Freelancing

Terlalu Banyak Klien – Apakah Merupakan Hal yang Baik?

Sebagai seorang freelancer atau penyedia jasa, kita tentunya butuh klien agar mendapatkan penghasilan. Namun, ada kalanya kita mendapatkan terlalu banyak klien, terutama kalau kita punya personal branding yang baik serta banyaknya testimoni positif.

Bukannya terlalu banyak klien itu bagus ya? Kan jadi dapat lebih banyak uang? Berikut penjelasannya.

Dampak Terlalu Banyak Klien

Apa pun yang berlebihan itu tidak baik, termasuk terlalu banyak klien. Berikut dampak dari terlalu banyak klien:

a. Burnout

Yak, namanya terlalu banyak klien, berarti terlalu banyak pekerjaan. Dampak paling jelas adalah terjadinya burnout.

b. Pekerjaan Tidak Maksimal

Karena terlalu banyak pekerjaan, bisa jadi pekerjaan yang kita lakukan tidak maksimal karena fokusnya terbagi-bagi antara klien satu dengan klien lainnya.

c. Decision Fatigue

Decision fatigue adalah ketika kita mengalami keletihan untuk membuat keputusan. Hal ini bisa terjadi kalau kita punya terlalu banyak klien. Mana dulu yang harus diprioritaskan? Tentu hal tersebut sangatlah rumit, tidak sekedar kepentingan dan prioritas saja.

d. Conflict of Interest

Bisa jadi kita punya klien yang berkompetisi di niche yang sama, sehingga terjadi conflict of interest. Mirip dengan keyword cannibalization di SEO. Kita bersaing di tempat yang sama, sehingga jika ada kerjaan yang bagus, maka akan ada juga yang hasilnya jelek.

e. Kehilangan Klien Potensial di Masa Depan

Karena conflict of interest atau pekerjaan tidak maksimal, akhirnya kita bisa kehilangan klien potensial di masa depan karena testimoni buruk dari mantan klien kita.

Berapa Jumlah Klien yang Ideal dalam Satu Waktu?

Wah seram ya dampak terlalu banyak klien. Lalu, berapa jumlah klien yang ideal dalam satu waktu? Nah, dari sisi kita atau perusahaan/agensi, hal ini bergantung pada:

  • Sumber daya manusia
  • Modal (uang)

Semakin banyak sumber daya manusia dan modal, maka semakin banyak klien yang bisa kita terima.

Kalau sendirian, harusnya 1-3 klien saja cukup. Tentunya hal ini kembali bergantung pada penghasilan yang kamu dapatkan dan beban kerjanya.

Jika 1-2 klien saja sudah cukup untuk bertahan hidup, menafkahi, atau berinvestasi, maka jumlah tersebut sudah cukup.

Penulis artikel ini sendiri saat ini punya dua klien saja, namun terasa sekali beban kerjanya.

Tips Menentukan Klien ketika Banyak Tawaran yang Masuk

Ketika ada/banyak tawaran masuk, apalagi ketika kita sudah punya banyak klien, maka kita mau tidak mau harus menentukan klien mana yang harus kita pilih. Berikut hal yang harus kamu perhatikan

a. Penawaran

Bagaimana penawaran dari kliennya? Apakah ada bonus, bayaran yang lebih tinggi?

Semakin worth it tawarannya, semakin jadi prioritas untuk diambil.

b. Jangka Waktu Projek

Kalau sudah banyak klien, mungkin proyek yang jangka panjang bisa dinomor duakan, apalagi jika resource tidak cukup.

Lihat juga timeline dari projek lain, apakah ada yang mau selesai? Jika iya, maka kita bisa ambil projek selanjutnya setelah projek lain yang duluan diambil telah selesai.

c. Testimoni dari Freelancer Lain

Di platform freelancer ada loh review atau testimoni tentang klien. Jadi tidak hanya freelancer saja yang dituntut profesional, namun juga klien.

Dari review oleh freelancer, kita bisa tahu bagaimana klien memperlakukan freelancer-nya.

Yang jadi prioritas tentu klien dengan review yang baik.

d. Beban Kerja

Lihat beban kerja yang ada dan tawaran proyeknya.

Tidak disarankan untuk mengambil pekerjaan dengan beban kerja yang luar biasa banyak karena dapat memengaruhi kualitas pekerjaan.

Tipe Mengelola Banyak Klien

Jika kamu punya banyak klien, tentu harus dikelola dengan baik. Caranya:

a. Track seluruh Info Klien beserta Projeknya

Mencatat info klien seperti kontak beserta projeknya itu wajib dilakukan jika punya banyak klien.

Jangan sampai pekerjaan klien A tapi malah diserahkan ke klien B.

b. Pakai Tools Project Management

Tools project management seperti Trello atau Clickup bisa membantu dalam pekerjaan dengan klien yang banyak.

Kita bisa set prioritas serta beri semacam penanda pekerjaan tertentu untuk klien mana.

c. Pelajari Perilaku Klien

Bagaimana perilaku klien juga jadi cara mengelola klien loh.

Klien yang hobi komplain dan banyak menuntut mungkin harus dijadikan catatan khusus. Terutama kalau kita bekerja dengan mereka secara jangka pendek saja.

Eh, tapi bukan berarti klien yang jarang memantau jadi prioritas belakang ya 🙂

d. Simpan Kontrak/Perjanjian atau Dokumen Penting tentang Projek

Setiap klien pasti punya perjanjian kerja yang berbeda dengan kita.

Simpan dokumen perjanjian kerja dengan baik agar jika suatu saat ada konflik, maka kita punya pegangan.

e. Backup Data

Tidak hanya disimpan saja. Jangan lupa backup data ya, misalnya di Google Drive.

f. Pikirkan Apakah Kerja Sama Mau Dilanjutkan atau Tidak

Tidak semua bisa cocok.

Jika ada klien yang menurutmu kurang sreg, maka tidak usah bekerja dengannya lagi untuk mengurangi beban kerja.

Namun, selesaikan pemutusan kerja sama dengan profesional ya. Jangan malah kabur!

Terlalu Banyak Klien bukan Berarti Bagus

Sebagai freelancer atau penyedia jasa, terlalu punya banyak klien bukan berarti hal yang bagus karena dapat memecah konsentrasi serta menurunkan kualitas pekerjaan.

Kalau kamu sudah punya banyak klien, apalagi langganan, serta ada budget lebih, mintalah bantuan orang lain untuk bekerja juga di bawah “benderamu”.

Kuantitas penting, namun kualitas juga tidak kalah penting!

Referensi:

https://blog.hubspot.com/agency/deal-too-much-client-work

https://www.podia.com/articles/too-many-clients

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *