Cold Leads – Prospek dengan Respon “Dingin”?
Dalam jenis leads dan lead generation, cold leads merupakan leads yang mungkin tidak diinginkan bagi tim sales. Bagaimana tidak, mereka saja tidak tertarik, apalagi antusias terhadap produk/jasa dari bisnis kita.
Apa sebenarnya cold leads ini? Apakah mereka sudah pasti leads “sampah”?
Apa Itu Cold Leads?
Cold leads adalah prospek yang sama sekali tidak menunjukkan ketertarikan kepada produk/jasa bisnismu. Kalau pun tertarik ya paling hanya sedikit saja dan sekedar tanya-tanya tanpa antusiasme.
Cold leads bisa termasuk dalam qualified leads, tapi mereka tidak tahu-menahu soal produk/jasa bisnismu serta perbandingannya dengan kompetitor.
Ciri-Ciri Cold Leads
Ciri-ciri cold leads antara lain:
- Tidak ada ketertarikan terhadap produk/jasa bisnismu
- Tidak membalas pesan dari tim sales/CRM, terkadang berubah menjadi dormant leads
- Meminta tim sales/CRM untuk berhenti menghubungi secara rutin, misalnya dengan nada “dingin” atau jutek
- Butuh waktu lama bagi mereka untuk melakukan transaksi
Perbedaan Cold Leads dengan Warm Leads
Cold leads tidak menunjukkan ketertarikan dan mungkin tidak tahu apa-apa soal bisnismu. Sementara itu, warm leads sudah mulai sedikit tertarik dan paham apa yang bisnismu jual.
Perbedaan Cold Leads dengan Hot Leads
Seperti antonim, hot leads adalah kebalikan cold leads. Hot leads jelas sangat tertarik dan siap bertransaksi dengan bisnismu. Sementara itu cold leads masih jauh dari kata ingin bertransaksi.
Mengapa Cold Leads Penting bagi Bisnis?
Meski tidak mau langsung transaksi atau tidak tertarik dengan bisnismu, cold leads penting bagi bisnis karena:
a. Mempelajari Apakah Strategi Marketing telah Tepat atau Belum
Dari perbandingan cold, warm, dan hot leads, kita bisa tahu apakah strategi marketing kita sudah tepat atau belum.
Kalau cold leads terlalu banyak, ada yang salah dengan strategi marketing-nya. Terlalu lama konversi juga tidak baik karena bisnis butuh revenue untuk terus berjalan.
b. Mengetahui Kekurangan Produk/Jasa serta SDM dan Memperbaikinya
Pertanyaan kepada cold leads (jika mereka mau menjawab) dapat menghasilkan insight yang bagus, contohnya adalah kekurangan pada bisnis, seperti kualitas produk dan sumber daya manusianya.
Jangan langsung defensif. Terimalah kritik dengan terbuka.
Cara Mendapatkan Cold Leads
Beberapa cara mendapatkan cold leads adalah:
a. Cold E-mail
Cold e-mail merupakan cara paling tradisional untuk mendapatkan cold leads. Jadi, kita mengirimkan e-mail ke user yang buyer persona-nya fit, namun belum tahu apa-apa soal bisnis kita.
b. Lead Magnet
Lead magnet juga bisa jadi sarana untuk mendapatkan cold leads. Untuk itu, jangan langsung berharap habis ada yang mengisi lead magnet, langsung closing.
c. Media Sosial
Konten media sosial bisa menjangkau banyak akun dan mendapatkan cold leads untuk paling tidak bertanya dulu soal produk/jasa pada bisnismu.
Apakah Cold Leads = Tidak akan mau Beli?
Jawabannya belum tentu. Cold leads bisa saja mau membeli, tetapi masih belum tertarik saja dengan bisnismu. Apalagi kalau banyak kompetitor.
Apakah Cold Leads bisa Menjadi Warm/Hot Leads?
Bisa, proses leads nurturing yang baik bisa mengubah cold leads menjadi wam/hot leads. Misalnya mengirimkan broadcast promo di hari gajian.
Namun, biasanya proses ini cukup memakan waktu.
Kapan harus “Menyerah” untuk Mendekati Cold Leads?
Ketika cold leads meminta untuk unsubscribe atau tidak dihubungi lagi. Mungkin itu tanda bahwa waktunya untuk angkat kaki dan cari leads lain yang berkualitas.
Seperti meminta kencan kepada wanita. Kalau sudah ditolak, jangan bersikukuh untuk terus mendekatinya. Kecuali kamu memang gigih sekali untuk mendapatkannya.
Dari dua paragraf di atas, sebenarnya jawabannya relatif dan tidak ada jawaban yang absolut benar tentang kapan harus “menyerah” untuk mendekati cold leads.
Cold Leads bukan Berarti Leads “Sampah”
Untuk menyimpulkan, cold leads bukan berarti leads sampah karena masih bisa berubah menjadi warm/hot leads meski prosesnya cukup memakan waktu.
Bisnis, terutama yang belum terkenal akan mendapatkan jenis leads ini karena belum terbentuk kepercayaan yang cukup. Bisnis besar pun demikian, apalagi yang customer journey panjang dan berkecimpung di red ocean.
Jangan langsung beranggapan langsung kalau cold leads itu sampah ya. Yuk nurturing mereka dengan benar!
Referensi:
https://www.gmass.co/blog/cold-leads/