Untuk orang-orang yang sudah rutin menulis, mungkin pernah iseng-iseng berhitung soal berapa jumlah kata atau artikel yang mereka bisa hasilkan dalam periode tertentu. Tujuannya agar mereka bisa mengetahui kecepatan menulis artikel, sehingga ada perhitungan lebih baik seperti manajemen workload dan membagi waktu.
Kecepatan menulis artikel itu penting bagi content writer profesional loh. Mengapa penting dan bagaimana cara meningkatkannya? Berapa kecepatan menulis yang ideal?
Kecepatan menulis adalah seberapa banyak tulisan yang bisa dihasilkan oleh penulis dalam periode waktu tertentu. Selain per artikel, bisa juga dihitung dalam per kata/kalimat.
Cara menghitung kecepatan menulis artikel itu cukup mudah. Cukup jadikan jumlah artikel atau jumlah kata sebagai pembilang dan jadikan satuan waktu seperti detik, menit, jam, dst. sebagai penyebut dalam pecahan.
Contohnya, A bisa menyelesaikan artikel 500 kata dalam setengah jam. Itu berarti kecepatan menulisnya adalah 1000 kata/jam atau 16,67 kata per menit.
Sebagai penulis artikel, efektivitas saat menulis itu penting dan salah satu parameter yang bisa diukur adalah kecepatan menulis.
Jika kecepatan menulis kita lambat, maka hal ini akan jadi citra buruk, apalagi sekarang sudah ada AI yang bisa memproduksi tulisan dengan jauh lebih cepat.
Meski kita (sudah pasti) kalah cepat dengan AI, bukan berarti hal itu jadi justifikasi untuk melambatkan kecepatan menulis.
Semakin tinggi kecepatan menulis, semakin cepat juga artikelnya beres.
Jika kamu adalah seorang penulis lepas, kamu berpotensi punya penghasilan lebih banyak jika kecepatan menulis artikel yang cepat. Tentu saja harus diimbangi dengan stamina yang bagus.
Kalau cepat, tetapi gasnya cepat habis, percuma juga.
Kecepatan menulis juga jadi penilaian tentang seberapa berat suatu topik.
Kalau topiknya cukup berat pembahasannya dan referensinya sedikit, pasti kecepatan menulis juga akan berkurang.
Dari data tersebut, kita bisa berargumen dengan klien soal deadline pekerjaan kita.
Kecepatan menulis artikel juga bisa jadi unsur yang harus diperhatikan dalam manajamen waktu dan beban kerja dari penulis.
Kalau kecepatan menulisnya lambat, maka perlu ada adjustment dalam manajemen waktu. Termasuk waktu istirahat/jeda setelah selesai menulis artikel.
Terkadang, saat membuat penawaran/rate card sebagai freelancer, kita menawarkan berapa waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan artikel.
Punya kecepatan menulis artikel yang lebih tinggi=potensi bayaran/gaji yang lebih besar.
Terdapat berbagai faktor yang memengaruhi kecepatan menulis artikel. Antara lain:
Waktu menulis terbaik adalah di pagi hari karena manusia paling kreatif pada masa tersebut. Justru, di saat siang-sore hari lebih cocok untuk penyuntingan.
Namun, kamu bisa melihat sendiri, kecepatan menulis tertinggimu saat jam berapa lewat eksperimen ke diri sendiri. Misalnya, membandingkan kecepatan menulis di pagi/sore dengan topik yang sama (mirip A/B testing).
Mood juga memengaruhi kecepatan menulis.
Menulis dengan mood yang buruk pastinya akan membuat kecepatan tulisan menurun…. atau meningkat, tetapi kualitasnya buruk.
Jika menulis untuk melampiaskan emosi/memperbaiki mood, lebih enak jika dilakukan secara perlahan.
Bantuan AI dalam menulis dapat meningkatkan kecepatan menulis artikel secara signifikan. Namun, waktu yang kita hemat untuk menulis akan digunakan untuk penyuntingan.
Jangan salah, bahkan alat/gawai yang kita gunakan untuk menulis juga memengaruhi kecepatan menulis.
Keyboard yang butut/rusak atau alat tulis yang kurang bagus kualitasnya akan memperlambat kecepatan menulis.
There is no subtitute for experience. Penulis yang punya pengalaman akan punya kecepatan menulis artikel yang lebih tinggi daripada penulis pemula. Kemampuan juga biasanya selaras dengan pengalaman, termasuk mengetik cepat (teknik mengetik 10 jari).
Jika kita punya target, hal ini akan jadi motivasi, sehingga kecepatan menulis artikel meningkat. Jika diiibaratkan, target ini erat dengan goal-gradient effect.
Manusia berkerja dengan optimal saat punya stres dengan level yang baik, salah satunya adalah karena deadline.
Deadline dapat meningkatkan kecepatan menulis, apalagi jika kita menulis mepet dengan deadline.
Semakin banyak referensi yang tersedia, semakin tinggi kecepatan menulis artikel karena mudah sekali menemukan sumber yang bisa dijadikan patokan untuk menulis.
Semakin ringan topiknya, semakin cepat juga suatu artikel untuk diselesaikan. Sebaliknya, semakin berat topik, semakin lama artikelnya akan selesai.
Menurut penulis artikel ini, tidak ada kecepatan menulis yang ideal. Namun, sepengalaman penulis, jika topik yang dibahas tidak terlalu berat dan hanya 500 kata saja, menulis artikel tersebut bisa diselesaikan dalam setengah jam.
Untuk penulis pemula, wajar saja jika menulis artikel 500 kata bisa mencapai 2 jam. Kebanyakan waktu yang terpakai justru adalah saat riset/googling, bukan saat menulisnya.
Untuk editor/manajer/pemimpin dari content writer, pertimbangkanlah kapasitas content writer-mu, termasuk kecepatan menulis artikel mereka. Jika perlu, adakan pelatihan agar content writer tersebut bisa menulis lebih cepat tanpa kehilangan kualitas tulisannya.
Bagaimana dengan kecepatan menulis artikel dengan AI? Tentu saja kamu bisa memproduksi lebih dari 10 artikel dalam periode sejam saja. Namun, jangan lupa bahwa ada kualitas artikel yang harus dijaga.
Cara meningkatkan kecepatan menulis artikel secara alami adalah memperbanyak dan meningkatkan latihan menulis.
Namun, jika kita lihat lebih lanjut pada faktor yang memengaruhi kecepatan menulis artikel, maka kamu bisa meningkatkan kecepatan menulis artikel dengan cara:
Untuk bagian menulis topik yang ringan, tentu saja hal ini tidak bisa dilakukan jika kamu menulis untuk brand atau perusahaan yang sudah jelas apa niche yang sedang digarap. Selain itu, sebagai content writer profesional, kita harus punya manajemen mood yang baik agar mood jelek tidak sampai mengganggu performa/output tulisan kita.
Catatan tambahan, jangan pakai AI jika klienmu melarang penggunaan teknologi tersebut untuk menulis.
Kecepatan menulis artikel itu memang penting. Ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan jika kita punyakecepatan menulis artikel yang tinggi. Namun, jangan lupa bahwa tidak hanya kecepatan, kita harus mempertimbangkan kualitas dari artikel kita (ciri-ciri artikel berkualitas bisa kamu akses di tautan ini).
Kalau cepat, namun kualitasnya buruk. Revisi yang banyak kian menanti.
Jadi? Seimbangkan kecepatan menulis dengan kualitas artikel ya!
Happy writing!
Menjadi mahasiswa berarti mulai belajar untuk lebih mandiri, termasuk dalam hal mengatur keuangan. Salah satu…
Memantau perkembangan latihan kini menjadi lebih mudah dengan adanya fitur tracking pada gym app. Dengan…
Kalau kamu lagi cari motor second atau bekas, pemilik blog ini punya kabar baik untukmu.…
Kembali lagi ke studi kasus SEO. Kali ini, pemilik blog ini ingin mengetahui apakah jika…
Salah satu day to day pekerjaan orang SEO adalah membuat laporan atau report tentunya. Namun,…
Kalau kamu mau jadi praktisi SEO, pasti penasaran bagaimana day to dayatau keseharian dalam pekerjaan mereka.…