Content Pruning – Menghapus Konten demi Kebaikan SEO?
Pernahkah kamu kepikiran untuk menghapus konten blog post atau landing page? Seperti karena kontennya tidak perform atau sudah tidak relevan, misalnya laman reservasi dokter, tetapi dokternya sudah pindah ke rumah sakit lain? Wajar saja jika kamu berpikir untuk menghapus konten tersebut. Penghapusan konten ini dinamakan content pruning.
Apakah content pruning ini wajib? Kapan waktu yang tepat? Bagaimana cara melakukannya?
Apa itu Content Pruning?
Content pruning adalah sebuah tindakan berupa menghapus konten yang tidak relevan atau sudah usang dengan tujuan untuk memperbaiki performa situs, terutama SEO.
Umumnya, content pruning dilakukan pada situs berukuran besar (punya banyak sekali halaman).
Kapan Momen yang Tepat untuk Melakukan Content Pruning?
Berikut ini adalah beberapa momen yang pas untuk tindakan content pruning:
- Halaman yang tidak ranking dengan baik, visibilitas rendah, dan minim kunjungan
- Banyak view, tapi engagement jelek
- Keluar jalur dari otoritas topik/niche
- Kontennya sudah usang, tidak relevan lagi, misalnya UU lama yang diamandemen atau laman profil karyawan yang sudah resign
- Terlihat ada kanibalisasi di SERP
- Konten duplikat yang dapat mengganggu performa
Apakah Content Pruning Itu Wajib?
Content pruning itu tidak wajib. Namun, akan sangat disarankan untuk situs dengan ukuran yang besar agar melakukan content pruning jika mengalami enam hal yang dijelaskan pada sesi momen yang tepat untuk melakukan content pruning.
Situs kecil tidak perlu melakukan content pruning, kecuali mendapatkan kondisi seperti konten yang usang.
Pertimbangan sebelum Melakukan Content Pruning
Berikut adalah pertimbangan yang perlu didiskusikan sebelum content pruning:
- Jumlah konten yang dihapus
- Kesiapan dan kapasitas web developer untuk melakukan redirect
- Prediksi dampaknya terhadap SEO seperti otoritas topik
- Jumlah backlink dan internal link yang mengarah ke kontennya karena ada potensi broken link
- Relevansi halaman
Jika pertimbangan ini sudah didiskusikan seperti risiko dan kesiapan tim untuk menanggulanginya, maka content pruning bisa dilakukan.
Manfaat Content Pruning yang Tepat
Jika content pruning yang tepat dilakukan, maka bisa memiliki banyak manfaat seperti:
1. Konten yang lebih fresh
2. Otoritas topik situs lebih kuat
3. Crawl budget lebih efisien
4. Organic traffic lebih banyak dalam jangka panjang
Bagaimana Cara Melakukan Content Pruning dengan Tepat?
Berikut ini adalah cara melakukan content pruning:
1. Tentukan konten mana yang mau dihapus dan pastikan pertimbangan dan mengapa kontennya harus dihapus telah dijustifikasi dan dianalisa secara mendalam
2. Petakan arah redirect dari konten yang akan dihapus dan lakukan redirect 301 (permanen)
3. Hapus kontennya
4. Perbaiki internal link dan backlink yang mengarah ke konten yang dihapus
5. Pantau performa SEO setelah content pruning, terutama dalam 1-6 bulan selanjutnya
Pikirkan secara Matang sebelum Melakukan Content Pruning
Menghapus konten sebenarnya ada rasa bersalahnya, apalagi jika kita sudah mengeluarkan uang untuk membuat konten tersebut. Namun, terkadang pengorbanan harus dilakukan agar performa bisa lebih baik.
Mau melakukan content pruning? Jangan lupa untuk dipikirkan baik-baik ya.