajar mandiri dari Kumon yang sama dengan saat mengerjakan soal di lembar kertas latihan Kumon yang bertujuan untuk menjalin kedekatan antara anak-anak, orang tua, dan mentor melalui komunikasi yang intens dan dipersonalisasi.

Jadi, Kumon CONNECT sebenarnya juga adalah program Kumon Digital, yang berarti: les matematika online dan/atau kursus bahasa Inggris online.

Keunggulan Kumon CONNECT

Beberapa keunggulan dari Kumon CONNECT adalah:

a. Butuh Peralatan yang Minim

Teknologi Kumon CONNECT hanya membutuhkan tablet dan stylus pen saja. Praktis bukan?

b. Pengoptimalan Potensi Belajar

Catatan belajar siswa akan dibuat secara digital, berdasarkan lembar kerja yang telah dikerjakan oleh siswanya sendiri dan akan dipakai oleh pembimbing untuk mengoptimalkan potensi belajar mereka.

c. Akses dan Evaluasi Belajar dengan Mudah

Dengan Kumon CONNECT, akses dan evaluasi akan belajar jadi lebih mudah. Anda dan anak Anda bisa melihat perkembangan dan riwayat belajar seperti waktu pengerjaan dan nilai.

Pemantauan ini tidak hanya untuk identifikasi blockers dari belajar siswa, tetapi juga menjadi wadah bagi orang tua untuk mengapresiasi usaha anaknya.

d. Pengalaman yang Dipersonalisasi bagi Anak dan Orang Tua

Salah satu tujuan dari Kumon CONNECT adalah menghasilkan pengalaman belajar yang dipersonalisasi dan membangun kedekatan antara orang tua dan anak, yaitu orang tua mengetahui progres, blockers, dan kondisi belajar anak mereka.

Baik itu siswa dan orang tua siswa punya testimoni positif soal Kumon CONNECT.

Seorang siswa Kumon mengaku menjadi lebih termotivasi untuk belajar dengan hadirnya Kumon CONNECT karena adanya dukungan dari pembimbing.

Tidak ketinggalan, orang tua siswa juga memberikan testimoni bahwa Kumon CONNECT memberikan gambaran soal kemajuan dan progres anaknya, sehingga mereka bisa memberikan apresiasi dan kejutan kepada anaknya.

Manfaat Kursus Kumon Berdasarkan Pengalaman Penulis sebagai “Alumni” Kumon

Penulis ini adalah alumni Kumon dan telah mengenyam pendidikan di kursus ini selama kurang lebih 7 tahun, tepatnya di Kumon Cabe Raya yang dipimpin oleh Ibu Dewi Respati.

Berikut manfaat nyata yang penulis alami karena mengikuti kursus Kumon, bahkan manfaatnya terasa hingga sekarang.

a. Punya Achievement Luar Biasa di Masa Kanak-Kanak

Penulis punya achievement luar biasa di masa kanak-kanak. Sekitar belasan tahun silam, Kumon memberikan award kepada siswanya yang berhasil mencapai tiga level atau lebih daripada yang seharusnya. Jadi, kalau siswanya masih kelas 1 SD, maka untuk mencapai achievement-nya, seorang siswa harus sudah level D (setara kelas 4 SD).

sertifikat Kumon Faris Yudza Ghifari
Sertifikat Kumon yang pernah Didapat oleh Penulis

Sudah 5 piala penulis dapatkan sebagai bukti penghargaan dari Kumon. Belum lagi sertifikat penghargaan, tidak hanya piala saja.

piala kumon Faris Yudza Ghifari
Piala dari Kumon yang pernah Didapatkan oleh Penulis

Mendapatkan achievement di masa kanak-kanak berhasil membuat penulis percaya diri dan yakin bahwa sebenarnya penulis bisa berprestasi lebih banyak lagi.

b. Bisa Menghitung Cepat di Luar Kepala (Tidak Perlu Kalkulator)

Yah, seperti sistem belajarnya. Output-nya adalah siswa yang bisa berhitung cepat.

Penulis bahkan menang cerdas cermat matematika saat SD dengan skor yang sangat telak dibandingkan dengan peserta lain.

Kalau seseorang punya kemampuan berhitung yang cepat. Besar kemungkinan ia adalah mantan atau masih seorang siswa kumon.

Perhitungan cepat ini akan memudahkan dan jadi perlindungan di kehidupan, contohnya adalah orang yang bisa berhitung cepat tidak akan bisa ditipu jika berkaitan dengan perhitungan/numerik.

c. Nilai UN Matematika SMP Mencapai 10, sementara itu 9,5 saat UN SD

Penulis saat UN (ujian nasional) di mata pelajaran matematika SD dulu nilainya 9,5 (skor 38/40) dan 10 saat UN di mata pelajaran matematika SMP (benar semua). Hal ini tidak lepas dari metode Kumon yang membuat penulis mengerti soal matematika dasar dan aljabar, bahkan hingga kalkulus di usia muda.

Tentunya ada kebanggaan tersendiri bisa mencetak nilai sempurna di ujian nasional.

d. Mengikuti Olimpiade Matematika dan Jadi Andalan Sekolah

Karena punya kemampuan matematika lebih bagus dari siswa biasa. Penulis jadi langganan dalam mengikuti olimpiade matematika.

Bahkan, penulis dulu tidak perlu mengikuti seleksi, justru langsung dipanggil oleh guru pembina tim olimpiade matematika dari sekolah penulis.

e. Menjadi Murid Kesayangan Guru Matematika

Yah, karena punya kemampuan matematika lebih bagus daripada siswa biasa, penulis sering dijadikan murid kesayangannya guru matematika. Bahkan, guru matematika penulis dulu meminta siswa lain untuk bertanya ke penulis jika ada kesulitan di pelajaran matematika.

f. Cukup Disegani di Mata Pelajaran Matematika

Kalau zaman sekolah dulu, salah satu kasta atau strata sosial adalah jago matematika atau olahraga.

Penulis cukup disegani di pelajaran matematika karena punya kemampuan berhitung yang cepat, anak olimpiade, dan kesayangan guru matematika di sekolah.

g. Punya Kemampuan Berpikir dan Problem Solving yang Cepat

Tidak hanya berhitung cepat saja. Lebih lanjut, penulis punya pola pikir atau memproses jalan pikiran dengan lebih cepat, sehingga bisa ada banyak solusi spontan untuk masalah yang dihadapi penulis.

h. Lulus Masuk ke ITB (FMIPA) dan STAN (DIII Akuntansi)

Diterima di FMIPA ITB
Penulis diterima di FMIPA ITB
Penulis diterima di DIII Akuntansi STAN (Jakarta)

Percaya atau tidak, berkat Kumon juga penulis bisa lulus masuk ITB melalui jalur SBMPTN dan DIII Akuntansi STAN. Satunya adalah institut teknologi terbaik di Indonesia dan satunya lagi adalah sekolah kedinasan favorit di Indonesia.

Penulis berhasil menyelesaikan hampir semua soal matematika dasar, numerik, dan matematika IPA saat SBMPTN silam dan USM STAN serta TIU yang butuh skill di bidang numerik.

Pada akhirnya, penulis memilih ITB. Kumon membantu penulis juga untuk survive, bahkan lulus dari ITB.

i. Bisa Mengajari Saudara, Teman, dan Anak Nanti ketika Ia Mulai Sekolah

Keberkahan sebagai orang yang jago matematika. Tidak hanya teman saja, penulis juga bisa mengajari saudara penulis soal matematika. Bahkan ada yang berhasil lulus ke STAN, Universitas Brawijaya, dan UIN Jakarta setelah belajar matematika dengan penulis.

Ketika anak penulis sudah sekolah nanti. Penulis akan membimbingnya dengan pelajaran yang penulis dapatkan di Kumon dulu.

j. Menghormati Guru

Tidak hanya soal hard skill saja. Penulis belajar untuk menghormati guru yang senantiasa sabar untuk membimbing penulis, bahkan di usia kanak-kanak dulu.

Penulis ingat sekali dengan Ibu Dewi Respati, pembimbing penulis yang galak dan tegas, namun beliau lah yang membuat penulis bisa menjadi pribadi seperti sekarang ini. Beliau tidak hanya mengajari soal hard skill seputar matematika saja, tetapi juga soft skill seperti bagaimana caranya jadi orang yang ulet, misalnya tidak menyerah saat gagal di tes kenaikan level.

Meski sudah belasan tahun tidak bertemu, Ibu Dewi Respati (pembimbing penulis saat masih kursus di Kumon) adalah salah satu guru yang paling penulis hormati dalam hidup.

k. Menjadi Seseorang yang Tidak Manja dan Tidak Cengeng, harus Mandiri dan Tangguh dalam Hidup

Karena Kumon mengajarkan metode belajar mandiri dan terus belajar di level teratas, prinsip penulis menjadi terbentuk dengan baik, yaitu:

  • Jangan cengeng atau manja kalau mau mendapatkan hasil luar biasa
  • Tidak ada hasil tanpa kerja keras
  • Kamu mendapatkan apa yang kamu usahakan, bukan yang kamu inginkan
  • Setiap masalah pasti punya solusi, bahkan tanpa disadari, solusinya bisa out of the box 
  • Bekerjalah dengan efektif dan efisien karena waktu terbatas
  • Jawaban yang kamu temukan sendiri, maka selamanya akan tertanam pada alam bawah sadar

Jadi, jika Anda sebagai orang tua ingin anak Anda:

  • Tekun
  • Ulet
  • Ambisius
  • Punya kepercayaan diri yang tinggi
  • Problem-solver yang efektif dan efisien
  • Punya prestasi akademik
  • Bermental baja
  • Cerdas tidak hanya di kelas saja, namun juga cerdas di kehidupan

Maka, mengikuti kursus Kumon adalah hal yang sangat tepat.

Belum lagi, dengan hadirnya Kumon CONNECT, menurut penulis, metode ini adalah metode yang cukup ampuh untuk mengikuti perkembangan zaman. Apalagi jika sebagai orang tua, Anda ingin turut serta membantu anak untuk mencapai potensi terbaiknya.

Sebagai anak (dulu), penulis ingin sekali diapresiasi oleh orang tua penulis, apalagi berjuang di Kumon itu luar biasa usahanya karena penuh dengan rintangan. Dengan hadirnya Kumon CONNECT, orang tua siswa bisa tahu seberapa usaha yang anak mereka keluarkan, sehingga bentuk apresiasi kita terhadap anak sebagai orang tua jadi semakin bagus.

Kumon CONNECT akan Mengembangkan Potensi Anak ke Level yang lebih Tinggi

Hadirnya Kumon CONNECT akan membawa anak Anda naik level karena teknologi in dapat menyebabkan tidak hanya level pemahaman dan motivasi seorang siswa, namun juga kedekatan personal dengan orang tua serta pembimbingnya.

Sebagai alumni Kumon. Penulis yakin, teknologi ini akan membawa kesuksesan dan memaksimalkan potensi anak Anda, terutama di bidang matematika dan Bahasa Inggris. Selain itu, hubungan Anda dengan anak Anda juga akan semakin dekat. Tidak sekedar mengembangkan hard skill mereka semata.

Akhir kata, anak Anda akan semakin cerdas dengan metode Kumon, jadi ayo daftarkan anak Anda di Kumon! Sebagai alumni Kumon, penulis sendiri sudah merasakan manfaatnya dan sangat merekomendasikan Kumon untuk masa depan anak Anda yang lebih baik.

Referensi:

1. Situs resmi Kumon Indonesia

2. Pengalaman pribadi penulis sebagai alumni Kumon

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *