10 Cara Membangun Lingkungan yang Nyaman untuk Menulis
Kualitas artikel/tulisan itu tidak hanya tergantung dari faktor internal seperti mood saja. Faktor eksternal juga memengaruhi loh. Jadi, kita perlu cara membangun lingkungan yang nyaman untuk menulis.
Seitap penulis pastinya punya setting lingkungan yang berbeda-beda. Namun, berikut opini penulis tentang bagaimana cara membangun lingkungan yang nyaman untuk menulis setelah berpengalaman 3 tahun sebagai content writer.
Mengapa Lingkungan yang Nyaman Penting untuk Menulis?
Lingkungan yang nyaman untuk menulis itu penting agar produktivitas menulis kita optimal. Misalnya, si A biasanya hanya punya kecepatan optimal penulisan artikel sebesar 1000 kata per 1 jam, dengan lingkungan yang nyaman, maka bisa lebih cepat dan kesalahan dalam penulisan juga lebih sedikit.
Pernah gak lagi mood nulis, tetapi ada tukang yang getok-getok palu di dekat rumah? Yakin nyaman saat menulisnya?
Bagaimana Cara Membangun Lingkungan yang Nyaman untuk Menulis?
a. Sediakan Bangku yang Ergonomis
Saat menulis, biasakan untuk dalam posisi duduk. Tidak sedang dalam posisi tiduran atau pun tengkurap demi kesehatan.
Salah satu solusi agar postur duduk kita bagus dan nyaman saat menulis adalah menggunakan kursi yang ergonomis.
Jika tidak ada uang untuk membeli kursi yang ergonomis. Pastikan bahwa kamu duduk dengan postur yang benar agar tidak menyebabkan masalah pada tulang punggung di kemudian hari.
Menulis sambil bungkuk itu tidak enak.
b. Pastikan Akses Internet Tersedia
Internet juga termasuk faktor lingkungan yang jadi penunjang produktivitas menulis.
Internet yang lambat atau putus-nyambung pasti bikin bete saat menulis.
Jadi, mau itu WiFi atau tethering/koneksi data, pastikan kalau akses internetnya lancar saat menulis. Googling itu butuh internet.
c. Minimalkan Potensi Kebisingan
Menulis di lingkungan berisik memang tidak enak. Justru mengganggu konsentrasi.
Beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk meminimalkan potensi kebisingan adalah:
- Memakai penyumbat telinga
- Menulis di ruangan kedap suara
- Menyuruh orang lain di dekat kita untuk tidak berisik
- Mengurangi volume gawai
Bagaimana dengan musik? Jika kamu senang menulis sambil mendengarkan musik, tidak masalah.
d. Sediakan Makanan/Minuman
Jangan lupakan makanan/minuman agar kamu bisa rest sebentar untuk “isi bensin”. Apalagi jika sedang burnout dan lapar. Beberapa cemilan favorit penulis saat menulis adalah:
- Air putih
- Susu hewani (sapi/kambing)
- Soda
- Snack ringan
- Buah
Secara kebiasaan makan, sebaiknya kita stop dulu untuk menulis ketika makan/minum (mindful). Setelah selesai makan/minum, baru lanjutkan menulis.
e. Kunci Pintu jika Perlu
Terdengar sepele, namun sebenarnya berguna.
Saat focus time untuk menulis. Kunci saja pintu ruangan kerjamu, terutama jika kamu kerja dari rumah (WFH).
Mintalah kepada orang lain di rumahmu untuk mengetok pintu terlebih dahulu jika ingin masuk ruang kerjamu.
f. Jangan Menulis di Tempat Tidur
Lagi-lagi saran yang terdengar sepele.
Percaya atau tidak, jangan jadikan tempat tidur sebagai tempat bekerja sebagai menulis.
Secara alam bawah sadar, tubuh akan mengingat bahwa tempat tidur adalah tempat menulis, bukan tempat untuk tidur, sehingga pola istirahat/tidurmu akan terganggu.
Menulislah di tempat yang seharusnya seperti meja kerja atau working space.
g. Coba untuk Menulis di Berbagai Tempat
Kalau tidak tahu definisi tempat ternyaman menulis versimu sendiri. Coba tes saja berbagai tempat menulis.
Ada kok yang menulis di kafe, menulis di lantai, atau bahkan berbagai tempat lainnya.
Evaluasi seberapa bagus hasil tulisanmu dari berbagai tempat untuk mendapatkan jawabannya.
h. Penerangan yang Cukup
Penerangan juga penting loh. Apalagi jika kita rutin menulis di malam hari atau di ruangan yang cukup gelap.
Kurang penerangan saat penulis tidak hanya membuat menulis tidak nyaman, tetapi tidak baik untuk kesehatan mata secara jangka panjang.
i. Cek Potensi Kebocoran Air jika sedang Musim Hujan
Khusus musim hujan, pastikan tempat menulismu tidak ada potensi kebocoran atau kena cipratan air hujan.
Laptop yang terkena air akan berpotensi rusak. Kalaupun kamu menulis dengan tangan, kertas bersifat menyerap air.
Lebih baik “sedia payung sebelum hujan”.
j. Nyalakan AC/Kipas Angin
Suhu juga faktor penting dalam kenyamanan menulis.
Kalau kamu suka dengan suasana dingin, maka AC bisa jadi solusinya (meski tagihan listriknya akan lebih tinggi). Alternatifnya, kamu bisa memakai kipas.
Ciri-Ciri Lingkungan Menulismu Nyaman, sesuai dengan Preferensimu
Kita bisa saja mengetes seberapa nyaman suatu tempat dengan penilaian pribadi dengan perasaan serta output tulisan kita, baik itu dari kualitas, atau pun kuantitas.
Beberapa ciri-ciri bahwa lingkungan menulismu nyaman adalah:
- Perasaanmu saat menulis tidak gloomy, bahkan justru bahagia dan enjoy
- Kecepatan menulis meningkat
- Kesalahan dalam penulisan sangat sedikit, bahkan saat sebelum swasunting
- Kamu ingin terus menulis di tempat tersebut
- Tidak ada keinginan untuk pindah tempat
Sudahkah kamu merasakan ciri-ciri kenyamanan tempat menulis seperti yang disebutkan di atas?
Yuk Bangun Lingkungan Menulis yang Nyaman!
Membangun lingkungan menulis yang nyaman bukanlah hal yang mustahil kok.
Mungkin butuh sedikit biaya dan modal seperti kursi yang ergonomis, penerangan, dan kipas/AC. Namun, anggaplah hal itu sebagai investasi, apalagi jika kamu sedang berkarir menjadi seorang profesional. Terhitung beruntung jika klien/perusahaan tempatmu bekerja mau membayar alat-alat penunjang lingkungan nyaman untuk menulis tersebut.
Sepengalaman penulis pun, lingkungan yang nyaman juga akan bikin mood menulis naik. Jadi, mari buat lingkungan yang nyaman untuk menulis!