Resensi Buku Product-Led SEO Karangan Eli Schwartz – “Emas” untuk Praktisi SEO
Pada acara SEOCon Jakarta tahun 2024 silam, aku berkesempatan untuk membeli buku product-led SEO karangan Eli Schwartz, salah satu tokoh dan praktisi SEO yang terkenal. Pengalamannya juga luar biasa, dari SurveyMonkey, Shutterstock, bahkan hingga brand yang bisnisnya sudah IPO di bursa saham seperti Tinder dan Coinbase.
Berikut ini adalah resensi atau review dari buku product-led SEO karangan Eli Schwartz.
Identitas Buku Product-Led SEO
Buku product-led SEO bersampul putih dengan tulisan product-led SEO dengan tambahan teks the why behind building your organic growth strategy. Buku ini diterbitkan oleh HOUNDSTOOTH PRESS pada tahun 2021.
Dari daftar isi saja, terlihat jelas bahwa buku ini bertemakan SEO dengan tebal 261 halaman.
Buku ini sangat relevan jika pembacanya adalah praktisi SEO atau seorang growth marketer. Selain menjadi praktisi SEO, Eli Schwartz (penulis dari bukunya) juga pernah menjabat sebagai growth director. Jadi, level direksi juga bisa relate dengan bacaan di buku ini meski bahasannya heavy di SEO.
Intisari/Sinopsis Buku Product-Led SEO
Pada dasarnya, buku product-led SEO adalah buku yang menjelaskan pendekatan SEO berbasis produk. Mungkin kita cukup familiar dengan bagaimana SEO fokusnya hanya sering atau identik dengan memproduksi artikel sebanyak mungkin atau bahkan hanya terbatas sebagai bagian dari marketing, bukan sebagai produk.
Eli Schwartz menjelaskan bagaimana pendekatan SEO dari berbagai aspek, seperti marketing, product, dan bagian dari suatu organisasi (perusahaan). Beliau juga menceritakan pengalamannya ketika menjadi konsultan SEO di berbagai perusahaan. Tidak hanya strategi dan taktik, Eli juga menjelaskan tantangan sebagai praktisi SEO di sebuah perusahaan dan bagaimana cara menavigasi dan menangani masalah tersebut. Selain itu, fokusnya jelas bagaimana cara menerapkan product-led SEO.
Analisis Buku Product-Led SEO
Jika dilihat dari kerangka atau outline, karena bukunya bertemakan SEO, Eli memulai dengan bagaimana cara mesin pencari bekerja. Pendahuluan dari buku ini juga memiliki hook yang bagus untuk praktisi SEO, yaitu bahwa permintaan perbaikan SEO-nya ditolak oleh direksi engineering.
Setelah pendahuluan yang cukup menohok, beliau menjelaskan definisi product-led SEO, SEO adalah pekerjaan manusia, kemudian SEO sebagai bagian dari pemasaran digital. Kemudian bab-bab selanjutnya menerangkan tentang berbagai aspek SEO, terutama pada bagian taktis, kategori, hingga peran SEO di struktur organisasi dan akhirnya adalah implementasi dari product-led SEO.
Menurut opiniku, buku ini cukup relateable dengan praktisi SEO yang di perusahaannya menjadi seorang individual contributor atau berada pada struktur organisasi di perusahaan skala besar. Terlihat jelas dari bagaimana Eli menjabarkan argumennya di berbagai bab, di mana SurveyMonkey dibahas paling banyak.
Yang menarik, daripada hard skill pada SEO seperti teknis koding website untuk SEO, Eli Schwartz lebih menekankan pada soft skill pada SEO, yaitu bagaimana cara berkomunikasi dengan berbagai pihak karean SEO adalah usaha multidispliner. Tanpa adanya soft skill yang baik, jangankan product-led SEO, bahkan SEO biasa saja tidak akan jalan
Kelebihan Buku Product-Led SEO
Kelebihan dari buku product-led SEO adalah:
1. Pendahuluan yang cukup menarik, terutama pada praktisi SEO yang sifatnya adalah individual contributor atau pun berada di tengah-tengah banyak departemen. Aku sangat yakin seorang praktisi SEO yang memang punya pengalaman, pasti pernah merasakan penolakan dari tim produk/engineering terhadap request SEO mereka. Bisa jadi karena load tim mereka sedang penuh, faktor politik, praktisi SEO gagal mengomunikasikan urgensi dan pentingnya request tersebut, dll. Eli dengan piawai membuat buku ini sangat ingin dibaca oleh praktisi SEO, terutama yang berpengalaman atau punya pain point yang serupa.
2. Penjelasan yang Eli buat cukup relateable untuk praktisi SEO yang berpengalaman. Aku ingat di mana beliau menjelaskan pengalaman di mana report SEO hanya berisikan ranking dari keyword, padahal perusahaan tersebut punya report paid marketing yang “kinclong” (halaman 103-104, chapter 4). Beliau juga menjelaskan beberapa konflik dengan tim produk/tech (halaman 205-206, chapter 8). Meski pada pendahuluan, bukunya lebih menekankan pada praktisi SEO pada perusahaan besar, Eli juga berhasil empati pada SEO di perusahaan kecil, bahkan memberikan tips bekerja SEO di perusahaan kecil/menengah/besar
3. Buku ini tidak hanya menjelaskan product-led SEO saja, tetapi juga SEO secara holistik, on-page, technical, dan off-page SEO.
4. Eli menjelaskan sesuatu yang tidak biasa. Yaitu di mana SEO justru bergabung atau menjadi bagian dari tim produk. Lumrahnya, SEO menjadi bagian dari tim pemasaran. Aku setuju dengan pendekatan ini. SEO seharusnya adalah product manager dari website.
Kekurangan Buku Product-Led SEO
Kekurangan buku product-led SEO yang aku lihat adalah:
1. Apakah perlu adanya advance praise langsung di halaman pertama? Aku tahu Eli adalah tokoh yang tidak perlu diragukan lagi kredibilitasnya, apakah ini social proof yang penting, sehingga perlu sekali diletakkan di halaman pertama, bukan justru di akhir buku? Bahkan testimoni pada homepage situs biasanya diletakkan lumayan di bawah/dekat footer.
2. Karena Eli banyak berkecimpung di perusahaan Amerika Serikat, insight pekerjaan atau budaya organisasi di perusahaan lain seperti di Asia masih minim. Amerika Serikat adalah negara dengan budaya konteks rendah, sementara itu Indonesia adalah negara dengan budaya konteks tinggi. Bagaimana cara menavigasi politik/komunikasi organisasi, hingga antarbudaya cukup berbeda dengan kenyataan di organisasi dengan kultur yang berbeda (konteks rendah seperti US vs konteks tinggi seperti Indonesia). Dear Eli Schwartz, sepertinya Anda bisa mencoba menceritakan menjadi konsultan SEO di perusahaan dengan basis negara budaya konteks tinggi untuk memperkaya isi buku Anda jika perlu adanya terbitan terbaru suatu hari nanti.
3. Dari pendahuluannya seperti “berkonflik” dengan CTO (chief technology officer), kelihatannya buku ini lebih cocok untuk praktisi SEO dengan pengalaman daripada praktisi SEO yang masih entry level atau magang.
Kesimpulan: Buku Ini Recommended untuk Praktisi SEO
Dari resensi ini, menurutku, pembelian buku ini adalah salah satu investment terbaik yang pernah aku buat. Penjelasannya relateable untuk SEO dengan YoE 3 tahun sepertiku. Contohnya adalah bagaimana berkomunikasi dengan direksi agar ide diterima, konflik dengan tim lain, menjadi “product manager” dari situs, hingga report SEO yang fokusnya hanya pada ranking saja.
Meski ada beberapa kelemahan, buku ini sangat direkomendasikan untuk praktisi SEO, baik itu yang level magang/pemula untuk memperlihatkan bagaimana asam garam di dunia SEO, level spesialis/mid yang sedang butuh tips, terutama bagaimana kerja sama tim, hingga menavigasi turbulensi di kantor dalam perkara SEO, serta level senior di mana kamu bisa ikut berefleksi.
Tidak hanya praktisi SEO, buku ini juga sangat direkomendasikan untukmu yang seorang pengusaha atau berkaitan dengan produk/pemasaran karena ada penjelasan tentang bagaimana SEO harus ditempatkan di organisasi, fungsinya, hingga cara merekrutnya dengan benar.
Akhir kata, semoga buku-buku khusus untuk SEO seperti ini semakin menjamur. Untuk praktisi SEO, belajarlah bahasa Inggris untuk bisa membaca buku ini karena setahuku belum ada terjemahan Indonesianya.