Ilmu Komunikasi

Distorsi Pesan dalam Komunikasi – Penyebab, Dampak, dan Solusinya

Halo, apakah kamu pernah menyampaikan pesan teks WhatsApp yang menurutmu sebenarnya sopan, tapi justru penerima pesanmu malah marah-marah karena misinterpretasi dan menganggap kamu lancang? Hal ini termasuk kasus distorsi pesan dalam komunikasi.

Wah, bisa ada distorsi pesan ya? Apa penyebabnya? Bagaimana dampaknya serta solusi untuk menanganinya?

Apa itu Distorsi Pesan dalam Komunikasi?

Distorsi pesan dalam komunikasi adalah perubahan atau salah tafsir dalam penyampaian pesan, baik itu pesannya dari individu, grup, organisasi, bahkan institusi. Distorsi pesan ini dapat menyebabkan miskomunikasi, salah pengertian, hingga konflik. Distorsi terjadi jika pesan yang disampaikan oleh komunikator salah diartikan oleh komunikannya.

Penyebab Distorsi Pesan dalam Komunikasi?

Penyebab distorsi dalam komunikasi ada banyak, antara lain:

1. Perbedaan budaya

2. Barier bahasa

3. Kondisi lingkungan

4. Kesehatan komunikator/komunikan

5. Teknologi (contoh, pada model komunikasi Shannon-Weaver, ada peran noise yang menjelaskan distorsi pada pesan)

6. Ekspresi seperti air muka, gestur, dan tinggi intonasi

7. Tidak ada umpan balik dari komunikan

8. Typo

9. Hal lainnya, apa pun yang mengurangi/mengganggu efektivitas komunikasi

Dampak Distorsi Pesan dalam Komunikasi

Dampaknya tidak main-main, beberapa dampak distorsi pesan umumnya adalah konflik, seperti:

1. Pertengkaran antara suami-istri, bahkan parahnya bisa berakhir dengan perceraian

2. Bermusuhan dengan rekan kerja

3. Rusaknya hubungan pertemanan

4. Perang

Solusi (Cara Mencegah) Distorsi Pesan dalam Komunikasi

Simpelnya, solusi dari distorsi pesan dalam komunikasi adalah baik itu komunikator dan komunikan sama-sama harus sepemahaman. Ingat lagi model komunikasi berlo (SMCR) di mana source dan receiver harus punya kesetaraan dalam: kemampuan komunikasi, attitude, pengetahuan, sistem sosial, dan budaya.

Karena itu, berikut ini adalah cara mencegah distorsi pesan dalam komunikasi

1. Pelajari aspek kemampuan komunikasi, attitude, latar belakang sosial dan budaya dari penerima pesan. Contohnya, jika mereka biasanya pakai komunikasi konteks tinggi, jangan pakai komunikasi konteks rendah

2. Tentukan medium penyampaian pesan. Contohnya, obrolan sensitif, sebaiknya tidak dimediasi oleh komputer seperti chat. Sebaiknya berbicara langsung saja

3. Pastikan lingkungan ketika kita berkomunikasi minim noise

4. Berkomunikasilah sejelas mungkin

Bagaimana jika Pesan yang Terdistorsi Terlanjur Dikirim?

Ada prinsip communication is irreversible, sehingga jika pesan yang terdistorsi sudah terlanjur dikirim, maka kita perlu solusi. Solusi yang bisa kita implementasikan adalah penyampaian pesan ulang atau meminta komunikan untuk memberikan umpan balik tentang apa yang mereka interpretasikan dari pesan kita.

Meski demikian, “mencegah lebih baik daripada mengobati”

Hati-Hati! Banyak Faktor Distorsi Pesan dalam Komunikasi

Banyak sekali faktor peneybab distorsi pesan dalam komunikasi. Jadi, kita perlu pencegahan dan solusi yang tepat. Mengapa? Karena dampak distorsi ini tidak main-main, bisa rusak hubungan antarpribadi hingga organisasi dan skala negara.

Jadi, kamu biasanya melakukan apa untuk meminimalkan distorsi dalam komunikasi?

Referensi:

https://www.studysmarter.co.uk/explanations/media-studies/communication-barriers-in-media/communication-distortion/

https://link.springer.com/chapter/10.1057/9780230583238_4

Author

Faris Yudza Ghifari, S.Si. (Certified Impactful Writer)

Faris Yudza Ghifari. Digital Marketing & Website Associate di PrimeCare Clinic. Berpengalaman di niche kesehatan, pemasaran, dan engineering (alat laboratorium dan energi terbarukan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *