SEO

Low-Hanging Fruit SEO – Bagaimana Caranya?

Low-hanging fruit pastinya adalah keinginan banyak orang termasuk digital marketer seperti SEO. Mau bagaimana pun, terdapat tenggang waktu bagi pekerjaan SEO, sehingga low-hanging fruit bisa memberikan hasil yang cepat dan membantu dalam mencapai KPI/OKR, baik itu jangka pendek atau pun jangka panjang.

Low-hanging fruit adalah berbagai hal yang bisa didapatkan/dimenangkan dengan usaha yang kecil.

Berikut ini adalah contoh dari low-hanging fruit dalam SEO!

1. Menemukan Unicorn Keyword

Low-hanging frut SEO paling umum adalah menemukan unicorn keyword atau golden keyoword, sebuah kata kunci yanag berpeluang tinggi untuk ranking, punya volume pencarian tinggi dan minim kompetisi.

Dengan optimasi ini, bisa didapatkan organic traffic dengan mudah dan cepeat.

2. Analisa SERP dengan Kompetisi yang Minim dan Berpeluang Besar untuk Dimenangkan

Ini sebenarnya masih lanjutan dari poin nomor 1. Tapi bagian ini lebih fokus ke analisa SERP. Tes berbagai kueri penelusuran dan cek apakah ada peluang bagi situs kita untuk “menang”. Contohnya:

1. Situs dengan DA (domain authority) rendah bisa ranking (tapi mesti dicek dulu bagaimana topical authority-nya)

2. Ada situs non TLD bisa ranking lebih tinggi

3. Situs brand kecil bisa ranking lebih tinggi

4. Jumlah halaman di Google tidak sampai 10

3. Refresh Konten Lama, Terutama yang sudah Usang

Jika kontenmu ada yang sudah usang atau tidak berlaku lagi secara keilmuan/waktu, maka segera refresh atau edit lagi. Konten-konten dengan tahun tertentu juga rawan usang. Jadi, perhatikan opsi content pruning (penghapusan konten) jika memang diperlukan.

4. Implementasi Internal Link

Low-hanging fruit SEO paling underrated adalah internal link. Tidak hanya membantu navigasi user, tetapi juga mempermudah crawler untuk menemukan halaman lain dan ranking lebih baik di SERP.

5. Perbaiki Masalah Technical SEO

Perbaiki fondasi dulu baru berbicara soal konten dan backlink. Perbaikan technical SEO, terutama yang low effort dan high impact itu adalah peluang yang tidak boleh disia-siakan.

6. Manfaatkan Google Trend dan Google Keyword Planner

Tidak hanya data dari tools SEO terkenal seperti Ahrefs, Semrush, dll. Loh, alat gratisan seperti Google Trend dan Google Keyword Planner itu bisa membantu dalam menemukan data dan peluang besar di SEO.

7. Berkoneksi dengan Banyak Pemilik Situs (Terutama yang Berotoritas)

Link building atau off-page SEO pada dasarnya adalah relationship building + PR + utilisasi/support dari kanal pemasaran lain di luar situs.

Untuk konteks membangun hubungan (relationship building), kita bisa berkoneksi dengan banyak pemilik situs, bisa itu blogger atau pun situs perusahaan/brand. Caranya? Bergabunglah dengan komunitas SEO atau acara-acara SEO.

8. Analisa Data Tools SEO seperti Google Search Console dan Google Analytics

Low-hanging fruit bisa kamu temukan juga dengan analisa data dari alat seperti Google Search Console dan Google Analytics. Contohnya:

  1. Perhatikan topik apa yang menghasilkan klik terbanyak dan posisi rata-rata terbaik di Google Search Console. Itu adalah low-hanging fruit-nya
  2. Perhatikan data page view halaman tertentu, lalu cocokkan dengan data di Google Search Console. Berarti ada low-hanging fruit SEO jika sinkron

9. Berkolaborasi dengan Tim Lain, Terutama yang Terlibat dengan Customer/Klien

Cobalah untuk berkolaborasi dengan tim lain yang langsung terlibat dengan klien/customer, misalnya:

1. Operasional seperti front liner

2. Customer service

3. Sales

Dari data mereka, bisa ada low-hanging fruit SEO, bahkan hasil jawaban mereka bisa jadi belum dibahas di internet atau belum banyak yang membahasnya.

Mengapa Praktisi SEO perlu Low-Hanging Fruit?

Meski tidak mudah dalam menemukannya, low-hanging fruit SEO dapat membantu kita dalam mengoptimasi situs karena prinsipnya cara dengan low-effort, tapi hasilnya besar, misalnya menemukan unicorn keyword.

Jika targetnya traffic, cara di atas bisa membantu untuk mencapai KPI/OKR. Namun, jangan sampai keluar jalur ya. Membangun topical authority itu kerja jangka panjang. Jangan dikorbankan demi traffic besar tapi bahasannya keluar jalur. Akan buruk dampaknya bagi branding situs.

Mana Low-Hanging Fruit SEO yang Pernah Kamu Lakukan/Temukan?

Jadi, cara atau peluang besar dengan usaha minim apa yang pernah kamu temukan selama menjadi praktisi SEO? Harusnya, dengan semakin banyak pengalaman, semakin mudah menemukan dan menerapkan low-hanging fruit SEO.

Semangat untuk semua praktisi SEO!

Author

Faris Yudza Ghifari, S.Si. (Certified Impactful Writer)

Faris Yudza Ghifari. Senior SEO Consultant di Sirka. Berpengalaman di niche kesehatan, pemasaran, dan engineering (alat laboratorium dan energi terbarukan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *