Content WritingCopywriting

Kalimat Imperatif – Bukan Sekedar Perintah?

Mungkin kamu pernah membaca soal kalimat persuasif yang bersifat membujuk. Namun, ada lagi yang bisa dibilang adalah versi lebih keras/kasarnya yaitu kalimat imperatif.

Woh imperatif? Seperti imperial kerajaan begitu ya? Yah, sekilas mungkin terdengar mirip. Namun, bukan kalimat kerajaan kok!

Apa itu kalimat imperatif dan ciri-cirinya, serta contohnya?

Apa Itu Kalimat Imperatif?

Kalimat imperatif adalah kalimat yang bertujuan untuk:

  • memberi perintah
  • meminta suatu hal
  • menyuruh

Berbeda dengan kalimat persuasif yang membujuk tanpa paksaan. Dalam kalimat imperatif, tidak masalah untuk memaksa atau kasar/keras karena ada yang bersifat perintah, namun kalimat imperatif juga bisa diucapkan dengan lisan secara halus. Selain itu, kalimat imperatif juga cukup berbeda dengan kalimat deklaratif karena biasanya, kalimat deklaratif diakhiri dengan tanda titik.

Semua tergantung dari intonasi saat berbicara. Namun, untuk media tulis, maka akan bergantung pada persepsi pembaca.

Menurut KBBI sendiri, imperatif artinya: bersifat memerintah atau memberi komando; mempunyai hak memberi komando; bersifat mengharuskan

Ciri-Ciri Kalimat Imperatif

Ciri-ciri kalimat imperatif mirip dengan persuasif, yaitu adanya ajakan dan tanda seru (tetapi bisa juga memakai tanda titik), namun pengucapannya lebih keras/kasar serta kalimatnya (biasanya lebih pendek) tidak memiliki subjek.

Kalimat imperatif tidak hanya dalam bentuk perintah, tetapi juga:

  • harapan
  • ajakan
  • memberi izin

Manfaat Kalimat Imperatif

a. Mempertegas Peraturan yang Berlaku

Mungkin kamu pernah bertemu perokok yang bandel karena hanya melihat tanda dilarang merokok, namun tidak ada teks “dilarang merokok!”.

Teks “dilarang merokok” tersebut dapat mempertegas peraturan yang berlaku. Apalagi jika ada tambahan konsekuensi yang berat bagi pelanggarnya.

b. Cepat di saat Genting

Saat di masa genting, delegasi dengan kalimat imperatif jadi solusi yang bagus karena efisiensinya. Jadi, tidak ada babibu langsung perintahkan apa yang perlu dikerjakan ke bawahan agar masalah cepat selesai.

c. Menjaga Orang-Orang dari Bahaya

Kalimat imperatif berupa larangan dapat menjaga orang-orang dari bahaya.

Contohnya, untuk handling asam di laboratorium, maka ada kalimat imperatif berupa wajib memakai alat perlindungan diri sebelum membuka lemari asamnya.

d. Call to Action 

Karena call to action adalah panggilan terhadap audiens, maka kalimat imperatif bisa kita pakai dalam pembuatan CTA.

Contohnya: “ayo klik tombol ini sekarang juga!”

Kapan Sebaiknya Kita Tidak Memakai Kalimat Imperatif?

a. Berbicara dengan Orang yang lebih Tua

Saat berbicara dengan orang yang lebih tua, tidak disarankan untuk menggunakan kalimat imperatif karena terdengar kurang/tidak sopan.

Jika kamu memimpin bawahan yang umurnya lebih tua, pakailah kalimat persuasif kepada mereka.

b. Berdiskusi dengan Atasan/Klien

Saat berdiskusi dengan atasan/klien, tidak dianjurkan untuk menggunakan kalimat imperatif karena secara rantai komando, justru mereka yang berhak memerintah kita.

Sebagai gantinya, gunakanlah kata “tolong” saat meminta sesuatu.

c. Menjadi Pemimpin yang Demokratis

Saat menjadi pemimpin demokratis, kalimat imperatif bak seorang diktator tidak sebaiknya kita gunakan agar morale tim tidak berkurang.

d. Lawan Bicara Rawan Miskomunikasi/Salah Persepsi

Kalimat imperatif sangat rawan dianggap kasar dalam teks. Jadi, kalau teman chat-mu suka salah tanggap atau miskomunikasi, sebaiknya urungkan niat untuk memakai kalimat imperatif demi menghindari konflik.

Contoh Kalimat Imperatif

Berikut beberapa contoh kalimat imperatif:

  • Ayo bangun, sudah jam 5 pagi!
  • Ayo jogging!
  • Penumpang pesawat A mohon ke ruang tunggu sekarang!
  • Jangan lupa untuk menggembok pagarnya!
  • Silakan menikmati steak lezat dengan saus sambal ini!
  • Pergi sana!
  • Pulang sana!
  • Ayo minum susu biar cepat besar!
  • Siswa kelas X, silakan masuk ke ruang auditorium!

Cara Membuat Kalimat Imperatif

Pada dasarnya, cara membuat kalimat imperatif mirip dengan kalimat lainnya. Yaitu sesuaikan dengan target pembaca/lawan bicara. Selain itu, perjelas juga apa perintah/permintaannya. Jadi, bisa dibilang pakai kalimat efektif saat membuat kalimat imperatif.

Karena bisa terdengar kasar/keras, sebaiknya gunakan diksi “tolong” untuk meringkankan tone of voice-nya.

Gunakan Kalimat Imperatif dengan Bijak!

Meski terdengar dan terkesan kasar/keras (apalagi jika diucapkan secara lisan), kalimat imperatif masih punya banyak manfaat seperti mempertegas aturan dan menghindarkan masyarakat dari bahaya.

Kalau kamu ingin menggunakan kalimat imperatif, lihat dulu siapa lawan bicaramu atau target pembacamu. Jangan sampai kalimat imperatif ini menimbulkan konflik yang tidak perlu. Pro tip-nya: pakai diksi “tolong” setiap memakai kalimat imperatif secara lisan.

Happy writing!

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *